HITUNG ERITROSIT
A. Pra Analitik
·
Persiapan Pasien: tidak memerlukan persiapan
khusus
·
Persiapan Sampel: darah kapiler , EDTA
·
Prinsip: Darah diencerkan dengan larutan
pengencer isotonis agar mencegah hemolisis eritrosit dan memudahkan menghitung
eritrosit.
·
Alat dan Bahan
Alat:
1.
Pipet eritrosit atau clinipet 20
µl, pipet volumetrik 4 ml
2.
Tabung ukuran 75 x 10 mm
3.
KH Improved Neubauer dan kaca
penutup
4.
Pipet Pasteur
5.
Mikroskop
Bahan/ Reagens
Larutan pengencer
dapat digunakan salah satu dari larutan berikut :
a.
Larutan hayem
Natrium – sulfat …………………..2,50 g
Natrium – clorida …………………0,50 g
Merkuri – clorida …………………0,25 g
Akuades …………………………..ad 100ml
Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tak dapat
dipergunakan karena akan mengakibatkan presipitasi protein, rouloux,
aglutinasi.
b.
Larutan Gower
Natrium – sulfat ………………….12,5 g
Asam asetat glasial ……………….33,3 ml
Akuades …………………………..ad 200 ml
Larutan ini mencegah aglutinasi dan
rouloux sel-sel erirosit
c.
Larutan Formal Sitrat.
d.
Formalin 40 % ……………………. 10 ml
Larutan
sodium sitrat 0,109 M ….... 1000 ml
Larutan ini mudah dibuat dan tidak berubah dalam jangka
lama. Bentuk diskoid eritrosit tetap dipertahankan dan tidak menyebabkan
terjadinya aglutinasi
B.
Analitik
C.
A.
Membuat pengenceran.
1. Cara pipet
Dengan pipet eritrosit, pipetlah darah sampai tanda 0,5
serta encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda 101 ( pengencer 1 : 200 ).
Homogenkan selama 3 menit.
2. Cara tabung
Ø Larutan pengencer sebanyak 4 ml dimasukkan ke dalam tabung ukuran 75 x
10 mm.
Ø Dibuat pengencer darah 1 : 200 dengan menambahkan 20 µl darah EDTA / darah kapiler ke dalam tabung
yang telah berisi larutan pengencer.
Tindakan selanjutnya sama seperti seperti yang telah
diterangkan pada hitung lekosit
B.
Mengisi Kamar Hitung ( KH ).
Prosedur sama dengan lekosit, tetapi untuk eritrosit KH
dibiarkan selama 2 menit agar eritrosit mengendap, tetapi tidak lebih lama dari
2 menit sebab mengeringnya larutan pada tepi kamar hitung akan menimbulkan arus
yang dapat menyebabkan pergerakan eritrosit yang telah mengendap. Bila
penghitungan jumlah sel di dalam kamar hitung di tunda, sebaiknya kamar hitung
dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi kapas atau kertas saring basah.
C.
Menghitung Jumlah Eritrosit.
Sebaiknya jumlah sel yang dihitung
minimal 200 eritrosit. Untuk hitung eritrosit, dihitung semua eritrosit yang
ada pada kelima bidang sedang yaitu A, B, C, D, dan E pada gambar 1, luas
masing-masing bidang adalah 1/5 x 1/5 mm2 atau 0,2 x 0,2 mm2.
Volumenya ( 0,2 x 0,2 x 0,1 ) x 5 = 0,02 mmk atau 0,02 µl.
D.
Perhitungan.
Jumlah
eritrosit =
Bila jumlah eritrosit yang dihitung dalam
bidang sebesar A, B, C, D, E adalah N, maka :
Jumlah eritrosit =
C. Pasca Analitik
Nilai rujukan :
Laki-laki : 4.5 – 6.0 juta / µl