CONTOH REVIEW JURNAL IMMUNOSEROLOGI
JUDUL
: Deteksi Respon Antibodi dengan Uji Hemaglutinasi Inhibisi dan Titer Proteksi
terhadap Virus Avian Influenza Subtipe H5N1
PENELITI
: RISA INDRIANI, N. L. P. I. DHARMAYANTI, A. WIYONO, DARMINTO dan L. PAREDE
Balai
Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor16114
(Diterima
dewan redaksi 16 Agustus 2004)
TUJUAN
: Tujuan studi ini untuk mengetahui adanya respon antibodi terhadap antigen
virus AI (H5N1), pada ayam dan mengetahui korelasi antara titer antibodi dan
ketahanan pada uji tantang dengan virus lapang AI H5N1.
MATERI
DAN METODE :
Hewan
percobaan
Sebanyak
50 ekor ayam kampung yang berumur 7 minggu divaksinasi dengan 0,1 ml vaksin
cair inaktif AI (H5N1) dengan aplikasi subkutan pada daerah leher di bawah
kepala. Selain itu sebanyak 30 ekor burung puyuh divaksinasi dengan dosis yang
sama secara intra muskuler. Ayam kampung sebanyak 50 ekor tidak divaksinasi
digunakan sebagai kontrol
Pengambilan
sampel
Sampel
berupa serum darah ayam dan burung puyuh diambil 3 minggu pasca vaksinasi dan
diuji serologi dengan uji HI. dilakukan selama 2 minggu pasca infeksi dengan
melihat adanya gejala klinis berupa sakit, kematian dan pengamatan kekebalan
antibodi.
Pengujian
serum lapang dengan uji HI
Sebanyak
48 sampel serum ayam kampung dari Kabupaten Tangerang, Bekasi dan Bogor, serta
sebanyak 92 sampel serum burung puyuh dari kota dan Kabupaten Sukabumi yang
divaksinasi dengan vaksin AI inaktif adjuvant komersial, diukur titer antibodi
yang terkandung terhadap virus AI H5N1 dengan uji HI.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada
studi ini digunakan ayam kampung dan burung puyuh karena keduanya merupakan
hewan yang peka terhadap infeksi virus AI subtipe H5N1 dengan tingkat kematian
yang sangat tinggi.
Hasil
vaksinasi dengan vaksin cair A/Jatim/2003 (H5N1) yang telah diinaktifkan pada
ayam dan burung puyuh memperlihatkan bahwa telah terjadi respon antibodi dari
setiap individu yang diambil serum darahnya setelah 3 minggu pasca vaksinasi.
Titer antibodi dari ayam-ayam dan burung puyuh diukur dengan uji hemaglutinasi inhibisi
(Tabel 1). Respon titer antibodi 50 ekor ayam buras yang divaksinasi dengan
vaksin cair A/Jatim/2003 (H5N1) inaktif, setelah 3 minggu pasca vaksinasi,
berturut-turut adalah sebagai berikut 1 log 2 sebanyak 1 ekor, 2 log 2 sebanyak
4 ekor, 3 log 2 sebanyak 18 ekor, 4 log 2 sebanyak 12 ekor, 5 log 2 sebanyak 5
ekor dan 6 log 2 sebanyak 10 ekor, dengan rataan respon titer 3,94 log 2 atau
titer 15,78.
Sementara
itu, respon titer antibodi 30 ekor burung puyuh yang divaksinasi, setelah 3
minggu pasca vaksinasi secara berurutan, yaitu 1 log 2 sebanyak 2 ekor, 2 log 2
sebanyak 1 ekor, 3 log 2 sebanyak 8 ekor, 4 log 2 sebanyak 6 ekor, 5 log 2
sebanyak 3 ekor, 6 log 2 sebanyak 6 ekor, dan 7 log 2 sebanyak 4 ekor, dengan
rataan titer antibodi 4,36 log 2.
Pada
penelitian ini tidak digunakan burung puyuh kontrol karena burung puyuh
tersebut pada ayam kalkun yang telah divaksinasi dengan vaksin inaktif AI
adjuvant dan mempunyai titer antibodi 3 log 2 atau 8 mampu memproteksi serangan
virus AI dengan partikel virus tantang sebesar 106,7 EID50. secara tetes mata.
Hasil
uji HI sampel serum burung puyuh lapang asal dua peternakan di Kabupaten
Sukabumi yaitu pada peternakan milik H memberikan persentase titer proteksi
antara 60-100%. Sementara pada peternakan burung puyuh milik S memberikan
persentase titer proteksi antara 0-80%.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa (1) vaksin cair AI A/Jatim/ 2003
(H5N1) inaktif mampu memberikan respon antibodi pada ayam kampung dan burung
puyuh 3 minggu pasca vaksinasi, (2) titer antibodi sebesar ≥ 3 log 2 merupakan
titer proteksi pada ayam kampung dan burung puyuh, dan (3) studi pendahuluan
monitoring pelaksanaan program.