Yazhid Blog

.

Kamis, 15 Desember 2016

KOMPONEN DARAH





1.      KOMPONEN DARAH
Komponen darah adalah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik/mekanik (melalui proses pemutaran atau pengendapan) tanpa menambahkan bahan kimia tertentu. Kondisi ini dibedakan dengan derivat darah atau plasma yang proses pemisahannya dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu.
a.       Sel darah merah (eritrosit).
Merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.
b.      Sel darah putih (leukosit.
Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah. Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi.
·         Neutrofil, juga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul granul, jumlahnya paling banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).
·         Limfosit memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T (memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit B (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
·         Monosit mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
·         Eosinofil membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
·         Basofil juga berperan dalam respon alergi.

c.       Platelet (trombosit).
Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih. Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul dapa daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan.
d.      cairan darah (plasma darah)
Plasma darah manusia tersusun atas 90% air dan 10% zat terlarut (zat makanan, zat mineral, zat hasil produksi dari sel-sel, protein, karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen). Plasma ini berwarna kekuning-kuningan. Di dalam protein darah terdapat serum yang didalamnya terdapat zat antibodi. Apabila ada benda asing masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan berusaha merespons dengan cara membinasakan atau mengeluarkan benda asing tersebut. benda asing tersebut disebut antigen.



2.      KELAINAN PADA KOMPONEN DARAH
Ada banyak jenis penyakit kelainan darah. Dalam istilah medis, kelainan ini dapat melibatkan 3 jenis sel darah:
1.      Sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh
2.      Sel darah putih untuk melawan infeksi
3.      Trombosit yang berperan dalam pembekuan darah
4.      Plasma darah
Pembagiannya untuk gangguan pada sel darah merah meliputi penyakit:
Ø  Anemia
Orang dengan anemia memiliki jumlah sel darah merah rendah. Anemia ringan seringkali tidak menimbulkan gejala. Anemia berat dapat menyebabkan kelelahan, kulit pucat, dan sesak napas. Jenis anemia yang umum:
·         Anemia defisiensi besi (Fe): besi diperlukan tubuh untuk membuat sel-sel darah merah. Asupan rendah dan kehilangan darah akibat menstruasi adalah penyebab paling umum dari anemia kekurangan zat besi. Konsumsi pil zat besi atau bahkan transfusi turut mengurangi anemia.
·         Anemia karena penyakit kronis. Misalnya pada orang dengan gagal ginjal kronis. Anemia ini tidak selalu ditangani secara khusus. Dengan injeksi hormon sintetik seperti epogen dan procrit untuk merangsang produksi sel darah atau transfusi darah bisa saja diperlukan jika sudah mendesak
·         Anemia pernisiosa (kurang vitamin B12). Sebuah kondisi autoimun yang mencegah tubuh dari menyerap B12 yang cukup dalam makanan. Selain anemia juga bisa menyebabkan kerusakan saraf (neuropati). Dosis tinggi Vitamin B12 mencegah masalah jangka panjang anemia ini.
·         Anemia aplastik. Pada orang dengan anemia aplastik, sumsum tulang tidak memproduksi cukup sel darah, termasuk sel darah merah. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, efek samping obat, atau kondisi autoimun. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah transfusi darah atau bahkan bahkan transplantasi sumsum tulang.
·         Anemia hemolitik autoimun: Pada orang dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh terlalu aktif menghancurkan sel-sel darah merah tubuh sendiri yang menyebabkan anemia. Prednison dapat membantu untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
·         Anemia sel sabit. Secara berkala, sel-sel darah merah berubah bentuk menjadi seperti bulan sabit, dan menyumbat aliran darah. Jika sudah parah dapat terjadi kerusakan organ.
Ø  Lekopeni
Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
Ø  Lekositosis
Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
Ø  Thallasemia
Merupakan penyakit genetika. Walau sebagian penderita tidak memerlukan pengobatan tetapi pada sebagian lain perlu transfusi darah secara teratur untuk mencegah terjadinya berlanjutnya anemia.
Ø  Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan genetis yang diturunkan, ditandai dengan tidak dihasilkannya faktor-faktor yang diperlukan dalam pproses pembekuan darah. Orang yang menderita hemofilia pada umumnya laki-laki, darahnya sulit membeku jika terjadi luka.
Ø  Vera polisitemia
Tubuh memproduksi sel darah terlalu banyak dan belum ada penyebab pastinya. Kelebihan sel darah merah biasanya tidak masalah tetapi dapat menyebabkan pembekuan darah pada beberapa orang.
Ø  Malaria
Gigitan nyamuk yang membawa parasit ke darah seseorang dan menginfeksi sel-sel darah merah. Secara berkala sel darah akan pecah, menggigil dan merusak organ.
Ø  Trombositopenia
Adalah  suatu kelainan  pada sistem imun yang disebabkan oleh produksi antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau lisis. Penderita trombositopenia cnderung mengalami perdarahan, seperti pada hemophilia, bedanya ialah perdarahan biasanya berasal dari kapiler-kapiler kecil, bukan dari pembuluh yang lebih besar seperti pada hemophilia. Sebagai akibatnya timbul bintik-bintik perdarahan di seluruh jaringan tubuh. Kulit penderita menampakan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit ini disebut trombositopenia purpura.
Ø  Trombus
Yaitu Proses terjadinya gumpalan atau bekuan darah yang menempel pada permukaan dalam pembuluh darah
Ø  Embolism
Adalah suatu keadaan terjadinya gumpalan atau bekuan darah di dalam pembuluh darah yang dibawa oleh aliran darah. Embolism dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang lebih kecil diameternya, misalnya arteriol atau kapiler.
Ø  Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu jika tekanan sistol lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan diastole lebih besar dari 99mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistol dan 80mmHg untuk diastol. Dalam banyak kasus, kedua tekanan itu mengalami kenaikan. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan tersumbatnya arteri di otak yang mengakibatkan stroke, kerusakan otak bahkan dapat menyebabkan kematian.
Ø  Hypotensi
Adalah tekanan darah yang berada di bawah normal atau sering disebut penyakit darah rendah, gejalanya dapat berupa lesu, pusing, gangguan penglihatan, sampai pingsan.
Ø  Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah.
Penyebab :
o   Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.
o   Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.
o   Virus menyebabkan beberapa leukemia pada binatang (misalnya kucing).





Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts