Yazhid Blog

.

Sabtu, 05 November 2016

PEMERIKSAAN SENYAWA NITROGEN DAN NON PROTEIN DALAM URINE

SENYAWA NITROGEN NON PROTEIN PADA URIN             Produk-produk nitrogen non protein utama yang dikeluarkan pada urin adalah urea,... thumbnail 1 summary


SENYAWA NITROGEN NON PROTEIN PADA URIN

            Produk-produk nitrogen non protein utama yang dikeluarkan pada urin adalah urea, ammonia, asam uric, kreatin, dan asam amino. Substansi-substansi ini menunjukkan produk akhir protein dan metabolisme purin dan kuantitas yang dikeluarkan pada urin bervariasi baik jumlah protein yang berkaitan dengan makanan dan nucleoprotein yang ingested dan dengan proses-proses metabolisme halus khusus. Jumlah abnormal dari substansi-substansi ini mungkin terjadi dengan berbagai penyakit ginjal dan penyakit metabolisme. Hubungan antara jumlah senyawa nitrogen non protein yang diberikan,khususnya urea dan creatinine, dikeluarkan pada urin dan konsentrasi dari substansi tersebut pada darah digunakan sebagai indikator dari fungsi ginjal. Hubungan itu menunjukkan kemampuan ginjal untuk menjernihkan (atau mengeluarkan) substansi khusus ini dari darah. Pengukuran kejernihan dari urea atau creatinine adalah index yang paling akurat dari fungsi renal daripada penentuan konsentrasi apakah itu pada darah atau jumlah yang dikeluarkan pada urin. Kegunaan tes fungsi ginjal pada evaluasi aminociduria dipakai untuk membedakan antara aminoacidurias terhadap penyakit metabolisme khusus dan terhadap penyakit ginjal.
            Penentuan senyawa nitrogen non protein khusus adalah prosedur analitik yang relative kompleks yang dilakukan baik laboratorium klinis maupun laboratorium penelitian.
UREA
            Urea adalah produk akhir utama dari metabolisme protein. Urea dibentuk di hati dengan enzymatic hydrolysis asam amino, arginine kedalam ornithine dan urea. Urea tersebut dikeluarkan oleh ginjal dan ornithine pada hati bergabung dengan ammonia, dibentuk oleh katabolisme asam amino, untuk menghasilkan kembali arginine dan dengan demikian melanjutkan proses pembentukan urea.
Nilai Normal Rata-rata
            Urea diukur baik dalam hal urea itu sendiri atau dalam hal nitrogen pada molekul urea. Berat nitrogen pada urea adalah agak sedikit kurang dari setengah urea itu sendiri.pengukuran urea pada darah hampir selalu dicatat sebagai nitrogen urea darah – blood urea nitrogen (BUN). Pengeluaran urea pada urin berkisar dari 12 sampai 16 gm sebagai nitrogen urea atau 20 sampai 35 gm urea perhari. Kisaran yang luas pada pengeluaran utamanya mencerminkan perbedaan pada protein makanan yang dimakan/masuk.  Kecuali air, urea adalah komponen utama yang dikeluarkan pada urin; urea terdapat sekitar setengah dari keseluruhan zat padat yang dikeluarkan dan menunjukkan 80 – 90 % dari total kandungan nitrogen dari urin.
Nilai-Nilai pada Keadaan Penyakit
Pengeluaran urea menurun pada glomerulonephtritis akut dan kronis, pada penyakit ginjal hebat dengan ketidakcukupan ginjal, dan pada beberapa penyakit yang menghasilkan kerusakan ginjal hebat (daerah produksi urea) seperti cirrhosis keras atau carcinoma ginjal lanjutan.  Pengeluara urea pada urin meningkat kapanpun ada peningkatan katabolisme protein, seperti dengan demam, penyakit wasting dan kondisi inflamnatory dengan gangguan protein.
Pemeriksaan urea dalam urine
Pengukuran urea tergantung pada berbagai reaksi kimia khusus; urea dihidrolisis pada amonia dan CO2 dan dengan enzim urease.  Jumlah amonia kemudian dapat ditentukan dengan titration atau dengan photometri.  Urea juga bereaksi dengan berbagai bahan kimia untuk menghasilkan senyawa berwarna yang dapat diukur secara spectrophotometric.  Baru-baru ini, prosedur otomatis telah dikembangkan untuk beberapa metode zat kimia ini.
AMONIA
Jumlah amonia pada urin tergantung pada keseimbangan asam dari tubuh pengeluaran amonia naik pada acidosis sistemic dimana ion-ion sodium harus dihemat dan kelebihan ion-ion hidrogen harus dikeluarkan.  Pengeluaran amonia turun pada alkalosis dimana ion-ion hidrogen harus disimpan.
Nilai Normal Rata-rata
Pengeluaran amonia pada urin normalnya berkisar dari 0,5 – 1,0 gm/hari nitrogen amonia.  Ini setara dengan 20 – 70 mEq/hari amonia dan mewakili 2,5% - 4,5 % dari keseluruhan kandungan nitrogen dari urin.
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Pengeluaran amonia naik pada metabolisme dan respiratory acidosis, khususnya pada acidosis yang menyertai diabetes melitus; juga naik pada potasium dan penipisan sodium, pada hiperaldosteronism utama, pada penderita kelaparan dan pada individual-individual dengan makanan berprotein tinggi.
Pengeluaran amonia turun pada alkalosis metabolik dan respiratori, pada ketidakcukupan ginjal, pada banyak penyakit-penyakit tubular ginjal dan ketika masukan alkali naik.
Pemeriksaan amonia pada urine
Perkiraan kandungan amonia pada urin adalah bukan prosedur rutin pada analisis urin


ASAM URIK
Asam urik adalah produk akhir dari metabolisme nukleoprotein.  Jumlah asam urik yang dikeluarkan pada urin tergantung pada jumlah purin endogen dan eksogen yang dimetabolisme.  Asam urik dikeluarkan sebagai sodium, potasium dan garam amonium.  Asam urik pada saluran kemih mungkin dibentuk ketika konsentrasi asam urik tinggi dibarengi dengan pH urin yang rendah.
Nilai Normal Rata-rata
Pengeluaran asam urik berkisar dari 0,5 – 1,0 gm/24 jam pada makanan normal.  Pengeluaran urin dapat menurun menjadi antara 0,2 – 0,5 gm pada makanan bebas purin dan meningkat menjadi 2,0 gm pada makanan dengan purin tinggi. 
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Pengeluaran pada asam urik naik pada berbagai keadaan penyakit yang meningkatkan katabolisme nukleoprotein, seperti polycythemia vera dan leukemia.  Penyembuhan lymphoma dan leukemia dengan obat-obat cytotoxic tertentu sering menyebabkan uricosuria besar-besaran.  Pengeluaran asam urik pada penyakit hati dan penyakit febrille; pengeluaran asam urik tidak bervariasi pada penyakit ginjal. 
Pemeriksaan asam urik pada urine


Asam urik dapat ditentukan dengan sejumlah metode colorimetric dimana asam urik bertindak sebagai agen pengurang untuk mengurangi asam phosphotungistic untuk membentuk warna biru.  Metode-metode lainnya melibatkan penggunaan enzim, uricase untuk mengoksidasi asam urik menjadi allantoin dan peroxida, peroxida yang sedang digunakan untuk menghasilkan sebuah warna yang dapat dibaca pada sebuah spectrophotometer.
CREATININE DAN CREATINE
Creatinine adalah produk metabolisme endogen otot.  Jumlah creatinine pada urin menunjukkan keseluruhan masa otot dan tingkat kegiatan otot.  Creatinine tidak berkaitan pada ingesti protein makanan.  Creatinine timbul utamanya dari creatine dan phosphocreatine selama proses pelepasan energi pada berbagai jaringan tubuh, utamanya jaringan otot.
Nilai normal Rata-rata
Jumlah creatinine pada urin dari masing-masing individual sungguh konstan dan bervariasi sedikit dari hari ke hari.  Pengukuran creatinine urin mungkin digunakan untuk menentukan akurasi pengumpulan urin selama 24 jam.  Pengeluaran creatinine normal berkisar dari 0,6 – 1,5 gm perhari pada wanita dan dari 1,0 – 2,- gm/hari untuk laki-laki.  Creatine hampir secara utuh diserap kembali oleh tubuh ginjal sehingga hanya sejumlah kecil, sekitar kurang dari 100 mg/24 jam yang ditemukan dalam urin.
Pengeluaran creatinine adalah lebih tinggi pada anak-anak daripada orang dewasa meskipun pengeluaran creatine biasanya meningkat selama kehamilan.  Pada bayi dibawah usia setahun, pengeluaran creatine mungkin sama dengan pengeluaran creatinine, dan ketika anak tersebut dewasa, pengeluaran creatine menurun dibandingkan dengan pengeluaran creatinine.
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Jumlah creatinine pada urin bervariasi dengan massa dan kegiatan otot dan dengan kemampuan ginjal untuk berfungsi.  Creatinine urin naik pada tahap awal penyakit otot (muscular dystrophy), ketika destruksi otot sedang terjadi dengan cepat, dan pada beberapa penyakit wasting yang melibatkan naiknya katabolisme jaringan.  Creatinine urin turun selama kegiatan otot yang hebat dan berat dan pada hyperhyroidism.  Creatinine urin turun selama tahap akhir penyakit otot (muscular dystrophy) dan kapanpun fungsi ginjal terganggu. Creatinine urin meningkat pada keadaan penyakit yang sama yang menghasilkan peningkatan pada creatinine urin.
Pemeriksaan creatinin pada urine
Metode yang paling populer untuk penentuan creatinine adalah metode Jaffe yang melibatkan formasi warna orange-merah dengan larutan alkaline picrate.  Intensitas warna secara langsung berkaitan dengan jumlah creatinine pada larutan.  Creatine ditentukan dengan pertama mengubahnya menjadi creatinine.  Ini dilakukan dengan mengasamkan dan memanaskan urin.  Pengukuran yang sebenarnya dibuat dengan memperkirakan kandungan creatinine pada sebuah specimen urin; contoh kedua diperlakukan dengan asam dan memanaskan dan sekali lagi kandungan creatinine ditentukan.  Kandungan creatine di dapatkan dengan mengurangi nilai pertama dari yang kedua.
Nilai creatinine urin kadang-kadang digunakan untuk menghitung kejernihan creatinine dalam kaitannya dengan penelitian fungsi ginjal.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts