Yazhid Blog

.

Jumat, 25 November 2016

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

HITUNG LEUKOSIT A. Pra Analitik 1.       Persiapan pasien: tidak memerlukan persipan khusus 2.       Persiapan sample: darah kapiler... thumbnail 1 summary

HITUNG LEUKOSIT

A. Pra Analitik
1.      Persiapan pasien: tidak memerlukan persipan khusus
2.      Persiapan sample: darah kapiler, EDTA
3.      Prinsip:
Darah diencerkan dengan larutan asam lemak, sel-sel eritrosit akan mengalami hemolisis serta darah menjadi lebih encer sehingga sel-sel lekosit lebih mudah dihitung.
4.      Alat dan Bahan
Alat:
·         Pipet lekosit atau clinipet 20 µl, pipet volumetrik 0,5 ml
·         Tabung ukuran 75 x 10 mm
·         Kamar hitung improved neubauer dan kaca penutup
·         Pipet Pasteur
·         Mikroskop
Bahan atau Reagens.
Larutan pengencer dapat menggunakan salah satu dari larutan berikut :
    1. Turk :    asam asetat glasial                   3 ml
gentian violet 1%                   1 ml
akuades                                  100 ml
Penambahan gentian violet bertujuan memberi warna pada inti dan granula lekosit. Larutan ini melisiskan eritrosit dan trombosit tetapi tidak melisiskan lekosit maupun eritrosit berinti.
1.      H Cl 1%
2.      Asam asetat 2%

A.    Analitik
·         Membuat pengenceran.
§  Cara pipet lekosit.
        Dengan pipet lekosit darah diisap sampai tanda 0,5 , bila lebih letakkan ujung pipet pada bahan yang tidak meresap misal plastik, sampai darah tepat pada tanda 0,5. Bersihkan bagian luar pipet tersebut dari darah dengan tissue. Kemudian isaplah larutan pengencer sampai tanda 11. (pengencer 1: 20). Peganglah pipet lekosit tersebut sedemikian rupa sehingga kedua ujung pipet terletak diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Homogenkan selama 3 menit agar semua eritrosit hemolisis

§  Cara tabung,
Dengan menggunakan clinipet 20 µl, pipet volumetris 0,5 ml (sistem tabung)
a.       Larutan pengencer sebanyak 0,38 ml dimasukkan dengan menggunakan pipet 0,5 ml ke dalam tabung ukuran 75 x 10 mm
b.      Tambahkan 20 µl darah EDTA, darah kapiler ke dalam tabung tersebut (pengencer 1: 20). Pada waktu mengambil darah EDTA jangan lupa menghomogenkan darah dengan baik. Sebelum memasukkan 20 µl darah ke dalam larutan pengencer, hapuslah kelebihan darah yang ada di dalam pipet. Hati-hati agar darah di dalam pipet tidak ikut terserap.
c.       Darah yang tersisa di dalam pipet dibilas dengan mengisap dan mengeluarkan larutan pengencer sebanyak 3 kali.
d.      Tabung tersebut ditutup dengan parafilim dan dicampur hingga homogen. Pencampuran dilakukan selama 1 menit

·         Mengisi Kamar Hitung (KH)


1.      Kaca penutup KH diletakkan  pada tempatnya. KH harus dalam keadaan bersih dan kering.
2.      Isilah KH dengan darah yang sudah diencerkan tadi dengan menggunakan pipet Pasteur. Pengisian KH harus diulang bila terjadi hal-hal di bawah ini :
Ø  Terlalu banyak cairan yang masuk sehingga mengisi parit KH.
Ø  KH tidak sepenuhnya terisi.
Ø  Terdapat gelembung udara dalam KH.
3.      Bila menggunakan pipet lekosit sebelum pengisian KH buanglah 4 tetes pertama dan letakkan ujung pipet pada KH tepat batas kaca penutup . Isikan ke dalam KH tersebut pada tetesan yang ke lima.
4.      Kamar hitung setelah diisi dibiarkan selama 3 menit. Bila penghitungan jumlah sel di dalam KH ditunda, sebaiknya KH dimasukan  ke dalam cairan putih yang berisi kapas atau kertas saring basah.

·          Menghitung Jumlah Lekosit.
1.      Letakkan KH dengan hati-hati di bawah mikroskop dalam keadaan rata air. Turunkan kondensor atau kecilkan diafragma. Gunakanlah pembesaran kecil untuk mencari daerah yang akan di hitung. Setelah itu penghitungan sel dilakukan dengan menggunakan lensa objektif 10x dan lensa okuler 10x.
2.      Pada hitung lekosit minimal sel yang dihitung 100 sel dengan menghitung semua lekosit yang ada pada kempat bidang 1,2,3 dan 4 (gb: 1) diharapkan syarat minimal sel yang harus dihitung dapat dicapai. Volume yang dihitung sebesar 4 ( 1 x 1 x 0,1 ) = 0,4 ul (mmk). Bila jumlah lekosit dalam 2 buah bidang 1dan 3 telah melebihi jumlah 100 sel dengan catatan bahwa volume yang dihitung sebesar 2 ( 1 x 1 x 0,1 ) = 0,2 ul (mmk).
3.      Cara menghitung lekosit dalam KH dapat dilihat pada gbr. 2. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus kekanan, kemudian turun kebawah dan dair kanan kekiri ; lalu turun lagi kebawah dan dimulai lagi dari kiri kekanan. Cara seperti ini dilakukan pada keempat bidang besar.
4.      Kadang-kadang ada sel-sel uang letaknya menyinggung garis batas suatu bidang. Sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas harus dihitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis batas selah kanan atau bawah tidak turut dihitung.



·   Penghitungan.

Jumlah lekosit yang dihitung =   jumlah lekosit   x   faktor pengencer
                                                       Volume yang dihitung (ul)
Bila jumlah lekosit dalam ke 4 bidang besar (1,2,3,4 ) adalah N maka:

Jumlah lekosit    =     


Nilai rujukan      = 4.000 – 10.000/ µl

 


Sumber Kesalahan
1. Pra Analitik.
Ø  Persiapan sampel :
1.  Perbandingan antara darah dengan antikoagulan tidak sesuai
2.   Tidak menghomogenkan dengan benar antara darah dengan      antikoagulen
3.  Pembendungan yang terlalu lama
4.  Untuk darah kapiler tidak boleh menekan-nekan jari
5.  Tertukar sampel karena identitas sampel tidak jelas
Ø  Persiapan alat :
1.      Volume yang tidak tepat karena pipet tidak dikalibrasi
2.      Penggunaan KH yang kotor, basah dan tidak menggunakan kaca penutup khusus

2. Analitik.
Kesalahan Teknik :
1.      Volume darah, volume reagensia tidak tepat
2.      Tidak terjadi percampuran yang homogen waktu darah diencerkan dengan larutan pengencer.
3.      Mengisi KH secara tidak benar.
Kesalahan Iheren :
 Kesalahan ini disebabkan jumlah sel yang dihitung dari KH terlalu sedikit. Kesalahan cara manual eritrosit 20% (11-30%), lekosit 15%, trombosit 15-25%.

3. Pasca Analitik
Kesalahan pada tahap ini sifatnya kesalahan administrasi.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts