ANALISIS URIN
Analisis
urin adalah kebiasaan untuk banyak pasien yang dilihat di kantor dokter atau
klinik medis dan untuk setiap pemeriksaan kesehatan. Pengetesan tersebut
biasanya diulangi secara tahunan atau serutin mungkin jika dokter menganggap
perlu. Analisis urin adalah salah satu prosedur yang paling berguna yang
tersedia pada dokter sebagai sebuah indicator kesehatan atau penyakit,
khususnya pada daerah metabolisme dan penyakit ginjal.
Analisis
urin seringkali dilakukan pada urin pasien pada saat masuk rumah sakit dan
sering diulangi untuk mengevaluasi status kesehatan sembari pasiendi opname.
Langkah-langkah yang dilibatkan pada analisis urin rutin dapat dibagi menjadi
tiga kategori utama. Prosedur keempat – deteksi dan semiquantitation
bacteriuari – sekarang dapat juga dilakukan dengan mudah pada laboratorium
analisis urin. Observasi utama dan penentuan ketepatan pada masing-masing
kategori dicatat pada garis besar dibawah ini:
- Ciri Umum
dan Pengukuran
- Rupa
- Specific
Gravity
- Reaksi
(pH)
- Sifat
lain seperti osmolalitas, volume per unit waktu dan warna juga harus
dikenali
- Penentuan
Bahan Kimia
- Protein
- Glukosa
- Keton
- Bilirubin
- Hemoglobin
- Nitrit
- Urobilinogen
- Tes lain
jika diusulkan (seperti phenylketones, porphyrins, tes kehamilan)
- Pengujian
Mikroskopik dari pemisahan sediment
- Sel
- Cast
- Kristal
- Bakteri
- Ragi dan
parasit
- Spermatozoa
- Pencemaran
dan artifact
- Deteksi
dan Semiquantitation Bacteriuria
- Conventional
culture plate methods (membutuhkan fasilitas dan personel yang terlatih
khusus di bidan laboratorium mikrobiologi)
- Tes
nitrit dan Culture Strip Methods (cocok untuk laboratorium analisis urin)
PROSEDUR STANDAR
Kebanyakan
pengetesan dilakukan pada spesimen urin, yang baru saja dikeluarkan pasien.
Spesimen tersebut dikumpulkan pada tabung yang bersih dan kering dan diuji
dalam satu jam untuk mencegah perubahan atau kemerosotan/keburukan pada urin
tersebut. Jika spesimen tersebut harus diuji lebih dari satu jam sebelum
analisis, contoh tersebut harus didinginkan pada suhu 5o C.
Pada
laboratorium, prosedur pertama adalah untuk mencatat cirri fisik urin tersebut;
kedua adalah untuk mengukur specific gravity dan pH dan ketiga adalah untuk
melaksanakan tes bahan kimia. 10-12 ml aliquot dari spesimen urin yang tercampur
seluruhnya disentrifus dan sisa
sediment disingkirkan kembali ¼-1 ml urin untuk pengujian mikroskopik.
Sisa
spesimen urin harus disimpan sampai semua prosedur dilengkapi sehingga beberapa
dari tes tersebut mungkin diulang, jika dibutuhkan, atau tes-tes khusus lainnya
dapat dilakukan, jika sangat dianjurkan.
TES KIMIA URINE
Impregnated Reagent Strip secara kimia
tersedia untuk penentuan pH urin, protein, glukosa, keton, bilirubin,
hemoglobin, nitrit, dan urobilinogen. Strip-strip ini digunakan pada analisis
urin dasar dan akhirnya menggantikan metode yang lebih lama dan lebih praktis.
Sebagai tambahan, strip bahan reaksi lain, tablet-tablet kimia, slide yang
dipilih secara selektif, dan tes-tes pemeliharaan yang disederhanakan tersedia
untuk penentuan-penentuan-penentuan khusus.
Deskripsi
yang lebih jelas dari semua prosedur diatas pada analisis urin dasar yang
digambarkan diatas disajikan pada bab berikut.