Yazhid Blog

.

Rabu, 08 Mei 2013

Bakteri alcaligenes

I.        GENUS ALCALIGENES Alcaligenes merupakan jenis bakteri yang sering menimbulkan masalah pada pendinginan makanan karena bakteri ... thumbnail 1 summary

I.       GENUS ALCALIGENES
Alcaligenes merupakan jenis bakteri yang sering menimbulkan masalah pada pendinginan makanan karena bakteri ini bersifat psikrotropik. Kebanyakan spesies bersifat proteolitik, yaitu memecah protein menjadi asam amino, pepton kemudian amonia, sehingga menghasilkan reaksi alkali. Beberapa spesies memproduksi pigmen. A. viscolactis / viscosus sering menimbulkan lendir pada susu, sedangkan A. metalcaligenes sering tumbuh pada keju.
Spesies Alcaligenes menghasilkan enerrgi dalam sejumlah cara, termasuk oksidasiarsenite banyak tentang organism ini hamper tidak dikenal dan bahkan mengidentifikasi spesies yang benar menyajikan tantangan. Hal ini penting karena beberapa spesies Alcaligenes adalah penyebab potensial dari penyakit paru kronis pada pasien dengan fibrosis kistik. Alcaligenes adalah gram negative atau proteobacteria yang berarti bahwa mereka memiliki amplop sel yang khas...
Klasifikasi Alcaligenes :

Kingdom:
Bacteria
Phylum:
Proteobacteria
Class:
Beta Proteobacteria
Order:
Burkholderiales
Family:
Alcaligenaceae
Genus:
Alcaligenes
Spesies : Alcaligenes sp



II.    SPESIES ALCALIGENES

1.      Alcaligenes faecalis

5.   Alicaligenes taecalis / Alicaligenes vicasus


Kingdom:
Phylum:
Class:
Order:
Family:
Genus:
Species:
A. faecalis














Alcaligenes faecalis adalah Gram negative berbentuk batang, motil, non nitrat, oksidase positif, katalase positif, hemolitik beta, dan sitrat aerobobligat positif yang umum ditemukan dilingkungan. Itu awalnya bernama untuk penemuan pertama dalam kotoran, tetapi kemudian ditemukan jauh lebih umum di tempat lain juga. Pertumbuhan optimal terjadi pada suhu sekitar 37° C dengan pigmentasi sementara infeksi oportunistik terjadi. Bakteri umumnya dianggap nonpatogen ketika infeksi oportunistik tidak terjadi. Biasanya diamati dalam bentuk infeksi saluran kemih. Bakteri mendegradasi urea menciptakan ammonia yang meningkatkan pH lingkungan. Meskipun bakteri alcaligenes faecalis dianggap basa toleran, ia mempertahankan pH netral dalam sitosol untuk mencegah denaturasi merusak atau spesies yang diisi dan makromolekul.

III.  SIFAT PERTUMBUHAN

Alcaligenes merupakan bakteri psikrofil yang dapat bertahan pada kisaran temperatur rendah, sehingga dapat bertahan dalam mengkontaminasi produk-produk pangan seperti ikan, susu, daging,telur. Kontaminasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya proses pembusukan pada temperatur dingin, dan juga hmenimbulkan penyakit pada manusia. Cara penanganan dan pencegahan terbaik dari bakteri ini adalah dengan sanitasi yang baik dan penanganan fisik berdasar sifat bakteri tersebut, yaitu pemanasan (pasteurisasi/sterilisasi).
Alcaligenes ditemukan diberbagai lokasi termasuk lingkungan tanah dan air dimana satu spesies alcaligenes denitrificans telah dikenal untuk menghambat pertumbuhan beberapa jenis ganggang.
Alcaligenes juga dapat ditemukan di saluran pernapasan pasien fibrosis kistik dimana mereka menyebabkan gejala klinis penyakit paru.

IV.  UJI FISIOLOGO

PROSEDUR UJI FISIOLOGI :

*      Uji Katalase

Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan 1 ose isolat bakteri pada objek glass, kemudian ditetesi 2-3 tetes H2O2 3% selama kurang lebih 5 menit. Hasil positif jika terbentuk gelembung udara sekitar koloni setelah penambahan reagen H2O2 3%, yang menandakan bahwa bakteri mempunyai enzim katalase untuk menguraikan hidrogen peroksida dengan kata lain uji katalase tersebut positif

*      Uji Sitrat

Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring SCA (Simmon’s Citrate Agar), dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring tersebut. Lalu inkubasi selama 2x24 jam pada suhu 370C. Diamati perubahan yang terjadi hasil positif jika terdapat perubahan warna media dari hijau ke biru, yang menandakan bahwa bakteri tersebut mamapu menngunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi.

*      Uji Fermentasi Gula, H2S dan Gas dengan TSIA

Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring TSIA, dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring pada bagian Slant, Lalu diambil lagi isolat bakteri dengan menggunakan ose lurus dan ditusukkan ke dalam media sampai ¾ bagian media pada bagian buut. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 370C . Uji glukosa positif jika fenol merah menjadi kuning pada bagian bawah tabung reaksi (buut), sedangkan pada bagian atas permukaan miring media (Slant) berwarna merah. Uji laktosa atau Sukrosa positif jika terjadi perubahan berwarna merah menjadi kuning pada permukaan miring media dan pada bagian bawah medium juga berwarna kuning. Indikator terbentuknya H2S dengan adanya warna hitam pada medium dan terbentuknya gas ditandai dengan pecahnya medium di bagian ujung bawah tabung reaksi.

HASIL UJI FISOLOGI BAKTERI ALCALIGENES :
Bentuk batang, koloni berwarna putih susu. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Bakteri gram negatif, katalase positif, SIM positif, SCA negative dan SA negatif.





V.    UJIBIOKIMIA :

1.      Blood agar plate                      :  koloni kecil ( diameter kurang dari 1 mm ), jernih, tidak                                                         berwarna, smooth atau rough.
2.      Mac conkey agar plate            :   Koloni kecil, jernih,smooth/rough, merah muda, non                                                             lactose fermented.
3.       Nutrient agar                           :   tumbuh smooth,tidak berwarna.
4.      TSI agar                                  :   lereng, merah, dasar : merah

*      ISOLASI DAN DIAGNOSA
Hari I :
Ø  Specimen ditanam pada Blood agar plate dan mac conkey agar plate
Ø  Masuk incubator 37º C 24 jam.
Hari II :
Ø  Koloni yang tersangka dari Blood agar plate dan Mac conkey agar plate, di subculture pada Nutrien agar, TSI agar, SIM dan simmon’s agar
Ø  Masuk incubator 37 º C 24 jam.
Hari III :
Ø  Dari subculture ditanam pada media gula, media lain dan dilakukan test – test kimia yang diperlukan
Ø  Masuk incubator 37 º C 24 jam.
Hari IV :
Ø  Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media gula dan media lain serta test – test kimia yang dilakukan
Ø  Dicocokkan dengan sifat – sifatnya untuk menentukan diagnosanya

Catatan :
Untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan specimen juga ditanam didalam enrichment media BHI broth. Setelah diinkubasikan pada 37 ºC 24 jam kemudian ditanam pada Blood agar plate dan mac conkey agar plate, untuk selanjutnya dikerjakan seperti tersebut diatas.
VI.  HASIL UJI BIOKIMIA
KARAKTER
Alcaligenes
HT-4c
Alcaligenes
HT-5a
Alcaligenes
HT-5b
KATAKASE
+
+
+
LAKTOSA
-
-
A
UREA
-
+
+
MR
+
-
-
VP
-
+
-
OKSIDASE
+
+
+
REDUKSI NITRAT
+
+
+
Keterangan: (+): Hasil uji positif A: Asam, (-): Hasil uji negatif G: Gas

Alcaligenes HT-4c, HT-5a, dan HT-5b mampu tumbuh pada pH 7 hingga 11, sehingga keduanya tergolong dalam kelompok alkalifilik fakultatif. Alcaligenes HT-4c dan HT-5a memiliki pertumbuhan optimum pada pH 9, sedangkan Alcaligenes HT-5b belum diketahui pH
optimumnya, karena pertumbuhan meningkat seiring dengan meningkatnya pH medium yang
diujikan. Pertumbuhan Alcaligenes HT-5b kemungkinan masih meningkat hingga pH 12,
kemudian terjadi penurunan pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Horikoshi
(1999) bahwa bakteri alkalifilik mampu tumbuh optimum pada pH 10 hingga 12.





DAFTAR PUSTAKA
Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990.
Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC Jakarta
Adams, M. R, Moss, M.O. 2008. Food Microbiology. The Royal Society of Chemistry.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts