KETON DALAM URIN
Tubuh
secara normal memetabolisme lemak secara utuh untuk co2 dan air.
Kapanpun ada ketidakcukupan karbohidrat pada makanan atau kerusakan pada
metabolisme karbohidrat, tubuh memetabolisme peningkatan jumlah asam lemak.
Ketika peningkatan ini besar, penggunaan asam lemak adalah tidak lengkap.
Produk perantara dari metabolisme lemak timbul pada darah dan dikeluarkan pada
urin. Produk-produk perantara ini adalah 3 tubuh keton: asam aserosetik (yang
juga disebut asam diasetik), aseton dan asam betahydroxybutyric. Asam aseton
dan betahydroxybutyric diperoleh dari asam aserosetik. Semua 3 kumpulan/tubuh
keton adalah ada pada urin dari pasien dengan ketonuria dengan proporsi relatif
20% asam aserosetik, 2% aseton dan 78% asam betahydroxybutyric.
Keadaan-keadaan penyakit dimana ketonuria terjadi
Diabetes melitu adalah gangguan/penyakit yang
paling penting dimana ketonuria terjadi. Daibetes melitu adalah gangguan
metabolisme glukosa dan pada diabetes yang kekurangan insulin, metabolisme
glukosa yang cukup terganggu sehingga asam lemak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi tubuh. Ketika jenis diabetes ini tidak diobati atau tidak
cukup diobati, jumlah asam lemak yang berlebihan dimetabolisme, dengan hasil
bahwa tubuh keton berkumpul pada darah (ketosis) dan dikeluarkan pada urin
(ketonuria). Tubuh keton dikeluarkan yang bergabung dengan ion dasar normal,
yang menuntun pada reduksi pada karbondioksida yang mengkombinasikan kekuatan
dan menyebabkan acidosis sistemik. Ketosis diabetik yang meningkat adalah
penyebab acidosis diabetik yang dapatt akhirnya menurun ke koma dan bahkan
kematian. Istilah ketoacidosis sering digunakan untuk menandakan kombinasi
ketosis dan acidosis diabetes.
Jadi,
deteksi ketonuria pada seorang pasien dengan diabetes melitus adalah signifikan
yang besar karena sebuah perubahan pada dosis insulin atau pengelolaan lainnya
sering diusulkan/dinyatakan. Selama periode infeksi akut, pembedahan, gangguan
gastrointestinal atau tekanan-tekanan lainnya dan kapanpun pelaksanaan rutin
tidak cukup mengontrol penyakit tersebut, urin dari semua pasien diabetes harus
diperiksa untuk keberadaan tubuh/kumpulan keton.
Kaun
jumlah lemak yang meningkat di metabolisme, seperti ketika karbohidrat yang
masuk dibatasi atau ketika makanan kaya akan lemak, ketosis dan ketonuria
mungkin terjadi. Ketonuria juga menyertai membatasi karbohidrat yang masuk yang
terjadi berkaitan dengan demam, aneroksia, gangguan gastrointestinal, puasa,
penderita kelaparan, muntah karena pusing, muntah karena hamil, cachexia yang
mungkin mengikuti anastesia, dan sebagai hasil dari gangguan neurologi tertentu.
PENENTUAN
Pada kebanyakan contoh, ketonuria adalah asam yang
non spesifik dan asetoasetik, aseton dan asam betahydroxybutyrix yang semuanya
dikeluarkan pada urin. Sebagai akibat, sebuah prosedur tes yang secara prinsip
menentukkan satu dari tiga komponen ini umumnya memuaskan untuk diagnosis
ketonuria. Tes-tes khusus yang ada untuk penentuan dari masing-masing substansi
ini tetapi mereka tidak umum digunakan karena metode-metode tersebut ebih tidak
praktis dan mereka kurang reliabel dan kurang peta.
Reaksi Nitroprusside:
Netroprusside bereaksi baik denga asam
aseton dan asam aseatoasetik pada keeradaan alkali untuk menghasilkan senyawa
berwarna ungu. Ini membentuk dasar-dasar dari sejumlah tes yang berbeda.
Reagent Strip Method adalah teknik penentuan
ketonorig yang paling sederhadana. Reagent Strip, Ketostia Reagent Strip,
adalah diresapi/diisi dengan sodium nitroprusside, glyane dan buffer. Strip
tersebut dimasukkan ke dalam urin segar, di buka/di sediakan ke urin yang
kelebihan dan dibandingkan pada bagan warna setelah 15 detik. Bagan tersebut
memiliki empat blok warna yang menunjukkan konsentrasi ngatif, kecil, sedang
dan besar akan keton dan berberkisar pada warna yang mulai kekuning-kuningan ke
lavender dan ungu. Tes tersebut lebih peka terhadap asam asetoasetik daripada
asam aseton. Tes tersebut didak bereaksi dengan asam beterhydro xyburtyric.
Reaksi positif yang salah mungkin terjadi pada pasien yang menerima senyawa
Levodopa dan Ph thalein atauketika konsentrasi Phenyiketones yang besar dikeluarkan.
KETO-DIASTIK, LABSTIX, BILI LABSTIX, MULTISTIX dan N-MULTISTIX reagent strip
juga mengandung bidang reagent untuk mendeteksi kumpulan keton.
Tes Rothera
1. Tambahkan sekitar 1 gen Reagent Rothera ke
5 mil urn pada tabung tes.
2. Lepaskan diatas urin 1 sampai 2 mil
amonium hidroksida yang terkonsentrasi dengan membiarkannya mengalir dengan
hati-hati menuruni sisi tabung tes yang condong.
3. Ketika keton ada, lingkaran merah
jambu-ungu berkembang pada interface. Tes tersebut berkisar dari reaksi pint +
1 ke ungu tua + 4. hasil negatif menungjukkan tidak ada lingkaran atau
lingkaran coklat.
Reagent
Rothera
Sodium nitroprossida 7,5 gm
Amonium sulfate 200,0
gm
Campur dan hancur leburkan.
Tes ini telah diganti dengan penggunaan reagent
strip
Tes legal
- Masukkan 3
sampai 4 ml urin pada tabung tes
- Tambahkan
larutan sodium atau potasium hidroksida secukupnya untuk membuat urin
alkalin
- Tambahkan
beberapa tetes larutan sodium nitroprosside, dibaut dengan pelarutan
beberapa kristal sodium nitroprossida pada 2 ml air yang disuling.
- Tambahkan
beberapa tetes asam asetic terkonsentrasi
- Keberadaan
asam acetone atau asam asetoasetik, larutan tersebut berubah merah ke
ungu. Tes ini juga secara umum telah digantikan dengan penggunaan Reagent
Strip
Tes ferric chloride untuk asam asetoasetik
– tes Gerhard
- Masukkan 5
ml urin pada tabung tes
- Tambahkan
10% larutan ferric chloride (10 gm ferric chloride pada 100 ml air yang
disuling) setets demi setetes, diaduk dengan baik, sampai presipitat yang
berkembang telah dilarutkan kembali
- Jika asam
asetoasetik ada, larutan tersebut berubah warna merah
- Banyak
substansi lainnya, termasuk salisilat, memberi reaksi warna positif, untuk
membedakan asam asetoasetik dari mereka, urin tersebut harus dididihkan
selama 15 menit. Ini mengubah asam asetoasetik ke aseton dan hasil postif
tidak lama akan didapatkan.
Tes Hart – Asam Betahydroxybutyric
- Masukkan
20 ml urin pada sebuah gelas kimia
- Tambahkan
20 ml air yang disuling dan beberapa tetes asam asetik
- Rebus
sampai volume berkurang ke 10 ml. Ini menghilangkan asam aseton dan asam
asetoasetik
- Cairkan ke
dalam 20 ml dengan air yang disuling dan bagi menjadi dua bagian yang
sama.
- Tambahkan
1 ml hydrogen peroxide ke satu bagian. Panaskan dengan hati-hati, kemudian
biarkan dingin.
- Uji kedua
bagian untuk aseton dengan metode legal nitroprusside
- Ketika
asam betahydroxybutyric ada, tabung yang mengandung hidrogen peroksida
akan menunjukan lingkaran merah pada interface.
Acetest Reagent Tablet
Deteksi asam aseton dan asam asetoasetik
- Tempatkan
tablet pada permukaan yang bersih, disarankan selembar kertas putih
- Tempatkan
satu tetes urin (serum, plasma, atau seluruh darah) pada tablet
- Bandingkan
hasil tes keton urin pada bagan warna setelah 30 detik. Buat serum atau
plasma keton membaca 2 menit setelah penerapan contoh pada tablet. Ketika
menguji keton pada keseluruhan darah, tunggu 10 menit sebelum memindahkan
darah yang dibekukan dari tablet dan baca hasilnya dengan segera.