BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang
sama membentuk organ.
Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang
dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang
telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus,
seperti alga ("ganggang")
dan fungi ("jamur"),
tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat
dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki
jaringan pembuluh yang jelas.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
saja Klasifikasi jaringan
2. Bagaimana
Fungsi jaringa
3. Bagaimana
contoh jaringan itu
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Klasifikasi jaringan
2. Untuk
mengetahui fungsi jaringan
3. Untuk
mengetahui contoh jaringan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hamper dimiliki oleh
makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari
perkembangbiakan secara kawin (generatif) ataupun secara tak
kawin (vegetatif) pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran
antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot. Zigot membelah
terus-menerus sehingga terbentuk embrio, dan embrio berkembang menjadi individu
baru. Sel zigot membelah berkali-kali, mula-mula membentuk sel yang seragam
(blastula). Sel-sel tersebut belum mempunyai fungsi khusus.
Pada saat perkembangan embrio, sel-sel
tersebut berkembang menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan
fungsinya. Sel mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Jadi dari sel yang
seragam berubah menjadi berbagai jenis sel yang bentuknya sesuai dengan fungsinya.
2.2 Klasifikasi Jaringan Tubuh
A. Jaringan Penguat
Jaringan
penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
v Jaringan
Ikat
Jaringan
ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan
ekstra seluler dan serabut disebut matriks.Fungsi jaringan ikat adalah
mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan
berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi
jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
v Jaringan
ikat longgat
Ciri
– ciri : sel – selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks
yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastic. Jaringan ikat longgar
terdapat di sekitar organ – organ, pembuluh darah dan saraf. Fungsinya untuk
membungkus organ – organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.
v Jaringan
ikat padat
Nama
lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang
berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput
pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.
Fasia
adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.Ligamen adalah
jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.Tendon adalah ujung
otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan
berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan
tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.
B.
Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal
dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal
dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas
atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada
3 macam jaringan tulang rawan :
v Kartilago
hialin
Matriksnya
bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan
pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang
melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang. Kartilago
hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu
pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi
kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan
tulang rusuk bergerak saat bernafas.
v Kartilago
fibrosa
Matriksnya
berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen
tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang
belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama
untuk memberikan proteksi dan penyokong.
v Kartilago
elastic
Matriksnya
berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga,
epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.
C. Jaringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau
osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat
perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur).
Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk
melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang
dapat dibagi menjadi 2 macam :
Ø Tulang
keras, bila matriks tulang rapat dan padat. Contoh : tulang pipa
Ø Tulang
spons, bila matriksnya berongga. Contoh : tulang pendek.
D. Jaringan
Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus,
karena berupa cairan.
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
v Sel
darahDibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut
oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda
asing yang masuk ke dalam tubuh.
v Keping-keping
darah (trombosit)Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
v Plasma
darah
Komponen
terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa
hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.
E. Jaringan
Limfe/Getah Bening
Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang
keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana
terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen
selulernya adalah limfosit.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
2.3 Fungsi Jaringan Tubuh
Ada empat kelompok jaringan dasar yang
membentuk tubuh semua hewan,
termasuk manusiadan
organisme multiseluler tingkat
rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat,
jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel
yang melapisi permukaan organ seperti permukaankulit.
Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai
organ sekresidan
penyerapan.
Jaringan
epitel terdiri dari 3 macam:
·
Eksotelium: epitel yang membungkus
bagian luar tubuh
·
Endotelium: epitel yang melapisi organ
dalam tubuh
·
Mesotelium: epitel yang membatasi rongga
tubuh
Fungsi
jaringan epitelium yakni:
·
Absorpsi, misalnya pada usus yang
menyerap sari-sari makanan
·
Sekresi, contohnya testis yang
mensekresikan sperma
·
Ekskresi, kulit yang mengeluarkan
keringat
·
Transportasi, mengatur tekanan osmosis
dalam tubuh
·
Proteksi, kulit melindungi jaringan
tubuh di bawahnya
·
Penerima rangsang, kulit yang menanggapi
rangsang dari luar
·
Pernapasan, kulit katak berfungsi
sebagai alat pernapasan
·
Alat gerak, selaput kaki pada kulit
katak membantu dalam pergerakan
·
Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu
tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
v Jaringan
pengikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat
berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah
jaringan darah.
v Jaringan
otot
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori
yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam,
otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat
ditemukan di jantung.
v Jaringan
saraf
adalah jaringan yang berfungsi untuk
mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
v Jaringan
penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk
tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh.
2.4 Contoh Jaringan Tubuh
v Jaringan
Tulang
Ø Jenis
Tulang
Pada dasarnya tulang dibedakan atas
tulang rawan dan tulang sejati ( tulang keras). Pengelompokan ini terutama
berdasarkan zat-zat penyusun tulang. Secara fisik, tulang rawan berbeda dengan
tulang sejati. Tulang rawan tampak lebih transparan dan bersifat lentur,
sedangkan tulang sejati tampal bewarna gelap dan bersifat kaku.
1. Tulang
rawan
Tulang rawan atau kartilago tidaklah
sekuat struktur tulang, tetapi mereka dikenal bersifat lentur dan disebut
dengan kondrin. Tulang rawan menjadi lentur karena matriksnya mengandung
serabut-serabut kolagen dan elastik. Kandungan serabut kolagen yang tinggi
makin menguatkan tulang rawan tersebut. Kartilago tidak memiliki sel-sel saraf
dan pembuluh darah. Oleh karena itu, mereka dianggap sangat cocok untuk mengisi
ruang-rung kosong antar tulang ( sebagai sendi).Pada anak-anak, tulang rawan
berasal dari jaringan Mesenkim ( embrional ) tetapi pada orang
dewasa dibentuk oleh perikondrium ( selaput tulang rawan ) yang banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan (kondrosit). Sel-sel tulang rawan ini
terletak di dalam suatu rongga kecil yang disebut lakuna.
ada stadium embrio, rangka hewan mamalia
terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian
mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian
kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung,
serta antarruas tulang belakang dan tulang dada.Tulang rawan berfungsi sebagai
rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta
melicinkan permukaan tulang dan sendi.
Ada
tiga tipe kartilago, yaitu :
o
Kartilago hialin, merupakan tipe
kartilago yang bersifat keras dan sedikit fleksibel. Kartilago hialin memiliki
matriks yang mengandung serabut elastis lebih banyak daripada serabut kolagen,
berwarna putih kebiruan, mengkilat, dan jernih sehingga mereka tampak seperti
kaca. Fungsinya adalah membantu pergerakan, membantu jalannya pernapasan,
memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka
dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Kartilago hialin ditemukan pada
ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulang-tulang rusuk, laring, dan
trakea.
o
Kartilago fibrosa, merupakan tipe
kartilago yang bersifat lebih kuat dibandingkan kartilago hialin. Sebab,
matriks dari kartilago fibrosa terdiri atas beberapa deretan tebal serabut
kolagen dan Matriks pada jaringan ini sedikit dan berwarna gelap serta keruh.
Kartilago fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan ketegangan.
Fungsinya adalah untuk memberikan kekuatan dan melindungi jaringan yang lebih
dalam, memberikan sokongan dan proteksi. Mereka anatara lain ditemukan di
antara tulang-tulang vertebra dan daerah lutut, perekatanligamen-ligamen
tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, dan pada pertautan
antartulang kemaluan kiri dan kanan.
o
Kartilago elastic, merupakan tipe
kartilago yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kartilago hialin, karena
matriksnya paling banyak mengandung serabut elastic. Matriksnya berwarna
kuning. Fungsinya adalah memberikan fleksibelitas dan menguatkan jaringan
tulang rawan . Kartilago elastik antara lain ditemukan pada, embrio , daun
telinga dan epiglottis, bronkiolus, pembuluh. Dalam perkembangannya,
kartilago tidak mengalami proses remodeling atau perubahan bentuk,
seperti halnya yang terjadi pada tulang. Oleh karena itu, kartilago dikatakan
sebagai materi kerangka embrio yang ideal.
2. Tulang
sejati ( osteon )
Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel
tulang yang disebut osteosit. Osteosit di bentuk oleh osteoblas.
Osteoblas berasal dari fi broblas. Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam
proses pembentukan tulang.Tulang sejati berbeda dengan tulang rawan, sebab
tulang sejati mengalami mineralisasi yaitu proses perubahan
penyusunan materi organik menjadi materi anorganik.
Mineral yang dominan pada tulang ini adalah kalsium
dan fosfat. Matriksnya padat terdiri dari zat pelekat kolagen dan endapan
garam-garam mineral (terutama garam kapur atau kalsium), dan karena Usia
manusia atau hewan yang makin bertambah maka akan menurunkan kadar kolagen dan
meningkatkan kadar zat kapur, proses ini disebut pengapuran. Proses
pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di
dalam tubuh menyusun rangka. Tulang sejati dapat menjadi kuat karena adanya
garam-garam mineral ( terutama berupa kalsium pospat ) dan serabut-serabut
protein di dalam matriks tulang. contohnya dari berat tubuh mamalia dewasa, 15%
berupa tulang. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku
Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat
otot-otot. Berdasarkan strukturnya, tulang sejati ( Tulang keras,
selanjutnya akan disebut tulang saja ) dapat dibedakan atas tulang kompak dan
tulang spons.
3. Tulang
kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan matriks
yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang panjang. Secara histologi,
tulang kompak telah terorganisasi dengan rapi. Pada penampang melintang sebuah
tulang panjang, sel-sel tulang yang disebut osteosit terdapat di dalam lacuna.
Lakuna merupakan rongga kecil yang tersusun di dalam lingkaran-lingkaran
kosentris mengelilingi sebuah kanal pusat ( kanal Havers ). Ruang-ruang antar
lacuna biasa berisi matriks. Di dalam matriks terdapat beberapa kanal kecil
yang berperan sebagai penghubung satu lacuna dengan lacuna lainnya dan dengan
kanal Havers. Kanal-kanal kecil itu disebut kanalikuli. Melalui kanalikuli
itulah sel-sel tulang memperoleh oksegen dan bahan makanan serta membuang
limbah.
4. Tulang
spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks
yang tersusun longgar atau berongga- rongga seperti struktur sarang lebah.
Susunan matriks demikian disebut trabekula. Pada tulang spons tidak
terdapat sistem Havers. Contohnya pada tulang-tulang pipih, tulang pendek, Meskipun
lebih ringan dibanding tulang kompak dan strulturnya berongga, tulang spons
masih termasuk kuat untuk menahan suatu tekanan. Tulang spons tidak terorganisasi
seperti tulang kompak. Letak osteosit
tidak teratur di dalam trabekula. Ruang-ruang kosong dalam tulang spons
seringkali berisi tulang merah. Kanalikuli berperan menyalurkan nutrisi
dari sumsum tulang merah.
Ø Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan atas
tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulang sesamoid, dan tulang tidak
beraturan.
·
Tulang pipa
Tulang pipa atau tulang panjang
merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa dengan kedua ujung membulat
berbentuk bonggol. Kedua ujung tulang pipa yang membulat disebut epifise.
Sebagian besar epifise disusun oleh tulang spons yang mengandung sumsum tualng
merah. Pada epifise biasa terdapat lapisan tipis kartiligo halian tempat
terjadinya persendian.
bagian tengah atau bagian yang memanjang
disebut diafisae. Pada diafise terdapat rongga besar yang berisi
sumsum tulang kuning. Dinding rongga tersebut disusun oleh tulang kompak dan
dilapisi oleh suatu membrane tipis yang disebut endosteum.
Diantara epifise dan diafise terdapat
metafise. Pada metafise terdapat suatu bagian yang disebutcakra epifise.cakra
epifis terdiri atas tulang rawan dan mengandung banyak osteoblas Cakra
epifise merupakan bagian tulang pipa yang dapat tumbuh memanjang terutama dalam
usia pertumbuhan.
Cakraepifisis orang dewasa ( sekitar
umur 20 ) tidak tumbuh meninggi lagi karena sudah menulang semua. Kemudian
tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh
tulang. Periosteum, yaitu selaput yangmenyelimuti bagian luar tulang.
Periosteum mengandungosteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan
ikat, dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otototot
skeleton ke tulang dan berperan dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang
rusuk.
Sumsum tulang-tulan pipa dibedakan atas
sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah berperan
aktif dal;am pembentukan sel-sel darah merah , sel darah putih, dan keeping
darah. Sumsum tulang kuning tidak aktif dalam pembentukan sel-sel darah.
Mereka keanyakan hanya berperan sebagai tempat penyimpanan cadangan makan
( pembentuk lemak ). Sumsum tulang kuning dapat berperan membentuk sel-sel
darah jika seorang menderita penyakit anemia hebat, misalnya karena penyakit
malaria, cacing tambang, atau pendarahan hebat.
Sumsum tulang dapat rusak karena
pengaruh obat-obat sulfa yang berlebihan dan pengaruh racun yang dikeluarkan
oleh cacing tambang. Seorang anak yang masih bayi, seluruh bagian tulangnya
berisi sumsum tulang merah. Pada orang dewasa, sumsum merah hanya terdapat pada
bagian tulang yang berongga, sedangkan bagian lainnya berisi sumsum kuning.
Pada permukaan luar tulang pipa terdapat
semacam selaput yang disebut periosteum. Periosteum berperan untuk melindungi
tulang dan tempat melekatnya tendon dan ligament. Periosteum menutupi semua
permukaan luar tulang, kecuali pada daerah persendian. Periosteum mengandung
banyak pembuluh darah, pembuluh limfa dan saraf. Oleh karena itu, kerusakan
pada peristeum akibat patah tulang dapat menyebabkan rasa sakit / nyeri. Contoh
tulang pipa antara lain adalah tulang paha, tulang lengan atas, tulang hasta,
tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.
·
Tulang pipih
Tulang pipih merupakan tulang yang
berbentuk seperti lempengan. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak,
yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan
dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. dan di
tengahnya berupa lapisan tulang seperti bunga karang (spons) yang di dalamnya
berisi sumsum merah sebagai tempat pemben-tukan selsel darah Tulang piph
berperan untuk melindungi organ-organ dibawahnya dan tempat melekatnya otot.
Contoh tulang pipih antara lain adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang
dada, dan tulang belikat.
·
Tulang pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang
strukturnya berukuran pendek dan berbentuk bulat atau kubus. Tulang ini
mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak.tulang pendek
berperan dalam meredam pengaruh goncangan yang keras dan terdapat pada
persendian yang kompleks. Contoh tulang pendek adalah tulang telapak tangan dan
telapak kaki., ruas – ruas tulang belakang.
·
Tulang sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil
berbentuk biji. Tulang sesamoid terdapat di dalam tendon yang menghubungkan
tulang-tulang ke otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang palela.
·
Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan
tulang-tulang dengan bentuk tidak menetu. Contoh tulang ini adalah tulang
vertebra, tulang rahang, tulang wajah, dan tulang panggul
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang
sama membentuk organ.
Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang
dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya denganpenyakit adalah histopatologi.
Ada empat kelompok jaringan dasar yang
membentuk tubuh semua hewan,
termasukmanusia dan
organisme multiseluler tingkat
rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat,
jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
organisasi.or Ilmu
Pengetahuan Alam › Biologi