PEDOMAN
TES MALARIA
Pengertian : Tes malaria adalah tes laboratorium yang
dapat memberikan informasi tentang parasit khususnya genus Plasmodium sebagai
penyebab penyakit malaria.
Tujuan
: Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas
pengobatan, dan penyakit malaria
Prosedur:
1. Dilaksanakan oleh petugas laboratorium/analis
yang telah terlatih, jika perlu dikonfirmasi
oleh dokter yang bertugas
2. Pra Analitik
a. Persiapan
pasien :
-
Pengambilan sampel dilakukan
sebelum pasien menggunakan
obat antimalaria.
- Waktu
pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat demam
b.
Persiapan sampel :
Darah dapat berupa darah kapiler atau
darah vena yang diberi antikoagulan Na Citrat 3,8%, atau EDTA.
c. Alat dan
Bahan:
-
Kapas alkohol 70%
-
Blood lancet
-
Etil alkohol
-
Object glass
- Larutan Giemsa dengan larutan Buffer Ph
7,2
-
Air kran/aquades
-
Mikroskop
3. Analitik
A. Tes Pembuatan Sediaan Darah Tebal dan Tipis
1. Bersihkan ujung jari atau anak telinga
dengan kapas alkohol 70%. Biarkan mengering.
2.
Tusuk
kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat, cukup dalam sehingga darah
dapat mengalir secara bebas tanpa diperas (dipijat). Tetesan
darah pertama dibuang.
3.
Buat sediaan darah tebal dengan
cara meneteskan sebanyak 3 - 4 tetes darah pada daerah dekat ujung object glass
yang bersih dan bebas dari lemak. Dengan sudut object glass yang lain campurkan
tetesan darah tersebut secara membulat sehingga diameternya sekitar 20 mm.
Ketebalannya sedemikian rupa sehingga masih
bisa membaca koran yang diletakkan di belakang sediaan tersebut.
4.
Buatlah sediaan darah tipis
pada sisa tempat di object glass yang sama.
5.
Tempatkan di kotak sediaan atau
letakkan horizontal agar mengering. Lindungi terhadap pengotoran oleh debu atau
gangguan lalat, dan kecoa. Sediaan darah tebal kadang-kadang perlu waktu 2 jam
untuk menjadi kering.
B. Prosedur Pewarnaan
Cara Pembuatan Larutan Buffer
Larutan Buffer terdiri atas 2 stok larutan yaitu:
-
Dinatrium phosphate,
anhydrous (Na2HPO4) 9,5 gr per liter
-
Natrium
asam phosphate (NaH2PO4H2O) 9,2 gr per liter
Dari stok larutan ini
dibuat larutan buffer dalam air untuk pewarnaan dan pencucian sediaan., sebagai
berikut:
Formula untuk 1 (satu) liter
pH
|
Na2HPO4
|
NaH2PO4H2O
|
Aquadest
|
6,8
|
49,6 cc
|
50,4 cc
|
900 cc
|
7,0
|
61,1 cc
|
38,9 cc
|
900 cc
|
7,2
|
72,0 cc
|
28,0 cc
|
900 cc
|
7,4
|
80,3 cc
|
19,7 cc
|
900 cc
|
1. Sediaan darah tipis
a.
Sediaan darah tipis difiksasi
dengan direndam ethyl alkohol absolut atau metyl alkohol absolut selama 2-3
menit.
b.
Rendam sediaan dalam larutan
campuran 1 (satu) cc stock Giemsa dengan 50 cc larutan Buffer air selama 10-45
menit.
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering
2. Sediaan darah tebal
Pada sediaan darah tebal,
tidak dilakukan perendaman dengan ethyl alkohol absolut (methyl alkohol
absolut), tetapi langsung dengan pewarnaan. Kemudian cuci dengan aquadest
dengan hati-hati selama 2 (dua) menit.
C. Pemeriksaan sediaan apusan
-
Periksa sediaan
apusan darah di bawah mikroskop dengan lensa obyektif 100x untuk melihat ada atau tidak parasit malaria,
dan untuk mengidentifikasi spesies Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum
Plasmodium Malariae, atau Plasmodium ovale.
-
Hasil tes positif jika ditemukan parasit malaria,
dan negatif jika tidak ditemukan parasit malaria.
Nilai rujukan:
Negatif :
tidak ditemukan parasit malaria
4. Pasca
Analitik
Interpretasi pemeriksaan
mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung parasit dengan identifikasi
parasit yang tepat.
Hitung
parasit pada tetes darah tebal: dihitung berdasar leukosit (eritrosit sudah
lisis), yaitu per 200 leukosit.
Contoh: Hasil : 1500
parasit/200 leukosit
Bila leukosit 8000/uL, hitung parasit: 8000/200 x 1500
par. = 60.000/uL
Penilaian: Hitung parasit <
100.000/uL, mortalitas < 1%
Hitung parasit > 500.000/uL, mortalitas >50%
Catatan:
-
baik untuk parasitemia rendah
-
kurang baik bila parasit padat
Secara kasar pada pemeriksaan tetes darah tebal sering
dilaporkan dengan kode plus 1(+) satu sampai dengan plus 4 (++++), yang artinya
ialah:
+ :
1-10 parasit per 100 lapang pandang
++ : 11-100 parasit per 100 lapang pandang
+++ : 1-10
parasit per satu lapang pandang
++++ : lebih dari 10 parasit per satu lapang
pandang