Yazhid Blog

.

Sabtu, 05 November 2016

PEMBAHASAN UROBILINOGEN DALAM URIN

UROBILINOGEN DALAM URIN             Bilirubin terkonjugasi disimpan oleh hati ke dalam empedu, dikeluarkan ke dalam sistem usus mel... thumbnail 1 summary


UROBILINOGEN DALAM URIN

            Bilirubin terkonjugasi disimpan oleh hati ke dalam empedu, dikeluarkan ke dalam sistem usus melalui saluran-saluran empedu, kegiatan bakteri di dalam sistem usus tersebut mengubah bilirubin menjadi sebuah kelompok persenyawaan yang dikenal sebagai “uribilinogen”. Diperkirakan sebanyak 50% urobilinogen yang dibentuk dalam usus diserap kembali kedalam sirkulasi pengangkutan dan dikeluarkan kembali oleh hati. Biasanya dalam jumlah kecil dikeluarkan ke dalam urin, tetapi dalam jumlah besar, pengeluaran berada dalam feses.
NILAI NORMAL RATA-RATA
            Secara normal, antara 1 dan 4 mg uribilinogen dikeluarkan dalam urin dalam satu periode 24 jam. Konsentrasi uribilinogen di dalam urin normal adalah 0,1 sampai 1,0 unit Ehrlich/ dl
KEADAAN PENYAKIT DIMANA UROBILINOGEN DALAM URIN MENINGKAT ATAU MENURUN
            Pengeluaran uribilinogen dalam urin ditingkatkan oleh suatu kondisi yang menyebabkan sebuah peningkatan dalam produksi bilirubin dan suatu penyakit yang mencegah hati dari perpindahan kembali uribilinogen yang diserap kembali dari sirkulasi pengangkutan. Urin uribilinogen ditingkatkan kapan saja terdapat penghancuran berlebihan sel-sel darah merah seperti dalam anemia hemolitik, anemia yang merusak dan malaria. Urin uribilinogen yang ditingkatkan dalam hepatitis yang infeksi, hepatitis beracun (hepatitis toksi), sirosis pengangkutan, kerusakan hati yang terhambat dan penyakit pembekuan darah putih yang abnormal yang infeksi. Penentuan-penentuan urin uribilinogen merupakan sebuah prosedur yang berguna dalam kegiatan analisa urin, kemudian mereka (para analis) menyiapkan semacam sebuah pedoman didalam mendeteksi dan membedakan penyakit hati, penyakit hemolitik dan penyumbatan biliary. Penentuan-penentuan yang berurut juga membantu dalam perkembangan evaluasi penyakit dan respon untuk pengaturan.
            Uribilinogen urin berkurang atau tidak ada ketika jumlah normal bilirubin tidak dikeluarkan ke dalam sistem usus. Hal ini biasanya mengindikasikan penyumbatan penuh atau tidak saluran saluran empedu, seperti yang dapat terjadi dalam cholelithiasis, penyakit radang yang parah atau penyakit neoplastic. Juga, selama terapi antibiotik, penindasan tumbuhan usus normal dapat mencegah kerusakan bilirubin ke urobilinogen, petunjuk terhadap ketiadaan akhir dalam urin.
            Informasi yang lebih komprehensif diperoleh ketika dokter dapat menghubungkan hasil-hasil tes antara bilirubinuria dan urobilinogenuria. Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel korelasi dibawah ini, dua penemuan, digabungkan bersama, menyiapkan informasi yang lebih membantu untuk diagnosis berbeda dari pada satu penemuan.
Urin
Dalam kesehatan
Dalam penyakit hemolitik
Dalam penyakit hepatik
Dalam hambatan biliary
Urobilinogen urin

Bilirubin urin

Normal

Negatif
Meningkat

Negatif
Meningkat

Positif atau negatif
Rendah

positif

PENENTUAN
Metode Semikantitatif Reagent Strip
            UROBILISTIX dan sebuah daerah reagent MULTISTIX dan N-MULTISTIX Reagent Strip diisi dengan paradimethyl aminobenzaldheyde dan sebuah larutan asam buffer. Mereka bereaksi dengan urobilinogen urin, porphobilinogen da asam paraaminosalicylic untuk membentuk persenyawaan-persenyawaan warna. Sebuah bahan percobaan (spesimen) kosong yang segar dari urin, penting untuk tes tersebut, lebih disukai sebuah contoh yang dikumpulkan di atas periode 2 jam di awal siang hari mulai dari jam 2 siang sampai jam 4 sore, ketika pengeluaran urobilinogen urin diperkirakan berada pada tingkat yang paling tinggi pada hari itu. Strip tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah urin tanpa putaran yang hangat yang dikumpulkan tanpa bahan-bahan pengawet, dipindahkan kembali dan di buka bebas urin berlebih. Reaksi warna tersebut dibandingkan ke grafik warna setelah tepat 60 menit.
            Lima blok warna tersebut disiapkan pada barisan grafik dalam warna dari kuning muda ke coklat gelap kemerah-merahan, yang mewakili 0.1, 1, 4, 8 dan 12 satuan ehrlich/100 dl urin. Dua blok warna pertama, 0.1 dan 1 gm/dl cukup mendekati nilai normal untuk urobilinogen. Tiga blok warna terakhir menunjukkan nilai-nilai tinggi secara tidak normal. Tes ini tidak akan mendeteksi sebuah peningkatan atau ketiadaan urobilinogen secara akurat. Tidak ada zat-zat yang diketahui untuk mencegah reaksi tersebut secara jelas, tetapi, urin-urin alkalin betul-betul akan menampakkan nilai-nilai urobilinogen urin yang lebih tinggi dan urin asam betul-betul akan menampakkan tingkat-tingkat urobilinogen yang lebih rendah. Bahan-bahan celup obat yang berisi azo juga akan memiliki sebuah efek pita penutup pada daerah urobilinogen.
Tes Ehrlich Kualitatif
            Sebelum tiba pada pendahuluan tes UROBILISTIX SEMIKUANTITATIF REAGENT STRIP, tes ehrlich merupakan prosedur biasa untuk menentukkan urobilinogen.
  1. Masukkan 10 ml urin didalam sebuah tabung reaksi. Biarkan untuk menghangatkan temperatur ruangan
  2. Tambahkan 1 ml bahan reaksi ehrilch dan campurkan
  3. Biarkan berdiri 3 hingga 5 menit
  4. Jumlah normal urobilinogen yang disajikan dalam spesimen urin akan mengubah larutan tersebut menjadi warna merah muda, dapat diamati ketika diperhatikan dari mulut tabung reaksi bertentangan dengan sebuah dasar putih yang ditempatkan dibawah dasar tabung reaksi. Secara tidak normal, jumlah urobilinogen yang tinggi akan mengubah larutan tersebut menjadi sebuah warna merah jambu yang dapat dilihat secara jelas.
Bahan reaksi ehrlich dipersiapkan dengan bahan sebagai berikut
·         Paradimethylaminobenzaldehyde       : 10 gm
·         Asam hydrochoric terkonsentrasi       : 75 ml
·         Air                                                       : 75 ml
Tes Schlessinger Kualitatif
1.      Masukkan 10 ml urin dalam sebuah tabung reaksi
2.      Tambahkan 10 ml sebuah larutan alkohol yang terisi acetate zinc (10 gm acetate zinc yang dianimasi dalam 100 ml etanol)
3.      Campurkanlah dan saring
4.      Pisahkan hasil saringan ke dalam tabung reaksi secara sama
5.      Tambahkan 1 tetes air yang terkonsentrasi HCL pada satu tabung saja
6.      Tambahkan 2 tetes larutan lugol *5 gm yodium, 10 gm yodium potasium yang dilarutkan dalam 100 ml air) ke setiap tabung. Campurkanlah dengan inversi
7.      Amatilah tabung-tabung terhadap pijaran dengan sebuah lampu wood (kayu). Urobilinogen akan menghasilkan buah pijaran biru kuning dalam tabung sendiri yang tidak diberi asam. Porphyrin-porphyrin menghasilkan pijaran merah.
METODE KUANTITATIF
            Penentuan urobilinogen kuantitatif merupakan prosedur kimiawi yang kompleks yang memerlukan penggunaan sebuah colorimeter atau spectrophotometer. Untuk kebanyakan kegiatan kimiawi biasa dan tujuan-tujuan diagnosis, tes semikuantitatif dengan UROBILISTIX reagent strip, MULTISTIX Reagent Strip atau N-MULTISTIX Reagent Strip cukup memadai.
Tes Dua Jam Untuk Urobilinogen –Watson
  1. Catatlah total 2 jam volume urin
  2. Masukkan 3 ml urin dalam sebuah tabung colorimeter
  3. Tambahkan 3 ml bahan reaksi Ehrlich dan campur
Bahan reaksi ini disediakan dengan bahan sebagai berikut:
  1. Tambahkan 6 ml larutan yang terisi asetat sodium dan campur
  2. Bacalah dengan segera dalam sebuah spectrophotometer, karena perkembangan warna tidak tetap. Spectrophotometer tersebut distandarisasi sebuah larutan kosong yang berisi sebuah campuran tak berwarna, dimana dalam 3 ml bahan reaksi ehrlich ditambahkan ke 6 ml yang terisi acetate sodium, dicampurkan dan kemudian 3 ml urin ditambahkan dan dicampur lagi.
  3. Jumlah urobilinogen tersebut dihitung dari sebuah kurva pengujian yang dibuat dari larutan-larutan terstandar, kuantitas urobilinogennya diktahui atau bahan celup pontacyl. Jawaban tersebut dicatat dalam istilah satuan Egrlich daripada kuantitas urobilinogen karena larutan Ehrlich bereaksi dengan chromegens-chromogen lain daripada urobilinogen dalam urin. Zat-zat ini, bagaimanapun meningkat secara profesional dengan urobilinogen.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts