A.
Enzim-enzim yang Berguna dalam
Diagnostik Klinik
- Dasar umum
Enzim ialah katalizator yang menggalakkan reaksi tanpa langsung ikut serta
dalam reaksi itu. Hampir semua reaksi untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi
tubuh yang tak terhingga banyaknya mempunyai enzimnya sendiri. Tiap enzim yan
jenis-jenisnya juga tak terhitung memiliki substrat spesifik, sedangkan hasil
reaksi spesifik juga. Kebanyakan dari enzim-enzim terdapat di dalam sel; ada
yang terdapat dalam banyak tipe sel, tetapi ada juga yang relatif spesifik
untuk satu atau beberapa jenis sel. Dalam klinik hanya sedikit sekali enzim
yang diperiksa secara rutin. Untuk mempelajari penyakit-penyakit yang
didasari genetika digunakan analisis
enzim yang canggih tetapi dalam lapangan diagnostik hanyalah beberapa enzim
ditentukan, yakni yang penyimpangan dari nilai normalnya dapat digunakan guna
menunjuk kepada atau dapat membenarkan persangkaan tentang salah satu kelainan.
Karena kebanyakan enzim ada di dalam sel, maka terdapatnya enzim di dalam
cairan tubuh menjadi petunjuk bahwa telah terjadi perubahan pada dinding sel,
sehingga molekul enzim dapat menembusnya.
- Kadar enzim dalam serum
Dalam darah beredar banyak enzim dengan kadar rendah dan fungsinya dalam
sirkulasi darah tidak diketahui ; adanya enzim mungkin hanya pencerminan dari
sintesis dan dekstruksi sel-sel yang terus menerus berlangsung. Kadar enzim
dalam darah yang meningkat adalah akibat kerusakan sel yang mengandung enzim
itu atau mungkin juga akibat perubahan yang tidak mematikan sel tetapi sudah melemahkan
permeabilitas dinding sel sehingga makromolekul dapat menembusnya dan terlepas
ke dalam cairan ekstrasel. Kadang-kadang kadar enzim dalam serum meningkat
apabila sel yang berisi enzim itu bertambah banyak atau bertambah aktif.
Peningkatan juga dapat terjadi kalau mekanisme yang normalnya ada untuk
mengekskresi atau merombak enzim menjadi berkurang.
Kadar enzim dalam serum yang menurun jarang mempunyai makna diagnostik
karena hanya ada beberapa enzim yang kadarnya cukup tinggi. Penurunan itu dapat
terjadi jika jumlah sel pembuat enzim yang bersangkutan,jika ada hambatan dalam
sintesis protein secara umum atau secara khusus dan jika ekskresi atau
degradasi enzim meningkat.
- Spesifitas
Bermacam-macam reaksi metabolik yang sama bertanggung jawab dalam banyak
macam jaringan, sehingga enzim-enzim yang tersangkut terdapat dalam banyak tipe
sel. Enzim-enzim yang mempunyai fungsi metabolik bersifat lebih spesifik dan
adanya hanya di dalam satu tipe sel saja atau hanya dalam sel-sel khusus.
Tujuan memeriksa enzim ialah terutama untuk mendapatkan petunjuk tentang organ
mana yang sedang sakit dan sedapat-dapatnya fungsi mana dari organ itu
terganggu, bahkan kalau mungkin sel jenis apa dalam organ itu. Khususnya enzim
yang hanya terdapat di dalam sel tertentu, atau lokasi tertentu, sangat
bermanfaat untuk tujuan melokalisasi kelainan.
- Aminotransferase (transaminase)
Sebagai nama untuk enzim yang mengkatalisis perpindahan reversibel satu
gugusan amino dari asam amino ke asam alfa-keto, sekarang lebih baik dipakai aminotrasferase.
Istilah lama transaminase tidak sesuai dengan rekomendasi dari Komisi mengenai
enzim tentang aktifitas enzim.kedua macam aminotrasferase yang paling sering di
ukur ialah alanine aminotrasferase (ALT) yang dulu disebut glutamate-piruvat transaminase
(GPT) dan aspartat aminotrasferase (AST) yang dulu bernama glutamat-oxaloasetat
transaminase (GOT)
- Fisiologi
Asam amino ikut serta dalam bayak reaksi dan aminotransferase tersebar
luas. Hati yang merupakan pusat sintesis protein dan penyaluran asam amio
kedalam jalur-jalur biokimia lain, adalah salah satu organ yang sangat banyak
mengandung aminotransfarase. Hanya sel-sel hati yang memiliki konsentrasi GPT
tinggi, biarpun ginjal, jantung dan otot bergaris mengandung GPT dalam umlah
sedang. Banyak GOT ada dalam hati dan
dalam sel miokard, sedankan GOT juga terdapat dalam konsentrasi bermakna,
biarpun kurang, dalam otot bergaris, ginjal, otak dan pagkreas. Hepatosis
berisi 3-4 kali lebih banyak GOT dari GPT. Akan tetapi kadar GPT dalam serum
menjadi petunjuk yang lebih sensitif ke arah kerusakan hati karena sangat
sedikitnya kondisi bukan-hati berpengaruh kepada kadar GPT dalam serum.
(Widmann.1994).
B.
Pemeriksaan Enzim Transaminase
dalam Serum.
Pemeriksaan aktivitas enzim
merupakan salah satu pemeriksaan untuk menunjang diagnosis klinik. Enzim
transaminase atau aminotransferase merupakan enzim yang berfungsi memindahkan
gugus amina dari suatu asam amino pada asam alfa keton.
Ada dua jenis Enzim
Transaminase, yaitu :
1. Aspartat Amino
Transaminase/Transferase (AST) atau disebut juga Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase (SGOT).
2. Alanin Amino
Transaminase/Transferase (ALT) atau disebut juga Serum Glutamic Piruvic
Transaminase (SGPT).
Aktivitas enzim Aspartat Amino
Transaminase/Transferase (AST) dalam serum dapat digunakan untuk membantu
mendiagnosis penyakit hati dan jantung, juga dapat digunakan untuk melihat
adanya kelainan pada eritrosit, usus, dll. Karena enzim tersebut tersebar di
jaringan tersebut. (Riyani, 2008).