Yazhid Blog

.

Minggu, 05 Mei 2013

makalah pembuatan media BA, CA, NA, SSA EMB, MSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karenanya di... thumbnail 1 summary

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini telah banyak ditemukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karenanya diperlukan keahlian dalam mengidentifikasi penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tersebut melalui media khusus menumbuhkan bakteri yang dibuat ketetentuan tertentu.

Media /  perbenihan merupakan bahan yang digunakan untuk memperkembangbiakan bakteri laboratorium secara invitro. Sebelum digunakan media harus keadaan steril, artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan.
Pelaksanaan pembuatan media memerlukan keterampilan dan kehati-hatian agar di dapatkan hasi yang maksimal mungkin. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang bersangkutan dalam pembuatan media tersebut.

Penyadiaan kebutuhan media biakan bakteri sangat di tentukan oleh tindakan persiapan sebelumnya dan beberapa tindakan setelah siap jadi dan saat di gunakan. Mutu dari media di tentukan sejak stok bahan baku di pesan, penyimpanan bahan baku dan pembuatan sampai penyimpanan setelah jadi.

Berbagai kesalahan dapat terjadi pada proses pembuatan. Untuk itu diperlukan uji kwalitas dari masing-masing bahan setelah jadi dengan bakteri standar. Misalnya standar ATCC. Untuk penyimpanan stok mesia perlu di perhatikan suhu ruangan atau lemari pendingin yang sesuai dengan petunjuk suhu penyimpanannya. Pada umumnya media sangat hidroskopik, sehingga penutupan setelah penggunaan bahan baku tersebut harus di perhatikan.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat proses pembuatan media yaitu kwalita aquades jelek, wadah tercemar, terlalu panas pada proses pembuatannya, terlalu lama di simpan pad suhu 50 derajat celcius, PH tidak sesuai, cara melarutkan tidak sempurna, dan kesalahan pada penyimpanan media.
B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan media, yaitu Media Blood Agar (BA), Coklat Agar (CA), Endo Agar (EA), Nutrien Agar (NA), Salmonella Shigella Agar (SSA), Mac Conkey (MC), Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS), Eosin Metyhlen Blue (EMB), dan ManitolSalt Agar (MSA).

C. Rumusan Masalah

1. Penjelasan tentang media
2. Alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan media
3. Prosedur kerja dalam pembuatan media
4. Mengetahui jenis bakteri apa saja yang dapat tumbuh pada media tersebut



















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media

Media merupakan suatu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang dapat menimbulkan mikro organisme pada derajat keasaman dan inkubasi tertentu, atau bahan yang di gunakan untuk memperkembangakan mikro organisme di laboratorium secara invitro. Sebelum di gunakan media harus dalam keadaan steril, artinya tidak di tumbuhi oleh mikroba lain yang tidak di harapkan.

Persyaratan-persyaratan agar media dapat di tumbuhi dan mikroba dapat berkembang dengan baik yaitu :
a. Dalam media harus terkandung semua unsur hara yang di perlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri.
b. Media harus mempunyai tekanan osmosa dan PH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba.
c. Media harus keadaan steril.

Bentuk susunan dan sifat media di tentukan oeh senyawa penyusun media, persentase campuran dn tujuan penggunaan. Bentuk media di tentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar-agar, gelatin, dsb. Bentuk media di kenal 3 jenis yaitu :
-          medai pemadat
-          media cair
-          media semi sulid

Sesuai dengan fungsi fisiologid dari masing-masing komponen yang terdapat dalam media, maka susunan media pada jenis memiliki kesamaan isi yaitu :
-          Kandungan air
-          Kandungan nitrogen
-          Kandungan sumber air
-          Faktor pertumbuhan

Berdasarkan susunan pembentukan, media di bedakan menjadi :
-          Media alami, yaitu mdia yang di susun oleh bahan-bahan alami, seperti : kentang, tepung, daging,telur, dsb.
-          Media sintesis, yaitu media yang di susun oleh senyawa kimia, seperti : media untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri Clostridium
-          Media semi sintesis, yaitumedia yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis

Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembngbiakan mikroba, tetapi juga untuk tujuan-tujuan lain misalnya sulasi, seleksi, evaluasi, dan diferensiasi biakan yang di dapatkan.

Berdasarkan sifat-sifatnya, media dapat di bedakan menjadi :
-          Media umum
-          Media pengaya
-          Media selektif
-          Media diferensial
-          Media penguji
-          Media perhitungan

B. Jenis-jenis Media

1. Media Umum / Media Dasar

Merupakan media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum di perlukan oleh sebagian besar mikroorganisme dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat media biakan lainnya.

Secar rutin media ini selalu tersedia dilaboratorium, contohnya : Nutrient Broth, Nutrient Agar, dll.   

Nutrient Agar

Komposisi :
-          Ekstark sapi = 3 gram
-          Pepton = 5 gram
-          Agar = 15 gram
-          PH = 6,8
-          Aquadest = 1000 mL

Alat ;

-          Kertas timbang            - Cawan petri
-          Neraca analitik            - Erlen Meyer
-          Sendok                        - Gelas ukur

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Stephylococus
Echerichia coli

- Kontrol Negatif : Media yang tidak ditanami

Prosedur Kerja

-          Di timbang 20 gram Nutrient Agar, kemudian media di larutkan dengan aquadest sebanyak 500mL dalam Erlenmeyer (Erlenmeyer di beri label).
-          Erlenmeyerdi beri media di tutup rapat kemudian panaskan kurang lebih 10 menit pada suhu 50 derajat celcius.
-          Mdia di dinginkan kemudian media tersebut di bagi 2.  Mulut erlenmeyer di sumbat dengan kapas, di tutup dengan kertas dan ikat dengan tali.
-          Media di sterilkan dalam Autoclave selama 15 menit dengan suhu 121 derajat celcius.
-          Erlenmeyer pertama di perkirakan suhunya 80 derajat celcius, di tambahkan darah vena sebanyak 3 cc dengan cara di semprotkan melalui dinding Erlenmeyer.
-          Media di kocok (jangan sampai terbentuk busa) dan di tuang ke dalam cawan petri sebanyak detengah dari volume cawan petri.

2. Enriched Media


Adalah perbenihan yang telah di tambahkan factor-factor pertumbuhan seperti darah, vitamin, eksrak ragi, dsb sehingga bakteri yangsulit di tumbuhkan dapat di biak di perbenihan ini.

Media yang termasuk dalam Enriched Media yaitu Blood Agar dan Coklat Agar.

Blood Agar

Media ini di gunakan untuk menumbuhkan mikro organisme yang sulit untuk dibiakan dan juga untuk di membedakan kelompok mikro organisme yang melisis atau tidak melisiskan butir darah merah.

Agar darah terdiri dari bahan dasar yang mengandung 5% darah domba. Lisis butir darah merah terlihat sebagai wiayah jernih di sekitar koloni. Bila proses lisis sempurna akan terlihat di wilayah yang benar-benar jernih dan jenis hemalisisnya di sebut beta – hemolisis. Bila proses lisis tidak sempurna dan media berwarna kehijauan maka jenis hemolisisnya di sebut Alpha Hemolisis. Bakteri yang tidak mampu melisiskan butir darah dan tidak menyebabkan perubahan nyata pada media tersebut di sebut gamma hemolisi. Kelompok mikro organisme yang sering di bedakan berdasarkan kemampuan melisiskan butir darah merah adalah sreptococcus dan staphylococcus, proses hemolisis di sebabkanoleh enzim yang di lepas mikro organisme.

Komposisi :

-          Heart extract = 10 gram
-          Tryphtose = 10 gram
-          Nacl = 5 gram
-          Agar-agar = 15 gram
-          PH = 6,9
-          Aquadest
Alat ;

-          Kertas timbang            - Cawan petri
-          Neraca analitik            - Erlen Meyer
-          Sendok                        - Gelas ukur


Alat ;               

-          Timbangan analitik                        Autoclave    
-          Gelas ukur                                    Petridich
-          Erlen Meyer                    –                       Alat Pemanas
-          Sendok Reagen

Prosedur Kerja

-          Larutkan 40 gram bahan tersebut dengan 1 liter aquadest
-          Sterilkan dengan menggunakan autoclave 115 derajat celcius selama 25 menit
-          Setelah di sterilkan, dinginkan pada suhu 50derajat celcius kemudian tambahkan 4-8% darah domba, aduk rata
-          Tuang dalam petridich steril kurang lebih 200
-          cc secara aseptis. Hindari gelembung udara dan simpan dalam lemari es.

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Streptococcus pyogenes
Sterptococcuc Pneumoniae

- Kontrol Negatif : Media yang tidak ditanami

Coklat Agar

Kegunaannya adalah untuk menumbuhkan bakteri yang sulit tumbuh pada perbenihan sederhana dan biasanya di pakai untuk menumbuhkan golongan Neisseriae dan Hemorhylus influenza. Prosedur kerjanya sama dengan pembuatan Blood Agar, hanya setelah penambahan darah, di panaskan kembali sampai 80-90% selama 5-15 menit sampai berwarna coklat. Semua ini di kerjakan dalam water bath.

Bahan dari coklat agar sama dengan bahan pada media  Blood Agar. Mengapa medianya berwarna coklat ? hal tersebut di sebabkan oleh suhu yang lebih sehingga kepanasan dan media berwarna coklat. Mengapa media ini kecoklatan ? hal tersebut di karenakan bakteri N. Conarhoe dan Haemophylus suka di coklat agar.

3. Media Selektif

Pada perbenihan ini, hanya bakteri tertentu yang bisa tumbuh dengan baik, sedangakan bakteri lainnya dapat terhambat pertumbuhannya karena telah di tambahkan zat atau bahan tertentu yang bersifat menghambat.

Media yang termasuk dalam selektif media yaitu Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS), Mac Conkey (MC), Salmonella Shigella Agar (SSA),  Endo Agar (EA).

Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS)
(TCBS) adalah media selektif untuk Vibrio Cholera.

Komposisi :

- Yeast extract = 5 gram
- Bacteriological Peptone = 10 gram
- Sodium thiosulphate = 10 gram
- Sodium Citrate = 10 gram
- Ox bile = 8 gram
- Sucrose = 20 gram 
- Sodium Chloride = 10 gram
- Broom Thymol Blue = 0,04 gram
-Thymol Blue = 0,04 gram

- Agar = 14 gram
- Aquadest = 1000mL
- PH = 8,6

Alat ;

Timbangan analitik            - Gelas ukur
      Erlen Meyer                      - Sendok  reagen
Alat Pemanas

Prosedur Kerja

-          Ditimbang 88 gram dehydrate medium kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer dan larutkan 1000mL aquadest.
-          Bila belum larut panaskan di atas nyala api sampai suhunya 45-50 derajat celcius.
-          Jangan menggunakan autoclave, kemudian tuangkan pada petridisk.

Medium TCBS Oxid sempurna dan tidak membutuhkan bahan tambahan atau tambahan darah steril, dan media ini lebih menguntungkan dari media lanryl sulphate tellurite agar yang membutuhkan tambahan lebih lanjut setelah pensterilisasian penampakan koloni dari organisme. Pada media TCBS setelah 24 jam inkubasi pada suhu 35 derajat celcius.

Bakteri Koloni

Vibrio parahaemolyticus kuning, tipis
Vibrio Alginiliticus biru, kekuning-kuningan
Vibrio Metchnicovin kuning(3,5mm)
Vibrio Flufialis kuning (3,4mm)
Vibrio Vulnivicus biru, kehijauan (2,3mm)
Vibrio mimicus biru, kehijauan (1mm)

Jenis Entrococcus

Jenis proteus kuning, kehijauan (1mm)
Jenis Pseudomonas biru, kehijauan (1mm)

Kontrol Kwalitas ;

- Kontrol Positif :        Vibrio Colera

- Kontrol Negatif :      Escheristia coli di hambat pertumbuhannya


Mac Conkey Agar (MCA),

Pembenihan ini bersifat selektif untuk hasil gram negative baik Enterobacteriateae maupun yang non fermented basilgram negative, sedangakn bakteri lainnya umumnya tidak tumbuh / tumbuh dengan tidak subur.

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam empedu dan nerah netral. Media ini menghambat pertumbuhan bakteri garam poditif yang di sebabkan oleh garam empedu dan kristal violet, bakteri gram negatif yang tumbuh di bedakan dalam kemampuannya memfermentasekan aktosa.

Koloni dari bakteri yang memfermentasekan laktosa berwarna merah bata dan di kelilingi oleh endapan garam empedu. Endapan ini di sebabkan oleh enguraian laktosa menjadi asam yamg bereaksi dengan garam empedu.

Bakteri yang tidak memfermentasekan laktosa biasanya bersifat pathogen. Golongan bakteri ini tidakmemperlihatkan perubahan pada media. Warna koloni di lihat pada bagian koloni terpisah.

Komposisi :

-          Peptone Yeast extract  = 17 gram        -          Agar  = 13,5 gram

-          Protease Pepton           = 3 gram                      -          Netral Red = 0,03 gram

-          Lactosa                        = 10 gram                                -          Crystal Violet  = 0,001gram

-          Bile salt no 3               = 1,5 gram                    -          Aquadest = 1000ml

-          Sodium Cloride           = 5 gram                      -          PH  = + 7,4

Alat ;

-     Erlen Meyer
-          Sendok tanduk                        - Gelas ukur
-          Tabung Reaksi            - Tabung Durham
-          Beaker Gelas               - Botol semprot
Prosedur Kerja

-          Timbang bahan tersebut di atas, masukkan dalam beaker gelas 50 mL dan larutkan dengan aquadest dan masukkan dalam Erlen meyer.
-          Homogenkan dengan cara di panaskan di dalam pemanas selama 15 menit, kemudian mulut Erlenmeyer di sumbat dengan menggunakan kapas, yang dilapisi kertas, kemudian sumbatan tersebut di tutup kembali dengan menggunakan kertas, lalu di ikat.
-          Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit
-          Dinginkan dengan tuangkan ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es.

Media dalam MCA ini mempunyai keistimewaan memilih bakteri enteric gram negative yang memfrementasekan laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal violet dan netral rerbile salt. Kemampuan Ecoli memfregmentasekan laktosa menyebabkan penurunan PH, sehingga mempermudah absorbsi netral red untuk mengubah koloni menjadi merah bata.

Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain : Enterobacter, proteus, salmonella, shigella, aerobacter, enterococcus.

Endo Agar

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, Na-s\ulfat dan fiksin-busa. Sifat pertumbuhan koloni pada EA adalah :

1. Bakteri yang tidak memfregmentasikan laktosa

Terlihat sebagai koloni yang terang tembus, tidak berwarna dan di kelilingi oleh media yang berwarna merah muda. Kelompok media ini menyebabkan indicator fuksin-fuksin yang berwarna.

2. Bakteri yang memfregmentasikan laktosa

Trelihat sebagai koloni yang berwarna merah metalik dan di kelilingi oleh media yang berwarna kemerahan. Perubahan warna media di sekeliling koloni bakteri bukan di sebabkan oleh pengiraian asam, tetapi oleh reaksi penengahnya yaitu asetaldehida dengan Na-dulfiat, bakteri gra positif di hambat pertumbuhannya oleh sulfiat dan fuksin. Beberapa pertumbuhan koloni pada agar ini.

Koloni Mikro organisme
Tidak berwarna, bening lactosa-negative, salmonella, shigella
Merah dengan kilau logam lactosa-positif, E.coli
(Metallic Sheen )
Merah mudam mukoid Enteribacter, klebsiella, citrobacter

Komposisi :

-          Dipotassium phuspate = 3,5 gram
-          Peptic digest of animal tissuerotease = 10 gram
-          Agar = 15 gram
-          Lactosa = 10 gram
-          Sodium sulfite = 2,5 gram
-          Basic Fuchsin = 0,5 gram

Alat :

-          Kertas timbang
-          Neraca analitik
-          Sendol
-          Cawan Petri
-          Erlenmeyer
-          Gelasukur

Prosedur Kerja

-          Timbang Endu Agar sebanyak 20, 75 gram
-          Dilarutkan dalam Erlenmayer dengan aquadest sampai 500mL, kemudian panaskan kurang lebih 15 menit
-          Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 121 derajat celcius

Salminella Shigella Agar (SSA)

Perbenihan ini mirip MCA, hanya penggunaanya lebih khusus lagi untuk basil gram negative pathogen enteric, sehingga di pakai untuk isolasi dari specimen yinja terutama salmonella shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tidak berwarna. Sebagai bahan penghambat utama adalah garam empedu dan brilliant green yang tidak hanya mengam,bat bakteri asam positif saja tetapi menekan pertumbuhan basil pathogen non enteric lainnya.

Komposisi:

-          Ekstark sapi = 5 gram  - Proteose peptone = 5 gram
-          Laktosa = 10 gram  - Garam bile no.3 = 8,5 gram
-          Natrium sitart = 8,5 gram  - Ferrik sitrat = 1 gram
-          Agar = 13,5 gram  Merah netral = 0,025 gram
-          Hijau brilliant = 0,33 gram  - Aquadest = 1000mL
-          PH

Alat :

-          Tabung reaksi
-          Petridisk
-          Sendok tanduk
-          Autoclave
-          Erlenmeyer
-          Gelas ukur
-          Timbangan analitik

Prosedur Kerja

-          Timbang bahan tersebut, kemudian masukkan dalam beaker glass 50 ml dan larutkan dengan aquadest, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer
-          Homogenkan dengan cara di panaskan diatas pemabas selama 15 menit
-          Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit
-          Diingimgan dan tuang ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es

Kontrol Kwalitas

- Kontrol Positif : Salmpnella typhimurium
Salmonella enteridis
- Kontrol Negative : Enterococcus raecallis

Manitol Salt Agar (MSA)

Persenyawaan utama dalam media ini adalah NaCL 7,5 %, mannitol, dan merah fenol. Media ini terutama di gunakan untuk membedakan staphylococcus yang bersifat pathogen dan yang tidak pathogen.

Media ini mengandung kadar NaCL tinggi, sehingga akan menghambat pertumbuhan bakteri, namun staphylococcus tidak di hambat pertumbuhannya. Staphylococcus aureus akan membentuk zona kuning. Sedangak S. epidermis akan membentuk zona merah. Warna kuning di sebsbkan oleh fermentasi mannitol disertai permukaan asam, sedangkan warna merahdi sebabkan oleh mennitol yang tidak di frementsikan. Merah fenol merupakan indicator untuk melihat adanya pembentukan asam.

Pada umumnya S. Aureus bersifat pathogen,sedangkan S. Epidermis bersifat tidak pathogen.

Komposisi:

-          Ekstark sapi = 1 gram        -  Proteose peptone no.3 = 10 gram
-          NaCL = 75 gram                -  D-Mannitol = 75 gram
-          Agar = 15 gram                  -  Merah fenol = 0,025 gram
-          Aquadest = 1000mL          -  PH = 7,4

Alat :

-          Cawan petri
-          Gelas kimia
-          Tabung reaksi
-          Autoclave
-          Erlenmeyer
-          Rak tabung
-          Neraca analitik


Prosedur Kerja

-          Larutksn 60 gram dehydrate medium dalam 1000ml aquadest dingin.
-          Kocok dan panasi sampai mendidih ( jangan terlalu lama mendidih) sampai larut sempurna
-          Tidak usah steril, tuang pada kotak Petri dalam beaker glass 50 ml

Medi Diferensial

Merupakan media yang mengandung zat-zat kimia tertentu untuk membedakan berbagai tipe bakteri. Media ini berperan dalam pembentukan PH karena aktivitas mikroba dan membedakan organisme tersebut berdasarkan perubahan PH.

Media yang termasuk dalam differential media yaitu Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Komposisi :

-          Pancreahc digest of gelatin = 10 gram
-          Jaciose = 10 gram
-          Dipottasium Phuspate = 2 gram
-          Eosin = 0,4 gram
-          Methylem blue = 0,065 gram
-          Agar = 15,0 gram
-          Aquadest = 1000ml

Alat :

-          Cawan petri
-          Batang pengaduk
-          Tabung reaksi
-          Tabung durham
-          Botol semprot
-          Autoclave
-          Erlenmeyer
-          Rak tabung
-          Timbangan analitik
-          Sendok tanduk
-          Kapas
-          Tali

Prosedur Kerja

-          Ditimbang media EMBA sebanyak 18,7 gram kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer.
-          Larutkan dengan aquadest 500ml kemudian panaskan kurang lebih 15 menit.
-          Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 121 derajat celcius.
-          Pada media EMBA mengandung laktosa dan pewarnaan Methylen blue yang dapt memberikan perbedaan di antara enteric yang memfrementasikan lactosa dengan yang tidak sama baiknay seperti identifikasi bakteri E.coli. Media EMBA menghambat pertumbuhan bakteri gram positif sehingga bakteri gram negative lebih subur. Contoh bakteri yang tidak memfrementasikan lactosa yaitu Staphylococcus aureus. P. aerugimnosa dan Salmonella.


                                                                             
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts