I.
Judul
: Pemeriksaan plano test
II.
Tujuan
: HCG merupakan suatu tahap tes yang menggunakan urine secara imunokromatografi untuk mendeteksi adanya
human karionik gonadotropin dalam urine dan juga mendeteksi adanya kehamilan.
III.
Metode : a. Imunokromatografi b. langsung
IV. Prinsip :
a)
Immunokromatografi, HCG merupakan suatu tahap tes
yang menggunakan urine secara imunokromatografi untuk mendeteksi adanya
human karionik gonadotropin dalam urine dan juga mendeteksi adanya kehamilan.
b)
Lansung, HCG yang terdapat dalam urine bereaksi dengan anti HCG yang
terikat pada partikel latex. Reaksi ini ditunjukan dengan adanya aglutinasi
pada partikel latex.
V.
Dasar
teori :
Plasenta memiliki kapasitas besar
untuk menhasilkan sejumlah hormone peptide dan steroid yang esensial untuk
memelihara kehamilan. Hormone yang terpenting adalah Human Chorionic
Gonodotropin, estrogen dan progresteron. Plasenta sebagai organ endokrin utama
pada kehamilan, bersifat untuk dibandingkan dengan jaringan endokrin lain dalam
dua aspek. Jenis dan kecepatan sekresi hormon plasenta terutama bergantung pada
stadium kehamilan.
Salah satu kejadian pertama
setelah implamantasi adalah sekresi (HCG), suatu hormone peptide yang terjadi
yang memperpanjang lama kehidupan korpus luteum oleh krion yang sedang
berkembang. Jika terjadi fertilisasi, blastokista yang tertanam menyelamatkan
dirinya dan tidak tersapu keluar bersama darah haid dengan membuat HCG.
stimulasi oleh HCG diperlukan untuk memelihara korpus luteum selama fase luteal
normal pada siklus ovarium, tertekan akibat umpan balik negative oleh
progresteron kadar tinggi. Kelangsungan kehamilan secara normal bergantung pada
kadar estrogen dan progreson yang tinggi. Dengan demikian pembentukan HCG
selama trimester pertama sangat penting unutk mempertahankan pembentukan
hormone-hormon tersebut oleh ovarium. Pada janin laki-laki, HCG juga merangsang
prekursor sel-sel leyding di testis janin untuk mengeluarkan testoteron yang
menyebabkan maskulinisasi saluran reproduksi.
HCG (hormone charionoc Gonadotronpin) merupakan
hormone yang dihasilkan oleh plasenta yang mencapai puncaknya pada 8 minggu
kehamilan kemudian untuk kembali keminggu-mingu berikutnya hormone ini adalah
hormone yang disekresi oleh sel-sel troboflas kedalam cairan ibu Negara setelah
nidasi terjadi. HCG dalam urin dapat digunakan untuk penentuan kehamilan dengan
cara sederhana penentuan kehamilan dengan menggunkan urin dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu cara biologis dan cara immunologic. Percobaan
biologic dengan 3 cara yaitu cara ascheim zondek, cara friendam, dan
caragali mainini. Sedangkan pemeriksaan secara imunologic dapat
dilakukan secara langsung dengan cara direct latex aglutination (DLA)
atau cara tidak langsung dengan latex aglutination inhibitor serta
dengan cara hemaglutination inhibitiom (HAI).
VI.
Pra Analitik
1)
Persiapan Pasien : tidak memerlukan persiapan Khusus
2)
Persiapan sampel : urin ibu hamil
3)
Alat dan Bahan
·
Tabung
reaksi
·
Test
strip
·
Urine
·
Slide
·
Klinipet
·
kontrol
positif
·
kontrol
negatif
·
Reagen
latex
VII.
Analitik
1) Metode strip
·
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
·
celupkan
strip kedalam urine selama 10-15 detik
·
keluarkan
kemudian baca hasilnya setelah 3 detik
2) Langsung
·
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
·
Pipet
pada tempat berbeda sampel urine sebanyak 1 tetes (3 tempat)
·
Tambahkan
masing-masing 1 tetes control positif, control negatif dan reagen latex.
·
Campur
dan homogenkan
·
Amati
reaksi yang terjadi, hasil dibaca setelah 2 menit. Hasil tidak dibaca
setelah 3 menit
VIII. Pasca Analitik
Iterpretasi Hasil metode strip :
· Positif : jika ada dua garis pada
daerah control dan test
· Negatif : jika terdapat satu garis
pada daerah control
Interpretasi hasil metode langsung
:
·
Positif
: Terjadi aglutinasi
·
Negatif
: Tidak terjadi aglutinasi
Hasil
-
Metode Strip : hasil negatif terdapat 1 garis pada daerah
control
-
Metode langsung
: hasil positif dengan terbentuknya aglutinasi
IX.
Pembahasan
Plasenta
memiliki kapasitas besar untuk menghasilkan sejumlah hormone peptide dan steroid yang esensial
untuk memelihara kehamilan. Hormone yang terpenting adalah Human Chorionic
Gonodotropin, estrogen dan progresteron. Plasenta sebagai organ endokrin utama pada kehamilan,
bersifat untuk dibandingkan dengan jaringan endokrin lain dalam dua aspek.
Jenis dan kecepatan sekresi hormon plasenta terutama bergantung pada stadium
kehamilan.
Salah satu
kejadian pertama setelah implamantasi adalah sekresi (HCG), suatu hormone
peptide yang terjadi yang memperpanjang lama kehidupan korpus luteum oleh krion
yang sedang berkembang. Jika terjadi fertilisasi, blastokista yang tertanam
menyelamatkan dirinya dan tidak tersapu keluar bersama darah haid dengan
membuat HCG. stimulasi oleh HCG diperlukan untuk memelihara korpus luteum
selama fase luteal normal pada siklus ovarium, tertekan akibat umpan balik
negative oleh progresteron kadar tinggi. Kelangsungan kehamilan secara normal bergantung pada kadar
estrogen dan progreson yang tinggi. Dengan demikian pembentukan HCG selama
trimester pertama sangat penting unutk mempertahankan pembentukan
hormone-hormon tersebut oleh ovarium. Pada janin laki-laki, HCG juga merangsang
prekursor sel-sel leyding di testis janin untuk mengeluarkan testoteron yang
menyebabkan maskulinisasi saluran reproduksi.
Hormone
HCG dapat dideteksi diurin sampai sedini bulan pertama kehamilan, sekitar 2
minggu setelah terlambat haid, karena waktu ini adalah saat keaga mudiga belum
dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, uji diagnostik ini memungkinkan
konfirmasi kehamilan secara dini. Pada praktikum yang telah dilakukan,
sehingga diperoleh hasil negatif pada metode Strip, dan digunakan sampel
positif pada metode langsung dengan terbentuknya aglutinasi.
Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan
urin. Kadar minimal beta-hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif, berkisar antara 20-100 mIU/mL
(meskipun tespek tersebut mengatakan mempunyai batas deteksi minimal 5 mIU/mL).
X.
Kesimpulan
HCG (hormone
charionoc Gonadotronpin) merupakan hormone yang dihasilkan oleh plasenta
yang mencapai puncaknya pada 8 minggu kehamilan kemudian untuk kembali
keminggu-mingu berikutnya hormone ini adalah hormone yang disekresi oleh
sel-sel troboflas kedalam cairan ibu Negara setelah nidasi terjadi. Hormone HCG
dapat dideteksi diurin sampai sedini bulan pertama kehamilan, sekitar 2 minggu
setelah terlambat haid, karena waktu ini adalah saat keaga mudiga belum dapat
dideteksi dengan pemeriksaan fisik, uji diagnostik ini memungkinkan konfirmasi
kehamilan secara dini. Pada praktikum yang telah dilakukan, sehingga diperoleh
hasil negatif pada metode Strip, dan digunakan sampel positif pada metode
langsung dengan terbentuknya aglutinasi.
Daftar pustaka
Sacher A. Ronald dan Richard A.
McPherson, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium,
Penerbit Buku Kedokteran (EGC), Jakarta, 2004. Hal 583
Hardjoeno
dkk, interpretasi hasil tes laboratorium diagnostik, Hasanuddin
university press (LEPHAS) , Makassar , 2006 , hal 472, 473, 474, 476,477
.