Fisioterapi
mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar bilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab kekuningan dan hemofisis dapat menyebabkan anemia.
Secara umum fisioterapi harus diberikan pada kadar bilirubin indirek 4-5 mg/dl. Neonatanus yang sakit dengan berat
badan kurang dari 1000 gram harus difototerapi dengan konsentrasi bilirubin 5 mg/dl. Beberapa ilmuwan
mengarahkan untuk memberikan fisioterapi profilaksasi pada 24 jam pertama pada
bayi resiko tinggi danberat badan lahir rendah (Mansjoer, 2009).
Fototerapi
dapat digunakan atau dikombinasi dengan transfuse penggantiuntuk menurunkan bilirubin. Memaparkan neonatanus pada
cahaya den gan intensitas yang tinggi (a bound of fluorence light bulbs or
bulbs in the blue light spectrum).akan menurunkan bilirubin dalam kulit. Fototerapi menurunkan kadar bilirubin dengan cara menfasilitasi eksresi
bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini
terjadi jika cahaya yang diabsorbsi jaringan merubah biilirubin takterkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan kepembuluh darah melalui mekanisme
difusi. Di dalam darah fotobilirubin berikatan
dengan albumin dan di kirim ke hati. Fotobilirubin
kemudian bergerak ke empedu dan di eksresikan kedalam duodenum untuk di
buang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh hati. Hasil degeradasi
terbentuk ketika sinar mengoksidasi bilirubin
dapat dikeluarkan melalui urine (Manjoer, 2009).
Transfusi
Pengganti
Transfusi
pengganti digunakan untuk mengatasi anemia sel darah merah yang tidak
srceptiblle (rentan) terhadap sel darah
merah terhadap antibody maternal, menghilangkan sel darah merah untuk yang
tersensitisasi (kepekaan), menghilangkan serum bilirubin, dan meningkatkkan albumin bebas bilirubin dan meningkatkan keterikatan dengan bilirubin (Mansjoer, 2009).
Pada
Rh inkomptabilitas diperlukan transfuse darah golongan O segera (kurang dari 2
hari), Rh negative whole blood. Darah yang dipilh tidak mengandung antigen A
dan antigen B. Setiap 4-8 jam kadar bilirubin
harus di cek. Hemoglabin harus diperiksa setiap hari sampai stabil
(Mansjoer, 2009).
Terapi
Obat
Phenobarbital
dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengeskresikannya. Obat
ini efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa
minggu sebelum melahirkan. Penggunaan Phenobarbital pada post natal mmasih
menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi). Colostrin dapat
mengurangi bilirubin dengan
mengeluarkannya lewat urine sehingga menurunkan siklus enterohepatika
(Mansjoer, 2009).