Bilirubin
terkonjugasi disimpan oleh hati ke dalam empedu, dikeluarkan ke dalam sistem
usus melalui saluran-saluran empedu, kegiatan bakteri di dalam sistem usus
tersebut mengubah bilirubin menjadi sebuah kelompok persenyawaan yang dikenal
sebagai “uribilinogen”. Diperkirakan sebanyak 50% urobilinogen yang dibentuk
dalam usus diserap kembali kedalam sirkulasi pengangkutan dan dikeluarkan
kembali oleh hati. Biasanya dalam jumlah kecil dikeluarkan ke dalam urin,
tetapi dalam jumlah besar, pengeluaran berada dalam feses.
NILAI NORMAL RATA-RATA
Secara normal, antara 1 dan 4 mg uribilinogen
dikeluarkan dalam urin dalam satu periode 24 jam. Konsentrasi uribilinogen di
dalam urin normal adalah 0,1 sampai 1,0 unit Ehrlich/ dl
KEADAAN PENYAKIT DIMANA UROBILINOGEN DALAM URIN MENINGKAT ATAU MENURUN
Pengeluaran
uribilinogen dalam urin ditingkatkan oleh suatu kondisi yang menyebabkan sebuah
peningkatan dalam produksi bilirubin dan suatu penyakit yang mencegah hati dari
perpindahan kembali uribilinogen yang diserap kembali dari sirkulasi
pengangkutan. Urin uribilinogen ditingkatkan kapan saja terdapat penghancuran
berlebihan sel-sel darah merah seperti dalam anemia hemolitik, anemia yang
merusak dan malaria. Urin uribilinogen yang ditingkatkan dalam hepatitis yang
infeksi, hepatitis beracun (hepatitis toksi), sirosis pengangkutan, kerusakan
hati yang terhambat dan penyakit pembekuan darah putih yang abnormal yang
infeksi. Penentuan-penentuan urin uribilinogen merupakan sebuah prosedur yang
berguna dalam kegiatan analisa urin, kemudian mereka (para analis) menyiapkan
semacam sebuah pedoman didalam mendeteksi dan membedakan penyakit hati,
penyakit hemolitik dan penyumbatan biliary. Penentuan-penentuan yang berurut
juga membantu dalam perkembangan evaluasi penyakit dan respon untuk pengaturan.
Uribilinogen
urin berkurang atau tidak ada ketika jumlah normal bilirubin tidak dikeluarkan
ke dalam sistem usus. Hal ini biasanya mengindikasikan penyumbatan penuh atau
tidak saluran saluran empedu, seperti yang dapat terjadi dalam cholelithiasis,
penyakit radang yang parah atau penyakit neoplastic. Juga, selama terapi
antibiotik, penindasan tumbuhan usus normal dapat mencegah kerusakan bilirubin
ke urobilinogen, petunjuk terhadap ketiadaan akhir dalam urin.
Informasi
yang lebih komprehensif diperoleh ketika dokter dapat menghubungkan hasil-hasil
tes antara bilirubinuria dan urobilinogenuria. Sebagaimana ditunjukkan dalam
tabel korelasi dibawah ini, dua penemuan, digabungkan bersama, menyiapkan
informasi yang lebih membantu untuk diagnosis berbeda dari pada satu penemuan.
Urin
|
Dalam kesehatan
|
Dalam penyakit hemolitik
|
Dalam penyakit hepatik
|
Dalam hambatan biliary
|
Urobilinogen urin
Bilirubin urin
|
Normal
Negatif
|
Meningkat
Negatif
|
Meningkat
Positif atau negatif
|
Rendah
positif
|
PENENTUAN
Metode Semikantitatif Reagent Strip
UROBILISTIX
dan sebuah daerah reagent MULTISTIX dan N-MULTISTIX Reagent Strip diisi dengan
paradimethyl aminobenzaldheyde dan sebuah larutan asam buffer. Mereka bereaksi
dengan urobilinogen urin, porphobilinogen da asam paraaminosalicylic untuk
membentuk persenyawaan-persenyawaan warna. Sebuah bahan percobaan (spesimen)
kosong yang segar dari urin, penting untuk tes tersebut, lebih disukai sebuah
contoh yang dikumpulkan di atas periode 2 jam di awal siang hari mulai dari jam
2 siang sampai jam 4 sore, ketika pengeluaran urobilinogen urin diperkirakan
berada pada tingkat yang paling tinggi pada hari itu. Strip tersebut dimasukkan
ke dalam mesin pemisah urin tanpa putaran yang hangat yang dikumpulkan tanpa
bahan-bahan pengawet, dipindahkan kembali dan di buka bebas urin berlebih.
Reaksi warna tersebut dibandingkan ke grafik warna setelah tepat 60 menit.
Lima
blok warna tersebut disiapkan pada barisan grafik dalam warna dari kuning muda
ke coklat gelap kemerah-merahan, yang mewakili 0.1, 1, 4, 8 dan 12 satuan ehrlich/100
dl urin. Dua blok warna pertama, 0.1 dan 1 gm/dl cukup mendekati nilai normal
untuk urobilinogen. Tiga blok warna terakhir menunjukkan nilai-nilai tinggi
secara tidak normal. Tes ini tidak akan mendeteksi sebuah peningkatan atau
ketiadaan urobilinogen secara akurat. Tidak ada zat-zat yang diketahui untuk
mencegah reaksi tersebut secara jelas, tetapi, urin-urin alkalin betul-betul
akan menampakkan nilai-nilai urobilinogen urin yang lebih tinggi dan urin asam
betul-betul akan menampakkan tingkat-tingkat urobilinogen yang lebih rendah.
Bahan-bahan celup obat yang berisi azo juga akan memiliki sebuah efek pita
penutup pada daerah urobilinogen.
Tes Ehrlich Kualitatif
Sebelum
tiba pada pendahuluan tes UROBILISTIX SEMIKUANTITATIF REAGENT STRIP, tes ehrlich
merupakan prosedur biasa untuk menentukkan urobilinogen.
- Masukkan
10 ml urin didalam sebuah tabung reaksi. Biarkan untuk menghangatkan
temperatur ruangan
- Tambahkan
1 ml bahan reaksi ehrilch dan campurkan
- Biarkan
berdiri 3 hingga 5 menit
- Jumlah
normal urobilinogen yang disajikan dalam spesimen urin akan mengubah
larutan tersebut menjadi warna merah muda, dapat diamati ketika
diperhatikan dari mulut tabung reaksi bertentangan dengan sebuah dasar
putih yang ditempatkan dibawah dasar tabung reaksi. Secara tidak normal,
jumlah urobilinogen yang tinggi akan mengubah larutan tersebut menjadi
sebuah warna merah jambu yang dapat dilihat secara jelas.
Bahan reaksi ehrlich dipersiapkan dengan
bahan sebagai berikut
·
Paradimethylaminobenzaldehyde : 10 gm
·
Asam
hydrochoric terkonsentrasi : 75 ml
·
Air :
75 ml
Tes Schlessinger Kualitatif
1. Masukkan 10 ml urin dalam sebuah tabung
reaksi
2. Tambahkan 10 ml sebuah larutan alkohol
yang terisi acetate zinc (10 gm acetate zinc yang dianimasi dalam 100 ml
etanol)
3. Campurkanlah dan saring
4. Pisahkan hasil saringan ke dalam tabung
reaksi secara sama
5. Tambahkan 1 tetes air yang terkonsentrasi
HCL pada satu tabung saja
6. Tambahkan 2 tetes larutan lugol *5 gm
yodium, 10 gm yodium potasium yang dilarutkan dalam 100 ml air) ke setiap
tabung. Campurkanlah dengan inversi
7. Amatilah tabung-tabung terhadap pijaran
dengan sebuah lampu wood (kayu). Urobilinogen akan menghasilkan buah pijaran
biru kuning dalam tabung sendiri yang tidak diberi asam. Porphyrin-porphyrin
menghasilkan pijaran merah.
METODE KUANTITATIF
Penentuan urobilinogen kuantitatif merupakan
prosedur kimiawi yang kompleks yang memerlukan penggunaan sebuah colorimeter
atau spectrophotometer. Untuk kebanyakan kegiatan kimiawi biasa dan
tujuan-tujuan diagnosis, tes semikuantitatif dengan UROBILISTIX reagent strip,
MULTISTIX Reagent Strip atau N-MULTISTIX Reagent Strip cukup memadai.
Tes Dua Jam Untuk Urobilinogen –Watson
- Catatlah
total 2 jam volume urin
- Masukkan 3
ml urin dalam sebuah tabung colorimeter
- Tambahkan
3 ml bahan reaksi Ehrlich dan campur
Bahan reaksi ini disediakan
dengan bahan sebagai berikut:
- Tambahkan
6 ml larutan yang terisi asetat sodium dan campur
- Bacalah
dengan segera dalam sebuah spectrophotometer, karena perkembangan warna
tidak tetap. Spectrophotometer tersebut distandarisasi sebuah larutan
kosong yang berisi sebuah campuran tak berwarna, dimana dalam 3 ml bahan
reaksi ehrlich ditambahkan ke 6 ml yang terisi acetate sodium, dicampurkan
dan kemudian 3 ml urin ditambahkan dan dicampur lagi.
- Jumlah urobilinogen tersebut dihitung dari sebuah kurva pengujian yang dibuat dari larutan-larutan terstandar, kuantitas urobilinogennya diktahui atau bahan celup pontacyl. Jawaban tersebut dicatat dalam istilah satuan Egrlich daripada kuantitas urobilinogen karena larutan Ehrlich bereaksi dengan chromegens-chromogen lain daripada urobilinogen dalam urin. Zat-zat ini, bagaimanapun meningkat secara profesional dengan urobilinogen.