PENGUJIAN MIKROSKOPIK
SEDIMEN URIN
Penafsiran
secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur endapan urin secara umum
memberikan informasi yang cukup kepada mayoritas karakteristik dan kebutuhan
pengobatan. Pemeriksaan secara kuantitaif terhadap urin sangat berguna untuk
mendeteksi rangkaian perjalan dan gerak maju penyakit kelenjar ginjal.
TEHNIK KUALITATIF
Pengujian sedimen adalah lebih reliabel ketika
urin terkonsentrasi. Jika spesimen terlalu cair, elemen-elemen sel mungkin
lysed dan jumlah sedimen yang didapatkan untuk pengujian, bahkan setelah
disentrifusi, mungkin tidak representatif. Urin tersebut harus yang baru
dikeluarkan dan diuji tanpa penundaan untuk mencegah kemerosotan. Puing sel dari urethral meatus dan sekresi
dari vagina mungkin mengkontaminasi spesimen urin kecuali kalau pasien
diperintahkan untuk pertama membersihkan gealat kelamin eksternal dengan baik
dengan sabun dan air sebelum mnegeluarkan kedalam wadah yang bersih.
Untuk
mendapatkan endapan 10-15 ml urin seharusnya diambil dari gabungan endapan urin
dan tersentrifus dari kecepatan berstandar, biasanya 1500 sampai 2000 rpm
selama 5 menit. Cairan supernatant dipour dan sedimen resuspended kembali pada 1 ml dari zat cair yang sama. Jika sedimen
jarang, sedimen harus diuji dengan sedikit atau tanpa tambahan dilusi.
STAINS
Sedimen biasanya diuji tanpa zat warna karena
tehnik ini umumnya menyediakan informasi yang cukup untuk prnggunaan tutin.
SEDIMEN NORMAL
Sedimen normal tidak bebas dari sel atau cast
tetapi mengandung sejumlah terbatas elemen-elemen yang dibentuk. Definisi normalcy sulit untuk didapatkan, tetapi
keberadaan satu atau dua sel darah merah, satu atau dua leukosit dan sedikit
sel-sel epitel tidak selalu dianggap sebagai abnormal. Urin dari wanita yang
dewasa mengandung sejumlah besar sel-sel epitel dari dinding vagina. Penemuan hyaline cast juga dianggap normal.
SEDIMEN PADA PENYAKIT
Sel-sel darah merah
Penemuan lebih dari satu atau dua sel darah merah
adalah sebuah kondisi abnormal. Penemuan itu bisa mengindikasikan berbagai
penyakit renal/ginjal dan sistemik, termasuk trauma pada ginjal. Juga mungkin
mengikuti traumatic cathetherization,
passage of stones atau kontaminasi dari darah menstruasi. Hematuria terajdi
dengan pyelonephritis, tuberkolosis renal dari saluran yang berhubungan dengan
genital, cystitis, prostatitis, renal calculi, dan penyakit saluran kemih
lainnya yang berbahaya dan penyakit hemorr hagic seperti hemophilia.
Keberadaan
sejumlah besar sel darah putih biasanya menunjukkan infeksi bakteri pada saluran
kemih. Pyuria juga ditemukan pada glomerulonephritis akut.
Sel-sel epitel
Sejumlah
besar sel epitel renal menunjukkan degenerasi aktif tubular. Sel-sel ini di
temukan pada urin pasien dengan tubular necrosis akut dan necrotizing
papillitis.
Cast
Cast sel darah merah menunjukkan adanya
inflammotary akut atau gangguan vascular pada glomelurus yang menyebabkan
hematuria renal. Mereka harus selalu dianggap sebagai patalogis dan mungkin
satu-satunya manifestasi dari glomerulonephritis akut, renal infarction,
penyakit collagen atau pelibatan ginjal dalam endocarditis bakteri subakut.
Cast Sel darah putih mungkin ditemukan pada urin dari pasien dengan
glomerulonephritis akut, nephrotic syndrome atau pyelonephritis.
Karena
pyelonephritis secara sempurna asymptomatic meskipun menghancurkan jaringan
renal, pengujian yang teliti dari sedimen urin untuk cast leukosit adalah
penting. Pada beberapa kasus mungkin hanya laboratorium signifikan yang
menemukan sebuah situasi asymptomatic. Cast sel-sel epitel dibentuk dengan
sel-sel tubular yang bergabung. Karena tubule adalah membran hidup, tubulus
selalu menggantikan dirinya sendiri. Kemudian, penemuan sebuah sel epitel renal
adalah tidak luar biasa. Meskipun demikian, pada beberapa penyakit yang
menghasilkan kerusakan pada tubular epithelium, penampakan dari banyak cast
epitel mungkin menunjukkan kelebihan desquamation
berlebihan seperti yang terjadi pada nephrosis, eclampsia, amyloidosis dan
pada keberadaan peracunan dengan logam berat dan berbagai toxin atau racun
lainnya. Hyline casts, terbentuk dari gel
protein Tamm-Horsfall, menunjukkan
kerusakan pada glomerular cappilary membran. Kerusakan seperti itu mungkin
permanen sebagai akibat dari demam atau pengaruh postur (orthostatic,
lordotic), tekanan emsional atau latihan yang berat.
Granular cast, istilah “granular kasar”
dan “granular halus” adalah deskriptif, menunjukkan tingkat degenerasi yang
telah terjadi pada inklusi yang berkaitan dengan sel – sel yang telah rusak
menjadi partikel kasar atau partikel halus. Sementara sebuah cast granular
sementara mungkin ditemukan pada individual-individual normal, keberadaanya
yang melebihi “cast sementara” menunjukkan pyelonephritis. Granular cast juga
ditemukan pada chronic lead intoxication.
Waxy and fatty cast – cast-cast ini
dikaitkan dengan tubulur inflammation atau radang tubular dan degenerasi.
Umumnya, waxy cats terbentuk pada tubulus yang berkumpul/menyatu ketika urin
mengalir melaluinya di kurangi. Baik wxy maupun fatty cast ditemukan pada
penyakit renal kronis.
Kristal
Jenis dan kuantitas presipitat kristal bervariasi
dengan pH urin. Material tak berbentuk adalah kurang penting. Kristal pada urin
normal terbentuk sebagai spesimen dingin. Kristal pada urin abnormal termasuk
cystine, leucine dan tyrosine, dan chlorestin.
Bakteri
Urin
normal tidak mengandung bakteri. Jika tehnik yang baik dan tepat digunakan
untuk mendapatkan sampel dan jika spesimen dilindungi dari pengkontaminasi
sebelum pengujian, keberadaan bakteri pada sejumlah yang signifikan mungkin
menunjukkan infeksi saluran kemih. Keberadaan leukosit membantu untuk
membedakan antara “kontaminasi” dan “infeksi yang sebenarnya”.
Yeast (ragi) dan parasit
Sel-sel
yeast (candida albicans) mungkin indikatif dari moniliasis urin, khususnya pada
pasien dengan diabetes melitus. Yeast sering muncul sebagai sebuah kontaminan
pada urin dari pasien wanita dengan monilaisis vagina.
Mayoritas
parasit yang diobservasi pada urin adalah kontaminan dari material vagina atau
fecal. Infestasi parasit saluran kemih mungkin dikaitkan dengan adanya sel-sel
darah merah, seperti pada schistosoma haematobium.
Spermatozoa
Spermatozoa
sering dilihat pada urin yang mengikuti emisi nocturnal atau hubungan seksual.
IDENTIFIKASI ELEMEN KHUSUS PADA SEDIMEN
Sel-sel darah merah
Sel-sel
darah merah biasanya terlihat seperti potongan biconcave pucat, membiaskan
cahaya ketika dilihat dibawah magnifikasi berkekuatan tinggi. Mereka tidak
memiliki nuclei. Sel-sel darah merah yang dilihat pada sedimen tak berwarna dan
segar adalah pucat dalam warna; pada urin yang tidak segar, sel darah merah
“sel bayangan” tak berwarna; pada urin terkonsentrasi, sel darah merah mungkin
kecil; dan pada urin dilute, sel darah merah besar. Sel darah merah harus
dibedakan dari sel yeast, urate crystal dan oil droplet. Sel yeast biasanya ovoid dan biasanya sering menunjukkan budding. Ammonium biurate cryistal
terjadi pada kuantitas yang besar dengan kisaran yang besar pada ukuran
kristal. Mineral oil dropplets juga sangat bervariasi pada ukuran dan lebih
refractile (bias cahaya) dan spherical (berbentuk bola).
Sel-sel darah putih
Jenis leukosit yang nampak pada urin adalah
leukosit polymorphonuclear. Kadang-kadang sulit untuk membedakan sel ini dari
berbagai jenis sel epitel karena kemerosotan struktur sel sebelum pengujian.
Oleh karena itu, sel-sel ini biasanya diperkirakan sebagai sesuatu yang sungguh
ada baik analisis kualitatif maupun kuantitatif dari sedimen urin. Leukosit
yang memiliki nuclei bersegmen, biasanya granular dan diperkirakan 1 ½ kali
besar sel darah merah. Neutrophils tertentu lebih besar daripada leukosit biasa
dan cytoplasmic gronular leukosit memiliki gerakan brownian.
Sel-sel epitel
Renal tubular epitheliel cells (sel-sel epitel
tubular renal) adalah bulat dan agak lebih besar daripada leukosit.
Masing-masing mengandung nukleus besar tunggal.
Bladder epitheliel cells lebih besar dari sel
epitel tubular renal. Sel-sel ini berkisar dari bentuk yang tinggi ke rata, ke cuboidal dan kemudian columnar.
Squamous epitheliel cells adalah sel datar yang
besar dengan nuclei kecil tunggal dan sitoplasma besar. Mayoritas sel ini
adalah kontaminan dari vagina atau vulva, tetapi aslinya pada urethra.
Casts
Munculnya sebuah cast, ukurannya dan
inklusinya akan memberikan bukti yang tidak dapat dibantah dari kondisi paling
tidak pada satu nephron dari satu ginjal sebelum passage of urine.
Secara praktis semua cast memiliki hyaline
matrix, yang mungkin atau tidak mengandung inklusi seperti desquamated cells
dari sel darah merah, lapisan tubulus atau sel nanah. Cast diklasifikasikan
menurut material yang dikandung.
Casts sel darah merah membentuk 3 tahap:
(1) keberadaan sel-sel darah bebas, (2)
sel-sel yang memburuk didalam sebuah matriks protein,(3) cast-cast darah yang
homogen.
Casts
sel darah putih biasanya
tersusun dari banyak leukosit pada sebuah cylindrical encasement dan
menunjukkan asal mula renal.
Casts
sel epitel dibentuk dari
sel-sel tubular yang bergabung. Degenerasi dari cast-cast sel yang memiliki
ciri tersendiri menjadi material granular yang kasar dan halus adalah fungsi
dari usia dan memungkinkan kesimpulan bahwa ada stasis pada nephron.
Hyaline casts adalah pucat, tanpa warna. Cast ini
dapat dilihat dengan baik ketika intensitas cahaya sangat dikurangi. Cast ini
terbentuk dari gel protein yang melewati membran kapilari glomerular.
Coarse
granular cast mengandung
mengandung material granular homogen yang kasar. Cast ini jelas, tanpa warna
dan tampak padat. Coarse granular cast menunjukkan tahap awal degenerasi cast
sel epitel. Cast-cast ini selanjutnya memburuk ke dalam fine granular cast dan
berakhir sebagai waxy cast atau fatty cast.
Fine granular cast dibedakan dari coarse granular
cast dengan adanya fine granular material.
Waxy
casts tersusun dari
mtaerial kekuning-kuningan yang homogen. Cast ini luas, dan tampak sangat
rapuh. Cast ini bentuknya tidak teratur, menunjukkan ciri terbelah dan kadang-kadang memiliki bentuk kotrek
(seperti pembuka tutup botol).
Fatty casts adalah cast granular kasar dimana
granular mengandung material lipoid. Granula ini sangat refrcatil.
Broad
cast (renal failure cast) dari dua sampai enam kali seluas cast biasa. Cast ini biasanya waxy,
granular atau cellular. Cast ini muncul pada tubulus yang menyatu sebagai hasil
dari output urin yang menurun, agaknya berkaitan dengan penyakit renal yang
hebat.
Kristal
Berbagai kristal mungkin timbul pada urin.
Ini dapat diidentifikasi dengan kemunculan spesifiknya dan ciri daya larut,
meskipun jarang secara klinis signifikan. Meskipun demikian kristal cystine
secara signifikan adalah indikasi cysttinuria. Kristal ini tanpa warna, heksagonal,
hampir rata, refraktil. Kristal sulfonamide secara khusus terlihat seperti
pancaran jarum kuning kecoklatan. Kristal yang normalnya ditemukan pada urin
asam adalah granular kuning-merah, calcium oxalate berbentuk amplop atau
octahedral, kristal asam uric berbentuk prisma, yang tidak berbentuk, yang
berwarna kuning atau merah-coklat. Calcium carbonat berbentuk dumbbell dan
besar, tanpa warna, kristal fosfat triple berbentuk prisma terjadi pada urin
alkalin.
Bakteri
Bakteri mungkin terlihat pada sedimen
sebagai hasil apakah infeksi saluran urin atau kontaminasi spesimen. Dua
penyebab biasanya tidak dapat dibedakan dengan pengujian sedimen, meskipun
keberadaan sejumlah besar leukosit bernada dari infeksi saluran urin. Basil
lebih muda dikenali daripada cocci, yang mungkin menjadi kesalahan untuk
kristal tak berbentuk.
Yeast
Sel-sel yeast mungkin terlihat pada
sedimen urin. Sel ini harus dibedakan dari sel-sel darah merah. Sel ini berbeda
dengan ovoid daripada bundar, tanpa warna, variable dalam ukuran dan sering
menunjukkan budding.
Parasit
Trichomonas
vaginalis adalah parasit
yang sering dilihat pada urin. Ini adalah organisme dengan flagel anterior dan
membran berombak-ombak. Dalam penampakkannya, parsit tersebut mungkin
menyerupai sel epitel yang datar tetapi biasanya ditentukan dengan gerakan
renang melalui sedimen dan pergerakan flagel nya dan ciri membran berombak nya.
Pada daerah geografi tertentu, schistosoma haemotobrium mungkin terlihat.
Spermatozoa
Spermatozoa memiliki tubuh oval dan ekor
panjang. Sperma tak berubah bentuk.
Contaminat dan artifact
Benang kapas, rambut, granula starch,
serat kayu dan serat wol dan kontaminan lainnya harus dikenali dengan cukup
untuk memastikan bahwa substansi-substansi ini tidak menunjukkan beberapa
penemuan signifikan pada sedimen urin.