Yazhid Blog

.

Selasa, 25 November 2014

Makalah Staphylococcus Epidermis

DAFTAR ISI HALAMAN  JUDUL ……………………………….……..…………..      i KATA PENGANTAR …...……………………………...…………….      ii DAFTAR ISI .... ………………………………... thumbnail 1 summary
DAFTAR ISI
HALAMAN  JUDUL ……………………………….……..…………..     i
KATA PENGANTAR …...……………………………...…………….     ii
DAFTAR ISI ....…………………………………………..…………….     iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………....…………..…………..     1
1.2 Rumusan Masalah ………...…………………..…….……….     2
1.3 Tujuan ………....……………………………..……………....    2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ..............................................................……..............    3
            2.2 Klasifikasi ................................................................................    3
            2.3 Morfologi...................................................................…...........    4
            2.4 Penyakit yang ditimbulkan ............................……..................    5
            2.5 Uji laboratorium ....................................................………......     7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………….…………………...……………..    11
3.2 Saran …………………………………………………………    11







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
                 Staphylococcus berasal dari kata staphylos berarti kelompok buah anggur dan coccus berarti bulat. Kuman ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Pada tahun 1880, Pasteur mengenal mengisolir micrococcus yang membentuk kelompok. Pada tahun 1881, Oyston berhasil mengisolir micrococci dari abces. Pada tahun 1884, Rosenbach untuk pertama kalinya mempelajari Staphylococcus secara mendalam sehingga berhasil mengenal varietas aureus, albus dari micrococcus pyogenes.
                 Sebagian besar staphylococcus apathogen, hidup sebagai komensal pada tubuh manusia, misalnya pada kulit, tenggorokan, hidung, mulut. Banyak juga dijumpai pada debu-debu, di udara, makanan-makanan, dalam minuman-minuman dan sebagainya. Tetapi beberapa jenis dari staphylococcus dapat menyebabkan penyakit, terutama menyebabkan infeksi pada luka-luka (pyogenes). Diantaranya ada juga menyebabkan keracunan makanan, karena mengeluarkan racun (exotoxin). Jenis staphylococcus yang dapat menyebabkan penyakit, ialah :
*      Micrococcus pyogenes var.aureus. (Nama lama : Staphylococcus aureus).
*      Micrococcus pyogenes var.albus (Nama lama : Staphylococcus albus).

            Staphylococcus ini dapat menyebabkan :
§  infeksi-infeksi pada luka.
§  furunkel (bisul, radang kulit), karbunkel (bisul-bisul yang berkumpul).
§  abses (rongga berisi nanah).
§  osteomyelitis akut (radang sumsum tulang).
§  infeksi saluran kencing.
§  mastitis (radang payudara).
§  catarrhe urinary (radang selaput lendir dari saluran kencing).
§  sepsis, septicaemia, pyaemia, dll.

Bila suatu bakteri masuk ke dalam darah dan belum berkembang biak disebut bacteriaemia. Jika bakteri sudah berkembang biak sehingga tuan rumah sakit disebut septicaemia. Jika bakteri yang masuk ke dalam darah disertai dengan pembentukan nanah yang turut beredar dalam aliran darah, keadaan ini disebut pyaemia. Seandainya septicaemia dan pyaemia menjadi satu, keadaan ini disebut septicopyaemia, umumnya dinamakan sepsis saja (peracunan darah). Sepsis sangat berbahaya, tetapi dalam keadaan infeksi tidak selalu terjadi sepsis.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Definisi Staphylococcus Epidermis ?
2.      Klasifikasi Staphylococcus Epidermis ?
3.      Morfologi Staphylococcus Epidermis ?
4.      Penyakit yang ditimbulkan Staphylococcus Epidermis ?
5.      Uji laboratorium Staphylococcus Epidermis ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Agar dapat mengetahui definisi Staphylococcus Epidermis
2.      Agar dapat memahami klasifikasi Staphylococcus Epidermis
3.      Agar dapat mengetahui Penyakit yang ditimbulkan Staphylococcus Epidermis
4.      Agar dapat mengetahui Uji laboratorium Staphylococcus Epidermis




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
                 Staphylococcus epidermidis adalah salah satu spesies bakteri dari genus Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah). Beberapa karakteristik bakteri ini adalah fakultatif, koagulase negatif, katalase positif, gram positif, berbentuk coccus, dan berdiameter 0,5 – 1,5 µm. Bakteri ini secara alami hidup pada kulit dan membran mukosa manusia. Infeksi Staphylococcus epidermidis dapat terjadi karena bakteri ini membentuk biofilm pada alat-alat medis di rumah sakit dan menulari orang-orang di lingkungan rumah sakit tersebut (infeksi nosokomial). Secara klinis, bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan atau imunitas rendah, seperti penderita AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang (narkotika), bayi yang baru lahir, dan pasien rumah sakit yang dirawat dalam waktu lama.

2.2 Klasifikasi
·         Kingdom         : Protista
·         Divisi               : Schizophyta
·         Class                : Schyzomycetes
·         Ordo                : Eubacteriales
·         Famili              : Enterobacteriaceae
·         Genus              : Staphylococcus
·         Spesies            : Staphylococcus epidermidis




2.3 Morfologi
                 Merupakan suatu golongan bakteri yang menunjukkan sifat - sifat yang mendekati fungi / bakteri. Terdapat dalam tanah maupun dalam udara dan sebagian parasit pada tumbuhan tingkat tinggi. Koloni berwarna (tergantung substraknya), mempunyai bau tanah, resisten terhadap penisilin dan streptomisin.
                 Staphylococcus epidermidis memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
1.      Bakteri fakultatif.
2.      Koagulase negatif, katalase positif, gram positif.
3.      Berbentuk kokus, dan berdiameter 0,5 – 1,5 µm.
4.      Hidup pada kulit dan membran mukosa manusia.
                       
                                                Bakteri Staphylococcus epidermidis

2.4 Penyakit Yang Ditimbulkan
          Infeksi Staphylococcus epidermidis berhubungan dengan perangkat intravaskular (katup jantung buatan, shunts, dll), tetapi biasanya terjadi pada sendi buatan, kateter, dan luka besar. Infeksi kateter bersama dengan kateter-induced UTI menyebabkan peradangan serius dan sekresi nanah. Dalam hal ini, buang air kecil sangat menyakitkan.
          Septicemia dan endokarditis termasuk penyakit yang berhubungan dengan Staphylococcus epidermidis. Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, dan kelelahan untuk anoreksia dan dyspnea. Septicemia terjadi akibat infeksi neonatal, terutama ketika bayi lahir dengan berat badan sangat rendah. Sedangkan, Endokarditis adalah infeksi katup jantung dan bagian lapisan dalam dari otot jantung. Staphylococcus epidermidis dapat mencemari peralatan perawatan pasien dan permukaan lingkungan.

1.      Septicemia
                        Septicemia adalah kondisi di mana dalam darah terdapat bakteri dan sering dikaitkan dengan penyakit berat. Septicemia adalah salah satu penyakit serius, infeksi bakteri dapat mengancam jiwa dan bereaksi sangat cepat. Hal ini dapat timbul dari infeksi di seluruh tubuh, termasuk infeksi di paru-paru, perut, dan saluran kemih. 
                                Penyakit Septicemia

                        Gejala Septicemia antara lain: demam, menggigil, napas cepat, dan detak jantung cepat. Penderita nampak sangat akit. Gejala dengan cepat berkembang menjadi syok dengan penurunan suhu tubuh (hipotermia), penurunan tekanan darah, kebingungan atau perubahan lain dalam status mental, dan masalah penggumpalan darah yang mengarah ke jenis tertentu seperti bintik-bintik merah di kulit (petechiae dan ecchymosis).
2.      Endokarditis
                        Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
           
                 Jenis kuman penyebab endokardisitis ini sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulkan adanya vegetasi (penempelan) yang terdiri atas trombosis dan fibrin.
                 Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak akan berlangsung dengan baik, sehingga hal ini akan memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katup dan endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran. Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub jantung.


2.5 Uji Laboratorium
1. Sampel yang digunakan untuk menentukan bakteri Staphylococcus adalah :
§  Apusan mukosa atau kulit
§  Nanah
§  Darah
§  Bilasan trachea/bronchus
§  Cairan liquor
2. Identifikasi dilakukan dengan cara :
§  Preparat hapus, dibuat langsung dari bahan pemeriksaan dan diwarnai dengan cara pewarnaan Gram
§  biakan dan identifikasi dengan melakukan tes-tes biokimia
§  tes serologi dan tes tiping
§  tes kepekaan antibiotik

*      Identifikasi Staphylococcus
A. Bahan Pemeriksaan
§  Klinis : Pus/nanah hijau, hapus luka, sputum, darah, feces, nasal sekresi, cairan cerebro-spinal, urine, sel aspirasi dari paru-paru atau tulang.
§  Makanan : Bahan makanan suspek penyebab racun.
Gejala infeksi biasanya disebabkan oleh racun, dibebaskan dari hanya beberapa staphylococci sehingga kultur yang diambil dari lesi biasanya negatif.




B. Skema Pemeriksaan :
*      Hari Pertama
1. Pemupukan
                   Sampel dari bahan ditanam pada media pemupuk NaCl broth di inkubasi 24 jam.
2. Isolasi
                   Sampel bahan pemeriksaan diisolasi dalam media dan diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37˚ C selama 24 jam.
a. Biakan pada Agar Darah BAP ( Blood Agar Plate)
b. Biakan pada MSA (Manitol Salt Agar) di sekitar koloni jernih disebabkan β     hemolisin.
§  Media BAP untuk membedakan bakteri yang menghemolisa darah dan non hemolisa. Hemolisa sempurna di sekitar koloni berwarna hijau disebabkan α hemolisin.
§  Hemolisa sebagian tidak terjadi perubahan disebabkan ɤ hemolisin.
§  Non hemolisa

*      Hari Kedua
            Pengamatan koloni pada media :
a)      Media Agar Darah : Koloni berwarna kuning keemasan, halus, licin & berpigmen.di sekitar koloni menjadi jernih atau transparan.
b)      Media MSA : Koloni berwarna kuning, bersifat manitol fermenter,berwarna merah berarti tidak memecah manitol.
                 Yang tumbuh pada media BAP dengan koloni hemolisa positif kemudian dilakukan pembuatan preparat dan pewarnaan metode Gram ( karena Streptococcus juga hemolisa positif ).
§  Pemeriksaan mikroskopis dilakukan pewarnaan metode gram
1.      Disiapkan 2 buah kaca obyek, isolate biakan (koloni lain lagi), karbol gentian violet, pereaksi lugol, alkohol 95% ,pewarna safranin, minyak imersi.
2.      Sapukan sedikit biakkan isolate bakteri di atas kaca obyek, ditambahkan 1 tetes air, kemudian disuspensikan.
3.      Kaca objek diletakan di atas bak pewarna, kemudian digenangi dengan karbol gentian violet selama 1 menit. Kelebihan zat warna dibuang, dan dibilas dengan air mengalir.
4.      Olesan digenangi dengan lugol selama 2 menit, pereaksi berlebih dibuang, dan dibilas dengan air mengalir.
5.      Olesan digenangi oleh alkohol 95% tetes demi tetes selama 30 detik atau sampai semua zat warna hilang, kemudian dibilas dengan air mengalir.
6.      Pewarnaan yang terakhir dengan safranin selama 1 menit, kelebihan zat warna dibuang dan dibilas dengan air, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
7.      Preparat dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dilanjutkan 100x.
8.      Hasil percobaan digambar dengan teliti. Sel bakteri yang bewarna ungu menunjukkan bakteri masuk kelompok gram positif, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah.

§  Hasil Pemeriksaan
a)      Bentuknya Coccus/bulat, ungu gram positif
b)      Ukurannya berdiameter 0,8-1 um
c)      Susunannya 2-2, 4-4, bergerombol seperti buah anggur.
                 Yang tumbuh pada MSA (Manitol Salt Agar) adalah bakteri Staphylococcus aureus sebab bakteri spesies ini tahan terhadap garam yang tinggi dan juga memecah manitol. Oleh sebab itu MSA disebut sebagai media selektif. Koloni yang positif diinokulasikan ke media diperkaya NAS (Nutrient Agar Slant) di inkubasi 24 jam 370C.
*      Hari Ketiga
§  Koloni pada subkultur dilakukan uji biokimia, uji katalase dan uji serologi
a)      Uji Biokimia: Bakteri diisolasi kedalam media NAS
            Hasil positif dengan indikasi dengan terbentuknya gelembung.
b)      Uji Katalase : 1 ose koloni + 1 ose H2O2 3%.
            Tes katalase menentukan apakah organisme menghasilkan enzim katalase yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
c)      Uji Serologi: CPT (Coagulation Plasma Test), 1 ose koloni + 1 ose plasma sitrat, campurkan, amati dalam 2 menit.
            Hasil positif dengan indikasi cairan jernih dengan terbentuknya butiran-butiran halus.

*      Hari Keempat
§  Mengamati hasil inkubasi NAS untuk uji biokimia
§  Uji Biokimia : pigmennya berwarna kuning keemasan bila Staphylococcus aureus, berwarna kuning jeruk bila Staphylococcus citreus, bila berwarna putih Staphylococcus albus / Staphylococcus epidermis.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                 Staphylococcus epidermidis adalah salah satu spesies bakteri dari genus Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah). Beberapa karakteristik bakteri ini adalah fakultatif, koagulase negatif, katalase positif, gram positif, berbentuk kokus, dan berdiameter 0,5 – 1,5 µm. Bakteri ini secara alami hidup pada kulit dan membran mukosa manusia.
          Septicemia dan endokarditis termasuk penyakit yang berhubungan dengan Staphylococcus epidermidis. Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, dan kelelahan untuk anoreksia dan dyspnea. Septicemia terjadi akibat infeksi neonatal, terutama ketika bayi lahir dengan berat badan sangat rendah. Sedangkan, Endokarditis adalah infeksi katup jantung dan bagian lapisan dalam dari otot jantung. Staphylococcus epidermidis dapat mencemari peralatan perawatan pasien dan permukaan lingkungan.
          Uji biokimia bakteri pigmennya berwarna kuning keemasan bila Staphylococcus aureus, berwarna kuning jeruk bila Staphylococcus citreus, bila berwarna putih Staphylococcus albus/epidermis.

3.2 Saran
                 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA
Djide, M. 2003.  mikrobiologi farmasi terapan. Fakultas MIPA, Jurusan     Farmasi. Uninersitas Hasanuddin.Makassar.
Entjang, I. 2001. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT Citra Aditya Bakti.      Bandung.
Gembong. 2005.  Anantomi Morfologi. Universitas Indonesia, Makassar
      Pelczar, Michael, J., dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi       I, UI Press. Jakarta.

      Setiabudi. 1995.  Farmakologi dan Terapi ( Antimikroba). Universitas        Indonesia. Jakarta
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts