Yazhid Blog

.

Kamis, 15 Desember 2016

ENZIM - ENZIM PADA PEMERIKSAAN KLINIK




A.    Enzim-enzim yang Berguna dalam Diagnostik Klinik
  1. Dasar umum
Enzim ialah katalizator yang menggalakkan reaksi tanpa langsung ikut serta dalam reaksi itu. Hampir semua reaksi untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi tubuh yang tak terhingga banyaknya mempunyai enzimnya sendiri. Tiap enzim yan jenis-jenisnya juga tak terhitung memiliki substrat spesifik, sedangkan hasil reaksi spesifik juga. Kebanyakan dari enzim-enzim terdapat di dalam sel; ada yang terdapat dalam banyak tipe sel, tetapi ada juga yang relatif spesifik untuk satu atau beberapa jenis sel. Dalam klinik hanya sedikit sekali enzim yang diperiksa secara rutin. Untuk mempelajari penyakit-penyakit yang didasari  genetika digunakan analisis enzim yang canggih tetapi dalam lapangan diagnostik hanyalah beberapa enzim ditentukan, yakni yang penyimpangan dari nilai normalnya dapat digunakan guna menunjuk kepada atau dapat membenarkan persangkaan tentang salah satu kelainan. Karena kebanyakan enzim ada di dalam sel, maka terdapatnya enzim di dalam cairan tubuh menjadi petunjuk bahwa telah terjadi perubahan pada dinding sel, sehingga molekul enzim dapat menembusnya.
  1. Kadar enzim dalam serum
Dalam darah beredar banyak enzim dengan kadar rendah dan fungsinya dalam sirkulasi darah tidak diketahui ; adanya enzim mungkin hanya pencerminan dari sintesis dan dekstruksi sel-sel yang terus menerus berlangsung. Kadar enzim dalam darah yang meningkat adalah akibat kerusakan sel yang mengandung enzim itu atau mungkin juga akibat perubahan yang tidak mematikan sel tetapi sudah melemahkan permeabilitas dinding sel sehingga makromolekul dapat menembusnya dan terlepas ke dalam cairan ekstrasel. Kadang-kadang kadar enzim dalam serum meningkat apabila sel yang berisi enzim itu bertambah banyak atau bertambah aktif. Peningkatan juga dapat terjadi kalau mekanisme yang normalnya ada untuk mengekskresi atau merombak enzim menjadi berkurang.
Kadar enzim dalam serum yang menurun jarang mempunyai makna diagnostik karena hanya ada beberapa enzim yang kadarnya cukup tinggi. Penurunan itu dapat terjadi jika jumlah sel pembuat enzim yang bersangkutan,jika ada hambatan dalam sintesis protein secara umum atau secara khusus dan jika ekskresi atau degradasi enzim meningkat.
  1. Spesifitas
Bermacam-macam reaksi metabolik yang sama bertanggung jawab dalam banyak macam jaringan, sehingga enzim-enzim yang tersangkut terdapat dalam banyak tipe sel. Enzim-enzim yang mempunyai fungsi metabolik bersifat lebih spesifik dan adanya hanya di dalam satu tipe sel saja atau hanya dalam sel-sel khusus. Tujuan memeriksa enzim ialah terutama untuk mendapatkan petunjuk tentang organ mana yang sedang sakit dan sedapat-dapatnya fungsi mana dari organ itu terganggu, bahkan kalau mungkin sel jenis apa dalam organ itu. Khususnya enzim yang hanya terdapat di dalam sel tertentu, atau lokasi tertentu, sangat bermanfaat untuk tujuan melokalisasi kelainan.
  1. Aminotransferase (transaminase)
Sebagai nama untuk enzim yang mengkatalisis perpindahan reversibel satu gugusan amino dari asam amino ke asam alfa-keto, sekarang lebih baik dipakai aminotrasferase. Istilah lama transaminase tidak sesuai dengan rekomendasi dari Komisi mengenai enzim tentang aktifitas enzim.kedua macam aminotrasferase yang paling sering di ukur ialah alanine aminotrasferase (ALT) yang dulu disebut glutamate-piruvat transaminase (GPT) dan aspartat aminotrasferase (AST) yang dulu bernama glutamat-oxaloasetat transaminase (GOT)
  1. Fisiologi
Asam amino ikut serta dalam bayak reaksi dan aminotransferase tersebar luas. Hati yang merupakan pusat sintesis protein dan penyaluran asam amio kedalam jalur-jalur biokimia lain, adalah salah satu organ yang sangat banyak mengandung aminotransfarase. Hanya sel-sel hati yang memiliki konsentrasi GPT tinggi, biarpun ginjal, jantung dan otot bergaris mengandung GPT dalam umlah sedang. Banyak GOT  ada dalam hati dan dalam sel miokard, sedankan GOT juga terdapat dalam konsentrasi bermakna, biarpun kurang, dalam otot bergaris, ginjal, otak dan pagkreas. Hepatosis berisi 3-4 kali lebih banyak GOT dari GPT. Akan tetapi kadar GPT dalam serum menjadi petunjuk yang lebih sensitif ke arah kerusakan hati karena sangat sedikitnya kondisi bukan-hati berpengaruh kepada kadar GPT dalam serum. (Widmann.1994).
B.     Pemeriksaan Enzim Transaminase dalam Serum.
Pemeriksaan aktivitas enzim merupakan salah satu pemeriksaan untuk menunjang diagnosis klinik. Enzim transaminase atau aminotransferase merupakan enzim yang berfungsi memindahkan gugus amina dari suatu asam amino pada asam alfa keton.
Ada dua jenis Enzim Transaminase, yaitu :
1.      Aspartat Amino Transaminase/Transferase (AST) atau disebut juga Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT).
2.      Alanin Amino Transaminase/Transferase (ALT) atau disebut juga Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT).

Aktivitas enzim Aspartat Amino Transaminase/Transferase (AST) dalam serum dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit hati dan jantung, juga dapat digunakan untuk melihat adanya kelainan pada eritrosit, usus, dll. Karena enzim tersebut tersebar di jaringan tersebut. (Riyani, 2008).
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts