Yazhid Blog

.

Sabtu, 02 November 2013

Makalah Ureum

BAB I PENDAHULUAN 1.1           Latar belakang   BUN adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati, sampai pada ... thumbnail 1 summary


BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar belakang
 BUN adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati, sampai pada ginjal tidak mengalami perubahan molekul. Pada orang normal ureum diekskresikan melalui urine. Konsentrasi nitrogen / urea dalam darah bukan untuk mengukur fungsi glomerulus yang ideal, karena peningkatannya dalam darah dipengaruhi oleh banyak faktor diluar ginjal.
 Ureum merupakan senyawa ammonia berasal dari metabolisme asam amino yang diubah oleh hati menjadi ureum. Ureum bermolekul kecil mudah berdifusi ke cairan ekstra sel, dipekatkan dan diekskresikan melalui urine lebih kurang 25 gr/hari.
Ureum normal 10 – 50 mg/dl.
Peningkatan ureum dalam darah (uremia) terjadi karena :
  1. Faktor prerenal
1.     shock
2.    penurunan darah ke ginjal
3.    perdarahan
4.    dehidrasi
5.    peninigkatan katabolisme protein pada hemolisis
6.    luka bakar, demam tinggi dan trauma
  1. Faktor renal
1.     gagal ginjal akut
2.    Glomerulo nefritis
3.    Hiprtensi maligna
4.    nekrosis kortek ginjal
5.    Obat – obat nefrotoksik
c.    faktor post renal :
1.     Obstruksi ureter oleh batu
2.    penyempitan atau penyumbatan uretera oleh karena prostate hipertropi, striktura dll.
(Sutedjo,2007 : 81-82 )

Ureum adalah suatu zat yang merupakan sisa metabolisme protein. Ureum bersifat racun dalam tubuh, pengeluarannya dari tubuh melalui ginjal berupa air seni (urine). Bila ginjal rusak atau kurang baik fungsinya maka kadar ureum akan meningkat dan meracuni sel-sel tubuh. Keadaan tersebut disebut uremia.
Setiap hari manusia menukar atau menggunakan 1 – 2 % dari total protein tubuh. Khususnya protein otot dan asam amino yang dibebaskan 75 – 80% digunakan kembali untuk sintesis protein yang baru. Nitrogen pada 20-25% dari asam amino sisanya membentuk ureum. Kerangka karbon kemudian diuraikan menjadi hermerdiat antibiotic masing – masing diuraikan dengan laju yang sangat yang berbeda-beda dan bervariasi mengikuti responya terhadap kebutuhan psikolog.
Formal urea kinetic modeling=Model kinetik ureum (MKU) merupakan cara yang paling baik dan lengkap untuk menilai AHD. MKU adalah tehnis matematika untuk mensimulasikan kinetik ureum pada penderita HD dengan menghitung semua faktor yang mempengaruhi pemasukan, pengeluaran dan metabolisme urea. Faktor ini meliputi volume distribusi urea, urea generation rate, klirens dializer (Kd), dializer ultrafiltration rate, jadwal dan lama HD, residual klirensi urea, resistensi terhadap metabolisme ureum. Dalam pengukurannya memerlukan:
a. Pemeriksaan Blood urea-nitrogen (BUN) sebelum HD dan sesudah HD dari HD pertama, pemeriksaan BUN sebelum HD dari HD kedua dari jadwal HD 3 kali seminggu.
b. Berat badan sebelum HD dan sesudah HD dari HD pertama.
c. Lama HD sebenarnya dari HD pertama.
d. Klirens efektif dari dializer (bukan klirens in-vitro dari tabel).
Pengambilan sample darah untuk pemeriksaan BUN merupakan hal yang sangat menentukan hasil yang didapatkan. Ketepatan waktu pengambilan merupakan hal yang sangat kritis.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi urea-nitrogen plasma sebelum dialisis seperti antara lain :
Hasil urea-nitrogen plasma lebih tinggi dari yang diharapkan.
a. Peningkatan masukan protein.
b. Hiperkatabolisme (infeksi).
c. Perdarahan gastrointestinal.
d. Fungsi renal residual menurun.
e. Efisiensi hemodialisis menurun.
- Resirkulasi.
- Kehilangan klearensi pada pemakaian ulang dialiser
Hasil urea-nitrogen plasma lebih rendah dari yang diharapkan.
a. Penurunan pemasukan protein
- Kelelahan.
- Ekonomi.
- Disengaja.
b. Fungsi ginjalk residu meningkat.
c. Efisiensi hemodialisis meningkat.
d. Penyakit hati
Pemeriksaan ureum dipakai sebagai parameter tes fungsi faal ginjal. Ureum merupakan senyawa kimia yang menandakan fungsi ginjal masih normal. Oleh karena itu, tes ureum selalu digunakan untuk melihat fungsi ginjal kepada pasien yang diduga mengalami gangguan pada organ ginjal.
  
1.2  Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
    1. pengertian ureum
    2. proses pemeriksaan ureum dalam darah
    3. tinjauan klinis

1.3   Rumusan masalah
  1. pengertian ureum
  2. Proses pemeriksaan laboratorium yang meliputi :
Ø  Pra – Analitik
Ø  Analitik
Ø  Pasca Analitik
  1. Tinjauan klinis

BAB II
PEMBAHASAN

         pengertian ureum
Ureum adalah suatu zat yang merupakan sisa metabolisme protein melalui pertukaran protein yaitu penguraian dan resisten semua protein sel yang berlangsung terus menerus. Hal ini merupakan proses psikolog yang penting dalam semua bentuk kehidupan meskipun proses pertukaran tersebut melibatkan baik sintesis, maupun penguraian protein.

        Proses pemeriksaan ureum
v  Tahap Pra-Analitik
Pada tahap ini mencakup persiapan pasien, sample, reagen yang akan digunakan terlebih dahulu diperiksa, dan alat yang akan dipakai.
1.     persiapan pasien  : tidak ada persiapan khusus
2.    persiapan sample :darah sebanyak 2 cc yang ditampung dalam tabung sentripuge yang kemudian di sentripuge selama 5 menit.
3.    Persiapan Reagen berupa larutan kerja dan standar terlebih dahulu diperiksa tanggal kadaluarsa reagen tersebut.
4.    Persiapan alat berupa spektrofometer yang harus dipanaskan terlebih dahulu.



v  Tahap analitik
Tahap analitik ini mencakup prosedur kerja
1.     prinsip kerja
ureum merupakan proses hidrolisa ditandai dengan adanya air dan uriase dalam memproduksi ammonia dan karbondioksida.unsur amoniak bereaksi dengan hipokrolit dan salisilat dalam memberi larutan berwarna hijau.

2.    Alat dan bahan
a.        Alat
-                      tabung reaksi
-                      tabung sentrifuge
-                      sentrifuge
-                      clinikpett
-                      rak tabung
-                      spektrofotometer sinotik
-                      tips biru dan kuning
b.        Bahan
-                      sample darah
-                      larutan standar
-                      larutan blangko







3.    Prosedur kerja

Dipipet
Blanko
Standar
Sampel
Larutan Kerja
Larutan standar
Sampel
H2O
-
-
-
1000 ul
1000 ul
10 ul
-
-
1000 ul
-
10 ul
-

Dicampur dan langsung dibaca pada ג 340 nm
v  Tahap paska analitik
Pada tahap pasca analitik ini mencakup pembacaan hasil, dan pencatatan hasil
1.         pembacaan hasil
2.        Nilai normal
Nilai normal atau batas rujukan untuk pemeriksaan ureum adalah 10 – 50 mg/dl

          Tinjauan Klnis
Adapun tinjauan klinis dari ureum adalah :
1.     Uremia
Ureum bersifat racun dalam tubuh, pengeluarannya dari tubuh melalui ginjal berupa air seni. Bila ginjal rusak atau kurang baik fungsinya maka kadar ureum akan meningkat dan meracuni sel-sel tubuh. Keadaan tersebut disebut uremia.
2.    Gagal ginjal Kronik
Gangguan ginjal yang kronik akan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (fungsi penyaringan ginjal) sehingga ureum, kreatinin, dan asam urat yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kemudian dibuang melalui air seni menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan meningkat di dalam darah. 
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun. Pada gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein yang normalnya diekskresikan ke dalam urin tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap system tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat. Penurunan jumlah glomeruli yang menyebabkan penurunan klirens substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

J  Ureum adalah suatu zat yang merupakan sisa metabolisme protein
J  Ureum bersifat racun dalam tubuh, pengeluarannya dari tubuh melalui ginjal. Bila ginjal rusak atau kurang baik fungsinya maka kadar ureum dalam darah meningkat dan meracuni tubuh. Keadaaan ini disebut uremia
J  Proses pemeriksaan ureum dilaboratorim meliputi :
§  Tahap pra analitik
§  Analitik
§  Pasca analitik

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah dalam proses pemeriksaan ureum dilaboratorim diperlukan ketelitian dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pemeriksaan tersebut.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts