Yazhid Blog

.

Senin, 12 Desember 2016

PENGENALAN KIMIA KLINIK

PENGENALAN MATA KULIAH KIMIA KLINIK OLEH KELOMPOK I : LAODE YAZID BASHAR ABU ZAR ASWAD APRIANUS ASMIH MULIANA GE... thumbnail 1 summary
PENGENALAN MATA KULIAH KIMIA KLINIK





OLEH
KELOMPOK I :

LAODE YAZID BASHAR
ABU ZAR ASWAD
APRIANUS
ASMIH MULIANA GENDA
CICI ALAM
DWI SULTRIANA
HALKAM
HELNY
JULIANA

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BINA HUSADA
KENDARI
2013





PENGENALAN KIMIA KLINIK – I

    A.    PENGERTIAN KIMIA KLINIK
Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan reaksi kimia dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Pemeriksaan kimia darah dapat meliputi uji faal hati, jantung, ginjal, lemak darah, kadar gula darah, kelainan pankreas, elektrolit dan membantu menegakkan diagnosis anemi.
    B.     BEBERAPA MATERI KIMIA KLINIK
Uji faal hati meliputi pemeriksaan kadar protein total & albumin, bilirubin total & direk, serum glutamic oxaloacetate transaminase (SGOT) & serum glutamic pyruvate transaminase(SGPT), gamma glutamyl transferase (γ-GT), alkaline phosphatase (ALP) dan cholinesterase (CHE).
Uji fungsi hati meliputi pemeriksaan kadar protein total & albumin, bilirubin total & bilirubin direk, serumglutamic oxaloacetate transaminase (SGOT/AST) & serum glutamic pyruvate transaminase(SGPT/ALT), gamma glutamyl transferase (γ GT), alkaline phosphatase (ALP) dan cholinesterase(CHE). Pemeriksaan protein total dan albumin sebaiknya dilengkapi dengan pemeriksaan fraksi protein serum dengan teknik elektroforesis. Dengan pemeriksaan elektroforesis protein serum dapat diketahui perubahan fraksi protein di dalam serum. Pemeriksaan elektroforesis protein serum ini menunjukkan perubahan fraksi protein lebih teliti dari hanya memeriksa kadar protein total dan albumin serum.
Uji fungsi jantung dapat dipakai pemeriksaan creatine kinase (CK), isoenzim creatine kinase yaitu CKMB, N-terminal pro brain natriuretic peptide (NT pro-BNP) dan Troponin-T. Kerusakan dari otot jantung dapat diketahui dengan memeriksa aktifitas CKMB, NT pro-BNP, Troponin-T dan hsCRP. Pemeriksaan LDH tidak spesifik untuk kelainan otot jantung, karena hasil yang meningkat dapat dijumpai pada beberapa kerusakan jaringan tubuh seperti hati, pankreas, keganasan terutama dengan metastasis, anemia hemolitik dan leukemia.
Pemeriksaan protein total dan albumin sebaiknya dilengkapi dengan pemeriksaan fraksi protein serum dengan cara elektroforesis. Dengan pemeriksaan elektroforesis protein serum dapat diketahui perubahan fraksi protein di dalam darah sehingga dapat diketahui perubahan fraksi protein lebih teliti dari hanya pemeriksaan protein total dan albumin serum.
Uji fungsi ginjal terutama adalah pemeriksaan ureum dan kreatinin. Ureum adalah produk akhir dari metabolisme protein di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati dan dikeluarkan lewat urin. Pada gangguan ekskresi ginjal, pengeluaran ureum ke dalam urin terhambat sehingga kadar ureum akan meningkat di dalam darah. Kreatinin merupakan zat yang dihasilkan oleh otot dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Oleh karena itu kadar kreatinin dalam serum dipengaruhi oleh besar otot, jenis kelamin dan fungsi ginjal. Di Laboratorium Klinik Utama Bio Medika pemeriksaan kadar kreatinin dilaporkan dalam mg/dl dan estimated GFR (eGFR) yaitu nilai yang dipakai untuk mengetahui perkiraan laju filtrasi glomerulus yang dapat memperkirakan beratnya kelainan fungsi ginjal.
Beratnya kelainan ginjal diketahui dengan mengukur uji bersihan kreatinin (creatinine clearance test/CCT).Creatinine clearance test/CCT memerlukan urin kumpulan 24 jam, sehingga bila pengumpulan urin tidak berlangsung dengan baik hasil pengukuran akan mempengaruhi nilai CCT. Akhir-akhir ini, penilaian fungsi ginjal dilakukan dengan pemeriksaan cystatin-C dalam darah yang tidak dipengaruhi oleh kesalahan dalam pengumpulan urin. Cystatin adalah zat dengan berat molekul rendah, dihasilkan oleh semua sel berinti di dalam tubuh yang tidak dipengaruhi oleh proses radang atau kerusakan jaringan. Zat tersebut akan dikeluarkan melalui ginjal. Oleh karena itu kadar Cystatin dipakai sebagai indikator yang sensitif untuk mengetahui kemunduran fungsi ginjal.
Pemeriksaan lemak darah meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL kolesterol. Pemeriksaan tersebut terutama dilakukan pada pasien yang memiliki kelainan pada pembuluh darah seperti pasien dengan kelainan pembuluh darah otak, penyumbatan pembuluh darah jantung, pasien dengan diabetes melitus (DM) dan hipertensi serta pasien dengan keluarga yang menunjukkan peningkatan kadar lemak darah. Untuk pemeriksaan lemak darah ini, sebaiknya berpuasa selama 12 - 14 jam. Bila pada pemeriksaan kimia darah, serum yang diperoleh sangat keruh karena peningkatan kadar trigliserida sebaiknya pemeriksaan diulang setelah berpuasa > 14 jam untuk mengurangi kekeruhan yang ada. Untuk pemeriksaan kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL tidak perlu berpuasa. Selain itu dikenal pemeriksaan lipoprotein (a) bila meningkat dapat merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan kadar gula darah dipakai untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan kadar gula darah serta untuk monitoring hasil pengobatan pasien dengan Diabetes Melitus (DM). Peningkatan kadar gula darah biasanya disebabkan oleh  Diabetes Melitus atau kelainan hormonal di dalam tubuh. Kadar gula yang tinggi akan dikeluarkan lewat urin yang disebut glukosuria. Terdapat beberapa macam pemeriksaan untuk menilai kadar gula darah yaitu pemeriksaan gula darah sewaktu, kadar gula puasa, kadar gula darah 2 jam setelah makan, test toleransi glukosa oral, HbA1c, insulin dan C-peptide. Kadar gula darah sewaktu adalah pemeriksaan kadar gula pada waktu yang tidak ditentukan. Kadar gula darah puasa bila pemeriksaan dilakukan setelah pasien berpuasa 10 - 12 jam sebelum pengambilan darah atau sesudah makan 2 jam yang dikenal dengan gula darah 2 jam post-prandial. Pasien DM dalam pengobatan, tidak perlu menghentikan obat pada saat pemeriksaan gula darah puasa dan tetap menggunakan obat untuk pemeriksaan gula darahpost-prandial. Pemeriksaan kadar gula darah puasa dipakai untuk menyaring adanya DM, memonitor penderita DM yang menggunakan obat anti-diabetes; sedangkan glukosa 2 jam post-prandial berguna untuk mengetahui respon pasien terhadap makanan setelah 2 jam makan pagi atau 2 jam setelah makan siang. Kadar gula darah sewaktu digunakan untuk evaluasi penderita DM dan membantu menegakkan diagnosis DM.  Selain itu dikenal pemeriksaan kurva harian glukosa darah yaitu gula darah yang diperiksa pada jam 7 pagi, 11 siang dan 4 sore, yang bertujuan untuk mengetahui kontrol gula darah selama 1 hari dengan diet dan obat yang dipakai. Pada pasien dengan kadar gula darah yang meragukan, dilakukan uji toleransi glukosa oral (TTGO).
Lipase adalah enzim yang dihasilkan oleh pankreas yang berfungsi mencerna lemak. Lipase akan meningkat di dalam darah apabila ada kerusakan pada pankreas. Peningkatan kadar lipase dan amilase terjadi pada permulaan penyakit pankreatitis, tetapi lipase serum meningkat sampai 14 hari, sehingga pemeriksaan lipase bermanfaat pada radang pankreas yang akut stadium lanjut.
Untuk pembentukan hemoglobin dibutuhkan antara lain besi, asam folat dan vit. B12. Besi merupakan unsur yang terbanyak didapatkan di darah dalam bentuk hemoglobin, serum iron (SI), total iron binding capacity(TIBC) dan ferritin. Pemeriksaan SI bertujuan mengetahui banyaknya besi yang ada di dalam serum yang terikat dengan transferin, berfungsi mengangkut besi ke sumsum tulang. Serum iron diangkut oleh protein yang disebut transferin, banyaknya besi yang dapat diangkut oleh transferin disebut total iron binding capacity (TIBC). Saturasi transferin mengukur rasio antara kadar SI terhadap kadar TIBC yang dinyatakan dalam persen. Ferritin adalah cadangan besi tubuh yang sensitif, kadarnya menurun sebelum terjadi anemia. Pada anemia tidak selalu terjadi perubahan pada SI, TIBC dan ferritin tergantung pada penyebab anemia. Pada anemia defisiensi besi, kadar SI dan saturasi transferin menurun sedangkan TIBC akan meningkat/normal dan cadangan besi tubuh menurun. Pengukuran asam folat dan vitamin B12 bertujuan untuk mengetahui penyebab anemia.
Natrium (Na) merupakan kation ekstraseluler terbanyak, yang fungsinya menahan air di dalam tubuh. Na mempunyai banyak fungsi seperti pada otot, saraf, mengatur keseimbangan asam-basa bersama dengan klorida (Cl) dan ion bikarbonat. Kalium (K) merupakan kation intraseluler terbanyak. Delapan puluh – sembilan puluh persen K dikeluarkan oleh urin melalui ginjal. Oleh karena itu, pada kelainan ginjal didapatkan perubahan kadar K. Klorida (Cl) merupakan anion utama didalam cairan ekstraseluler. Unsur tersebut mempunyai fungsi mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengatur keseimbangan asam-basa.
Albumin adalah hormon yang paling banyak terdapat dalam plasma, yang bisa disebut sebagai pengangkut. Ia mengikat jenis lemak seperti kolesterol, hormon-hormon, bilirubin, zat warna empedu beracun yang berwarna kuning, atau zat obat seperti penisilin. Ia meninggalkan zat-zat beracun tersebut di hati dan kemudian membawa zat-zat makanan serta hormon-hormon lain ke tempat mana pun yang memerlukannya.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) di dalam hati (liver). Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses. Bilirubin dalam darah terdiri dari dua bentuk, yaitu bilirubin direk dan bilirubin indirek. Bilirubin direk larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urin. Sedangkan bilirubin indirek tidak larut dalam air dan terikat pada albumin.
Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatinin. Kreatinin sebagian besar dijumpai di otot rangka, tempat zat ini terlibat dalam penyimpanan energi sebagai kreatin fosfat (CP). Dalam sintesis ATP dari ADP, kreatinin fosfat diubah menjadi kreatinin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (CK).
Aminotransferase (transaminase) Sebagai nama untuk enzim yang mengkatalisis perpindahan reversibel satu gugusan amino dari asam amino ke asam alfa-keto, sekarang lebih baik dipakai aminotrasferase. Istilah lama transaminase tidak sesuai dengan rekomendasi dari Komisi mengenai enzim tentang aktifitas enzim.kedua macam aminotrasferase yang paling sering di ukur ialah alanine aminotrasferase (ALT) yang dulu disebut serum glutamate-piruvat transaminase (SGPT) dan aspartat aminotrasferase (AST) yang dulu bernama serum glutamat-oxaloasetat transaminase (SGOT).
   
    C.     PARAMETER – PARAMETER PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DI LABORATOIRUM

1.      Gds, gdp, g2pp
2.      Cholesterol :
Ldl/hdl
3.      Ureum
4.      Kreatinin
5.      Urid acid
6.      Bilirubbin :
Direct/Indirect
7.      SGPT/SGOT
8.      TG
9.      Protein total
10.  GGT
11.  ALP
12.  ALT/AST




    D.    HUBUNGAN KIMIA KLINIK DENGAN HEMATOLOGI
Pemeriksaan kimia darah dapat meliputi uji faal hati, jantung, ginjal, lemak darah, kadar gula darah, kelainan pankreas, elektrolit dan membantu menegakkan diagnosis anemi. Dari semua pengujian tersebut umumnya digunakan suatu sampel yang dapat membantu menegakkan setiap diagnosis dari kelainan yang ada pada organ tertentu. Kondisi abnormal yang terjadi pada organ fital dalam tubuh seperti pada ginjal, hati, jantung atau organ lainnya dapat dilihat atau dideteksi dengan melihat hasil metabolisme yang dihasilkan oleh organ fital tersebut yang disesuaikan dengan kondisi normal yang sebenarnya. Dari hal ini maka sebagian besar dari proses mendeteksi kelainan maupun kondisi normal tidaknya organ fital tersebut dapat dilihat dari kandungan sel darah dalam tubuh.
Untuk mengetahui atau melakukan hal tersebut maka perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana kondisi atau kandungan darah yang normal. Oleh karena itu perlu dipelajari bagaimana kandungan atau kondisi darah maupun cairan tubuh lainnya. Hematologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang darah serta komponen – komponen penyusunnya, Darah merupakan bagian penting dari sistem transport karena darah mengalir ke seluruh tubuh kita dan berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh kita. Dengan melihat fungsi darah yang mengangkut hasil metabolisme menuju ke alat eksresi maka dengan mendeteksi kandungan darah dapat menggambarkan bagaimana kondisi organ dalam tubuh.



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts