Yazhid Blog

.

Rabu, 09 Februari 2022

CARA IDENTIFKASI KAPANG METODE SDS-PAGE

  Berikut ini menjelaskan tentang Cara isolasi kapang  Aspergillus spp, cara identifikasi kapang  Aspergillus spp, cara pembuatan gel SDS-PA... thumbnail 1 summary

 


Berikut ini menjelaskan tentang

Cara isolasi kapang Aspergillus spp, cara identifikasi kapang Aspergillus spp, cara pembuatan gel SDS-PAGE, cara running SDS-PAGE

1.      Isolasi Kapang Aspergillus spp

Isolasi kapang Aspergillus spp dilakukan pada media PDA (Potato Dextrose Agar) sintesis dengan menggunakan cawan petri :

1.     Disiapkan alat dan bahan.

2.     Ditimbang media PDA sebanyak 5,85 gr lalu dipindahkan kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan aquadest sebanyak 150 mL

3.     Dihomogenkan larutan dengan cara dipanaskan dan diaduk selama proses pemanasan sampai mendidih diatas hot plate

4.     Disterilisasi media yang telah dibuat pada suhu 121oC selama + 15 menit

5.     Dikeluarkan media PDA dan diletakan dalam laminar air flow

6.     Dipipet 900 µL aquadest lalu ditambahkan 100 µL sampel ditabung eppendorf, homogenkan

7.     Dituang sampel kedalam cawan petri bersamaan dengan medianya, dihomogenkan membentuk angka 8

8.      Dibiarkan media sampai memadat dengan sempurna didalam cawan petri

9.      Diinkubasi media kedalam inkubator pada suhu 37oC pada posisi terbalik selama 24 jam.

2.      Idetifikasi Kapang Aspergillus spp

Identifikasi kapang Aspergillus flavus dilakukan dengan cara makroskopis. Identifikasi jamur secara makroskopis dengan cara melihat warna koloni jamur, tekstur koloni, zonasi koloni, dan bentuk koloni.

3.      Pemeriksaan dengan SDS-PAGE

Pemeriksaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.  Preparasi Sampel

1.  Diukur konsentrasi sampel dengan menggunakan metode Bradford atau Lowry.

2.  Setelah diperoleh konsentrasi yang diinginkan maka tahap berikutnya adalah dengan menambahkan sampel buffer yaitu laemmli sampel buffer yang sudah ditambahkan (50 µL β- mercaptoetanol + 950 µL laemmli sampel buffer) sebanyak 1:1

3.  Selanjutnya, protein yang sudah ditambahkan laemmli sampel buffer dipanaskan dalam water bath atau heat block (>70oC) selama 3-5 menit untuk mendenaturasi protein dan mempercepat reaksi pada sampel yang dianalisis.

4.  Setelah dingin, disimpan pada suhu 20ºC bila sampel tidak langsung dipakai.

b.  Pembuatan Gel SDS-PAGE

1.  Disiapkan alat yang akan digunakan untuk mencetak gel seperti spacer plate, short plate, dan casting gel system.

2.  Dirakit alat untuk membuat gel, dengan memasukkan spacer dan short plate pada casting gel secara merata untuk menghindari kebocoran.

3.  Pertama dibuat larutan gel pemisah (separating gel) 12% dengan komposisi sebagai berikut:

-       Dimasukkan 3 mL stock 30% akrilamide/Bis dalam tabung.

-       Ditambahkan 1,875 mL 1,5 M tris pH 8.8 kedalam tabung, shaker perlahan- lahan.

-       Ditambahkan aquabides 5,03 mL, shaker perlahan-lahan kembali.

-       Ditambahkan 75 µL 10% SDS (Sodium Dodecyll Sulphate), shaker kembali.

-       Dimasukkan 38 µL 10% APS (Amonium Sulphate).

-       Ditambahkan TEMED 3,8 µL, shaker kembali.

-       Segera dituangkan kedalam cetakan, ditunggu hingga ± 30 menit.

4. Dibuat larutan untuk stacking gel 4%, dengan komposisi    sebagai berikut:

-       Dimasukkan 500 µL  30% Akrilamide/Bis dalam tabung.

-       Ditambahkan 945 µL 0,5 M tris pH 6,8, shaker perlahan-lahan.

-       Ditambahkan aquabides 2,250 mL, shaker perlahan-lahan kembali.

-       Ditambahkan 38 µL 10% SDS (sodium dodesil sulfate), shaker kembali.

-       Dimasukkan 20 µL 10 % APS (Amonium persulfate).

-       Ditambahakan TEMED 3,8 µL, shaker kembali.

-       Segera dituangkan diatas separating gel.

-       Dipasang comb, dan ditunggu hingga gel memadat.

- Setelah gel membeku, gel siap digunakan untuk proses SDS-PAGE.    

c. Running SDS-PAGE

1.  Dimasukkan gel yang telah dibuat ke dalam chamber yang terdapat pada mini protein tetra cell, ditambahkan running buffer kemudian comb dibuka.

2.  Sampel protein dan marker dimasukkan ke dalam sumur/well.

3.  Setelah marker protein dan sampel protein dimasukkan, ditutup chamber mini protein tetra cell. Dihubungkan kabel mini protein tetra cell dengan power supply.

4.  Di running gel pada 100-120 V , selama 60 - 90 menit , kecepatan arus 50 mA.

5.  Setelah selesai, dimatikan power supply, lalu diangkat kaca yang mengandung gel kemudian dikeluarkan gel menggunakan pembuka gel yang sudah disediakan.

6.  Untuk verifikasi hasil SDS-PAGE dapat dilakukan dengan proses pewarnaan dengan coomasie ble atau menggunakan coomassie Bio-Safe.

7.  Setelah proses pewarnaan, dilakukan langkah destaining/pencucian gel. Untuk penggunaan coomasie blue digunakan larutan destaining dengan komposisi :

-       Methanol 100 mL

-       Asam asetat glasial 100 mL

-       Aquades 100  mL

-       Untuk penggunaan coomasie bio safe bisa menggunakan aquades.

8.  Setelah itu divisualisasi bisa di lakukan langsung tanpa menggunakan imaging sistem.


lihat cara pemeriksaan malaria

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts