Cara
kerja penanaman
Berdasarkan
wujud/bentuk media dan sifat media, maka dikenal beberapa cara penanaman
bakteri.
a. Penanaman
pada media padat bentuk plate
Ø Tujuan
:
·
Untuk mengisolasi/memisahkan pertumbuhan
bakteri satu dengan lainnya ( yang ditanam specimen )
·
Untuk memperbanyak bakteri ( yang
ditanam culture bakteri atau koloni bakteri )
·
Untuk menghitung jumlah kuman ( yang
ditanam, suspense sampel )
Ø Cara
penanaman :
1. Goresan
sejajar : ( isolasi )
a. Ose
dibakar sampai steril, dinginkan
b. Dengan
ose yang sudah steril diambil sampel atau bakteri kultur, dipulaskan disalah
satu sisi/tepi media, jangan menyentuh dinding petrie dish.
c. Dengan
ose steril yang lain, pulasan itu digores – goreskan sejajar sampai memenuhi
permukaan media.
2. Goresan
sejajar melingkar : ( isolasi )
a. Ose
dibakar sampai steril, dinginkan.
b. Dengan
ose yang sudah steril, diambil sampel atau bakteri culture, dipulaskan pada
satu tepi dari media, jangan sampai menyentuh dinding petri dish.
c. Dengan
ose steril yang lain, pulasan itu digores – goreskan sejajar pada salah satu
tepi media, dengan salah satu sisinya.
d. Ose
dibalik untuk melanjutkan goresan – goresan sejajar pertama, setelah medianya
diputar 90°C.
e. Dengan
ose yang dimiringkan goresan – goresan sejajar kedua, digoreskan sejajar lagi
setelah medianyadiputar 90°C.
f. Media
diputar 90°, goresan – goresan sejajar yang ketiga digoreskan sejajar lagi
dengan ose yang sudah dibalik, sampai memenuhi permukaan media plate.
3. Cara
taburan : ( isolasi dan memperbanyak )
1. Suspensi
sampel, sampel cair atau cultur bakteri didalam media cair diambil dengan pipet
steril sebanyak 0,1 ml diteteskan di permukaan media plate tepat ditengah –
tengahnya.
2. Dengan
menggunakan staple yang terbuat dari kaca/kawat. Yang sudah steril dan dingin,
tetesan itu diratakan pada seluruh permukaan media plate.
4. Cara
penuangan : ( perhitungan )
a. Suspense
sampel/sampel cair diteteskan ke dalam petri dish steril sebanyak 0,1 ml atau 1
ml, secara steril.
b. Dituangi
media padat steril yang dicairkan, sebanyak sampai menutupi semua permukaan
dasar petri dish.
c. Campur
baik – baik, tunggu sampai agar – agarnya membeku.
d. Dibalik,
masuk incubator 37°C 48 jam
Catatan : Media yang
digunakan tergantung dari jenis bakteri yang dihitung.
Pembacaan :
o
Pertumbuhan bakteri pada media padat
disebut “koloni” yaitu kelompok – kelompokkan bakteri yang tumbuh pada media
tersebut.
o
Koloni bakteri pada media padat dengan
tujuan isolasi dapat dibedakan berdasarkan criteria sebagai berikut :
1. Ukuran : diukur berapa diameternya dengan
satuan mm
2. Warna : putih, kuning, hitam, hijau,merah, dan
sebagainya.
3. Bentuk : bulat, serabut, bergelombang,
rhizoid dan sebagainya.
4. Permukaan : datar, cembung, cekung, kasar ( rough
),halus ( smooth ).
5. Sifatnya : keruh, jernih, kering, berlendir,
melekat pada perbenihan, menjalar, haemolytis, anhaemolytis, dan sebagainya.
o
Koloni bakteri yang tumbuh pada media
padat bentuk plate, dengan tujuan “ memperbanyak” yang penting diperhatikan
selain adanya pertumbuhan koloni juga kemurnian koloni itu.
o
Koloni yang tumbuh pada media padat
bentuk plate, dengan tujuan “ penghitungan”, criteria koloni tidak perlu
diperhatikan, tetapi tinggal dihitung saja.
b. Penanaman
pada media padat di dalam tabung bentuk miring
Ø Tujuan
:
·
Untuk memperbanyak koloni bakteri
·
Untuk identifikasi
Ø Cara
penanaman :
1. Goresan
Zig – zag
a. Dengan
ose yang sudah steril dan dingin, diambil koloni bakteri.
b. Tutup
tabung media dibuka dengan menjepit menggunakan jari kelingking kanan, mulut
tabung dibakar dengan nyala api tidak bergejala.
c. Ose
yang sudah berisi koloni bakteri digoreskan zig – zag pada permukaan media,
betul – betul ditengah media tidak terlalu kebawah/keatas dan juga tidak
terlalu kekiri/kekanan.
d. Mulut
tabung dibakar lagi, segera ditutup dengan tutupnya.
e. Ose
dibakar lagi sampai steril
Contoh : media nutrein
agar
2. Goresan
zig – zag dan ditusuk :
Pelaksanaan
penanamannya seperti nomor 1 dengan perbedaan sebagai berikut :
Urutan c setelah
digoreskan zig – zag kemudian ditusukkan ditengah – tengahnya 1 sampai 2 kali.
Contoh : media triple
sugar iron agar
Pembacaan :
Koloni yang tumbuh
diperhatikan kemurniannya, kemudian dibaca perubahan – perbuahan yang terjadi
pada media itu, dengan atau tanpa penambahan reagensia.
3. Penanaman
pada media semi solid didalam tabunng
Ø Tujuan
:
·
Untuk identifikasi bakteri
Ø Cara
menanam :
a. Ose/jarum
penanam disteril, dingikan.
b. Dengan
ose itu diambil koloni bakteri.
c. Tutup
tabung dibuka dengan menggunakan jari kelingking kanan.
d. Mulut
tabung dibakar sebentar, ose yang sudah ada koloni bakterinya ditusukkan tegak
lurus di permukaan bagian tengah sampai dasar tabung.
e. Mulut
tabung dibakar lagi dan tutupi kembali. Begitu pula osenya dibakar/disteril
kembali.
Pembacaan :
Koloni yang tumbuh
diperhatikan kemurniannya dahulu, kemudian dibaca perubahan - perubahan yang terjadi pada media itu (
warna, gerak, dan sebagainya ) dengan atau tanpa penambahan reagensia.
4. Penanaman
pada media cair
Ø Tujuan
:
·
Untuk memperbanyak cultur bakteri
·
Untuk melihat gerak bakteri
·
Untuk identifikasi
Ø Cara
penanaman :
a. Ose
dibakar sampai steril, dinginkan.
b. Dengan
ose yang sudah steril dan dingin, diambil koloni bakteri.
c. Tutup
tabung media dibuka, mulutnya dibakar.
d. Ose
yang sudah berisi koloni bakteri digores – goreskan pada dinding tabung bagian
dalam sebelah atas yang tadinya tertutupi oleh cairan media.
e. Mulut
tabung dibakar, tutup kembali. Ose bekas pakai juga dibakar sampai steril,
setelah diletakkan pada raknya ( ditegakkan ), goresan bakteri akan terendam
cairan media.
Pembacaan :
Kalau bakteri yang
ditanam dapat tumbuh didalam media cair itu, medianya menjadi keruh. Kalau
tidak tumbuh medianya tetap jernih.
Apabila bakterimya ditanam didalam
media untuk identifikasi, disamping kekeruhan dapat juga diikuti perubahan
warna indikatornya yang merupakan pertanda adanya perubahan/pemecahan
gula/bahan kimia yang terkandung didalam media itu.