KEBUTUHAN ZAT-ZAT GIZI BAGI MANULA
Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS
Konsumsi makanan berkaitan erat
dengan status gizi/status kesehatan dan umur harapan seseorang. Tanpa
memperhitungkan faktor-faktor lain, maka dengan meningkatnya konsumsi makanan
bergizi tinggi, status gizi akan bertambah baik dan umur harapan akan
meningkat, sehingga jumlah individu berusia lanjut (manula, manusia lanjut
usia) akan bertambah banyak. Di negara-negara maju, yang termasuk manula adalah
mereka yang telah berusia 51 tahun atau lebih. Penulis kurang tahu apakah
definisi tersebut tepat untuk kondisi Indonesia.
Masalah gizi yang dihadapi para
manula berhubungan dengan menurunnya aktivitas fisiologis tubuhnya. Demikian
pula karena umumnya status kesehatan mereka tidak seragam, maka sulit untuk
menetapkan standar kebutuhan zat gizi bagi mereka sebagai satu grup populasi.
Standar kebutuhan zat gizi bagi manula umumnya diperoleh dengan cara
ekstrapolasi data bagi orang dewasa. Akan tetapi penerapan standar tersebut,
apabila ada, harus dilakukan secara hati-hati, yaitu harus disesuaikan dengan
keadaan individu masing-masing.
Di Indonesia standar semacam itu
belum ada, sehingga di bawah ini akan diuraikan kebutuhan zat-zat gizi bagi
manula secara umum.
Kalori
Kalori (energi) diperoleh baik dari
lemak, karbohidrat maupun protein, yang masing-masing memberikan 9, 4 dan 4
kilo-kalori (Kcal) per gramnya. Jumlah kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda
tergantung dari ukuran tubuh dan aktivitasnya. Umumnya orang dewasa membutuhkan
sekitar 2.100 Kcal sampai 2.700 Kcal per harinya.
Keseimbangan kalori menyatakan
bahwa jumlah kalori yang dikonsumsi harus sama dengan jumlah kalori yang
digunakan oleh tubuh. Kalori yang digunakan tubuh dipakai untuk melangsungkan
apa yang disebut “metabolisme basal” (pergerakan jantung, paru-paru, usus,
aliran darah dll) serta untuk melaksanakan aktivitas (bekerja, pergerakan
tubuh). Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi
akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul kegemukan (obesitas).
Sebaliknya bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan,
sehingga tubuh akan menjadi kurus.
Beberapa penelitian menemukan bahwa
kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15
sampai 20 persen. Hal ini terutama disebabkan berkurangnya jaringan tubuh tanpa
lemak (berkurangnya massa otot). Demikian pula umumnya aktivitas (kerja, olah
raga) yang dilakukan para orang tua lanjut menurun. Oleh karena itu kebutuhan
kalori bagi tubuhnya pun akan menurun.
Penurunan jumlah konsumsi kalori
dapat dilakukan terutama dengan cara mengurangi konsumsi lemak, karena zat gizi
ini memberikan kalori yang paling besar. Sebagai penggantinya dapat digunakan
karbohidrat kompleks. Perlu juga diperhatikan agar densitas zat gizi dari
makanan tetap tinggi, karena zat-zat gizi lain diperlukan dalam jumlah yang
tetap atau bertambah besar.
Kegemukan akan menjadi masalah bila
berat badan 20 persen lebih besar dari berat badan idealnya. Akan tetapi
seseorang yang menderita penyakit jantung, hiperlipidemia, tekanan darah
tinggi, diabetes atau arthritis, sebaiknya mempertahankan berat badan idealnya.
Kegemukan akan mengakibatkan penyakitnya bertambah berat dan dapat mempercepat
kematian.
Protein diperlukan oleh tubuh
sebagai sumber utama senyawa nitrogen, untuk digunakan dalam sintesa protein
tubuh (pertumbuhan), mengganti senyawa-senyawa nitrogen yang hilang, dan
mempertahankan tubuh dari serangan penyakit (anti-bodi). Karena pada orang
dewasa umumnya tidak terjadi lagi pertumbuhan, maka kebutuhan tubuhnya akan
protein lebih sedikit dibandingkan dengan anak-anak maupun remaja. Untuk orang
dewasa, secara rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 gram per kilogram berat badan
per hari (48 gram protein per hari bagi seseorang yang berat badannya 60 kg),
dengan syarat nilai gizi protein tersebut setara dengan telur. Umumnya bagi
protein yang nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang
lebih banyak.
Di atas telah disebutkan bahwa pada
orang yang berusia lanjut, massa ototnya berkurang, dengan kata lain total
protein tubuhnya juga berkurang, oleh karena itu kebutuhan tubuhnya akan
protein juga berkurang. Ternyata hal ini tidak benar. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuhnya para orang
tua berusia lanjut memerlukan konsumsi protein yang lebih banyak daripada orang
dewasa muda usia. Hal ini dapat dijelaskan antara lain karena pada orang tua
berusia lanjut efisiensi penggunaan senyawa nitrogen oleh tubuh telah
berkurang. Selain itu, adanya stres (tekanan batin), penyakit infeksi, patah
tulang dan lain-lain penyakit, akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan protein.
Beberapa peneliti,
merekomendasikan, untuk manula sebaiknya konsumsi protennya ditingkatkan
sebesar 12-14 persen dari porsi untuk orang dewasa.
Lemak
Selain sebagai sumber energi, lemak
juga berfungsi sebagai sumber/pelarut vitamin A, D, E dan K, dan sebagai sumber
asam-asam lemak esensial (linoleat, linolenat dan arachidonat). Asam-asam lemak
esensial diperlukan oleh tubuh untuk berbagai macam tujuan, tetapi asam lemak
ini tidak dapat disintesa oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari makanan.
Telah diketahui bahwa tubuh manusia
dewasa hanya memerlukan sekitar 2-3 persen dari total kalori yang dikonsumsinya
berupa asam-asam lemak esensial. Jadi pengurangan konsumsi lemak seperti
diusulkan di atas tidak usah dikhawatirkan akan mengurangi konsumsi asam-asam
lemak esensial. Direkomendasikan agar konsumsi lemak dibatasi sampai 30 persen
atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Sumber asam-asam lemak esensial
adalah minyak/lemak nabati (kedelai, biji bunga matahari, jagung).
Konsumsi lemak jenuh maupun
produk-produk hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam plasma. Meskipun
peningkatan kadar kolesterol tersebut bukan satu-satunya penyebab terjadinya atherosclerosis, tetapi
pengurangan konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi serta lemak
jenuh tinggi, sangat dianjurkan. Lemak dari ikan diketahui mengandung asam
lemak tidak jenuh “omega 3” yang dapt mencegah/menyembuhkan atherosclerosis.
Salah satu masalah yang
menghinggapi banyak orang berusia lanjut adalah konstipasi (sulit untuk buang
air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus (divertilulosis). Serat
makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat
makanan yang baik adalah sayuran dan buah-buahan segar, serta serealia utuh.
Bagi manula tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat makanan (banyak
dijual di health food
atau supermarket),
karena dikhawatirkan akan mengikat mineral dan zat gizi lain sehingga tidak
dapat diserap oleh tubuh.
Masalah lain sehubungan dengan
karbohidrat ini adalah apa yang disebut sebagai lactose intolerance. Pada sebagian besar
orang Asia dan Afrika, dalam ususnya tidak terkandung enzim pencerna gula susu
(laktosa), sehingga setiap kali minum susu sapi akan berakibat diare, inilah
yang dimaksud dengan lactose intolerance tersebut. Umumnya para manula akhirnya
menjadi enggan untuk minum susu, padahal susu adalah smber mineral kalsium yang
sangat diperlukan untuk pembentukan tulang, sumber protein bermutu tinggi,
sumber riboflavin dan zat gizi lainnya.
Perlu dijelaskan bahwa
produk-produk susu sapi yang dibuat dengan cara fermentasi (misalnya yoghurt dan keju) tidak
akan menimbulkan diare, karena sebagian laktosanya telah digunakan oleh mikroba
selam proses fermentasi.
Direkomendasikan pula agar para
manula mengurangi gula-gula sederhana (gula pasir, sirup), dan mengganti sumber
kalori ini dengan karbohidrat kompleks.
Vitamin dan
mineral
Data yang berhasil dikumpulkan dari
beberapa penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para orang tua berusia lanjut
kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niacin, folate, vitamin C, D, dan E.
Umumnya kurangnya konsumsi vitamin ini disebabkan terutama dibatasinya konsumsi
makanan.
Mineral
yang sangat direkomendasikan adalah kalsium, phosphor, magnesium, zat besi,
seng, serta iod. Sementara itu juga beberapa mineral mikro seperti chromium,
tembaga, fluorida, mangan, molybdenum dan selenium. Jumlah vitamin dan mineral
yang dianjurkan sama seperti porsi untuk orang dewasa muda usia.
Masalah
defisiensi yang paling menonjol adalah kurangnya mineral kalsium yang dapat
mengakibatkan kerapuhan tulang, serta defisiensi zat besi yang dapat
mengakibatkan anemia.
Cairan
Sebagian
besar para manula mengurangi minum karena berbagai alasan, misalnya rasa mual
setelah minum susu, keasaman sari buah (jeruk) yang mengganggu lambungnya,
serta tidak suka air. Kenyataan menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah keengganan
untuk seringkali buang air kecil, karena menurunnya kontrol terhadap kandung
air seni.
Orang dewasa dianjurkan untuk minum
sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Cairan sangat diperlukan oleh tubuh untuk
mengganti yang hilang (keringat, air seni), membantu pencernaan makanan, serta
membersihkan ginjal.***
Sumber
: Kompas, Minggu 11 Desember 1988