Yazhid Blog

.

Rabu, 10 April 2013

PEMERIKSAAN Hb METODE SAHLI

TES HEMOGLOBIN   CARA SAHLI A.     Pra Analitik -           Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus -       ... thumbnail 1 summary


TES HEMOGLOBIN  CARA SAHLI




A.    Pra Analitik
-          Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus
-          Persiapan sampel: darah kapiler, EDTA, Oksalat
-          Prinsip tes: hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu
-          Alat dan bahan:
1.      Hemolet/lanset
2.      Hemoglobinometer (hemometer):
- tabung pengencer
- pipet Hb
- pipet tetes
- selang pengisap
- batang pengaduk
3.      HCl 0.1 N
4.      Aquades

B.     Analitik
1.      Masukkan HCl  0.1 N ke dalam tabung pengencer sampai tanda 2
2.      Isap darah kapiler dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul
3.      Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet
4.   Segera alirkan darah dari pipet  ke dalam dasar tabung pengencer. Catat waktu /saat darah dicampurkan ke dalam HCl.
5.      Isap kembali isi tabung ke dalam pipet kemudian tiupkan kembali isi pipet ke dalam tabung, lakukan hal ini 2 sampai 3 kali agar sisa-sisa darah terbilas ke dalam tabung.
6.      Tambahkan aquadest, tetes demi tetes, sambil mengaduk isi tabung sampai diperoleh warna isi tabung sama dengan warna standar yang ada di komparator. Tepat 3 menit setelah darah tercampur dengan HCl, warna larutan dibaca pada jarak sepanjang lengan atas dengan latar belakang cahaya matahari, warna  larutan disamakan dengan warna gelas standar. Tinggi larutan sesuai dengan skala yang menunjukkan kadar Hb dalam g% (lihat pada dasar meniskus). Laporkan nilainya dalam gr% (=gr/100 ml = gr/dl).

C. Pasca Analitik
-          Nilai rujukan:
Perempuan         12 – 16 gr/dl
Laki-laki             14 – 18 gr/dl    

Sumber Kesalahan
1.      Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin
  1. Cara visual mempunyai kesalahan inheren sebesar 15-30%, sehingga tidak dapat menghitung indeks eritrosit.
  2. Sumber kesalahan yang sering terjadi :
a.             Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama
b.            Sumber cahaya kurang baik
c.             Kelelahan mata
d.            Alat-alat kurang bersih
e.             Ukuran pipet kurang tepat, perlu kalibrasi.
f.             Warna gelas standar pucat/kotor dan lain sebagainya
g.            Penyesuaian warna larutan yang diperiksa dalam komparator kurang akurat.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts