I.
Judul : Pemeriksaan test
Narkoba
II.
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya
narkoba pada pasien
III.
Prinsip :
Pada strip mengandung
konjungat drugs IgG anti narkoba, dimana subtrat urin yang mengandung drugs (AMP/THC/MOR)
akan bereaksi dengan konjungat dimana hasil (+) ditandai dengan terbentuknya
garis merah pada test, (-) pada test
IV.
Metode : Immunokromatografi
V.
Landasan teori
Narkoba atau Narkotika dan obat terlarang lainnya, saat ini
penggunaannya menjadi masalah medis, hokum, social dan ekonomi di Negara maju
maupun Negara berkembang.Penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun semakin
meningkat Menurut UU RI Nomor 5 Tahun 1997 yang termasuk kelompok Psikotropika
adalah Amfetamin dan derivatnya yaitu MA (Methamfetamin) dan MDMA
(Methylene-Dioxyy-Meth-Amvetamin). LSD ( Lysergic Acid Diethylamide), obat
tidur, anti depresi dan anti psikosis.
Ganja atau Marijuana/Hashis yang
metabolitnya dalam urin sebagai THC (Tetra Hidro Cannabinol) atau 11-nor-Ä-
tetrahydrocannabinol-9-carboxylic acid (asam karboksilat yang berkonjugasi yang
berkonjugasi dengan asam Glukoronat), merupakan jenis narkoba dari kelompok
halusinogeen dan narkoba golongan 1. Umumnya ganja digunakan melalui rokok.
Kokain (ecgonine methyl ster-benzoylecgonine)
adalah stimulat jenis narkotika golingan 1. Kokain dikomsumsi melalui suntikan,
dihirup dan dimasukkan dalam rokok. Amfetamin dan derivatnya yaitu MA (dikenal
sebagai shabu-shabu)dan MDMA (sebagai ekstansi/inex) termasuk golongan
psiko-stimulansia. MDMA biasanya dikomsumsi melalui oral sedangkan MA digunakan
secara suntikan, dihirup dan dicampur dengan tembakau rokok kemudian dihisap.
Melalui sirkulasi darah, zat narkoba
akan dibawa ke otak, hati, ginjal, dan organ lainnya, kemudian mengalami
metabolism serta melalui ginjal dieksresi dan dikeluarkan melalui urin. Efek
dari zat narkoba dapat mempengaruhi susunan saraf pusat dan merusak organ-organ
dalam tubuh.
VI.
Pra Analitik
1.
Persiapan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus
2.
Persiapan Sampel : urin sewaktu
3.
Alat dan Bahan
Alat :
1)
Wadah penampung urin
Bahan :
1). Urin
2). Strip test Narkoba
VII.
Analitik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Celupkan strip kedalam wadah yang
berisi urine
3. Keluarkan kemudian baca hasilnya.
VIII.
Interpretasi hasil
Positif : jika terbantuk satu garis
Negative : jika terbentuk 2 garis
Invalid : tidak terbentuk garis
warna pada control dan test
IX.
Hasil
Pengamatan
Hasil yang diperoleh
dari pasien :
a. Nama :
b. Umur :
c.
Alamat :
d.
Hasi : negatif karena terbentuknya 2 garis pada
strip
X. Pembahasan
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap
pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
- Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan
bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang
menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya
tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
- Stimulan, efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih
cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga
untuk sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang
dan gembira untuk sementara waktu
- Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan
sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga
pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw
4.
Adiktif,
Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya
ganja, heroin, putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan
narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi
takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. berdasarkan reaksi imunokromatografi
di mana urine yang mengandung narkoba berkaitan dengan obatconjugate untuk
mengikat antibody dalam strip. Urine yang mengandung obat(narkoba) akan
memberikan satu garis warna pada strip, sedangkan urine yang tidak mengandung
narkoba akan memberikan 2 garis warna pada strip.
XI.
Penutup
Kesimpulan
Narkoba atau Narkotika dan obat
terlarang lainnya, saat ini penggunaannya menjadi masalah medis, hokum, social
dan ekonomi di Negara maju maupun Negara berkemban. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya narkoba pada pasien , diperoleh hasil negatif dengan terbentuknya 2
garis pada strip.
Daftar Pustaka
.
Hoffman SL,
Strickland GT, Ed,(1991); Typhoid Fever and Hunter’s Textbook of Pediatrics,
edisi 7. Philadelphia : WB Saunders,:344-58.
Suwarso,
Manajemen Laboratoris Penyalahgunaan Obat dan Komplikasinya, Bagian
Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta, 2002 hal ; 6,7,8,9,10
Manalu
Erida, Pemeriksaan Laboratorium Narkoba, diakses tanggal 2 November 2011 Riumanjisen, Metode uji narkoba,
jambi, 2008. Diakses tanggal 2 november 2011