PENGUMPULAN URIN
Agar
analisis urin berarti, urin tersebut harus dikumpulkan dengan baik. Pengumpulan
yang tidak tepat menghasilkan hasil yang tidak valid dari prosedur laboratorium
tanpa peduli seberapa hati-hati dan ahli tes tersebut dilaksanakan.
WADAH
Wadah yang digunakan untuk pengumpulan urin cukup
bervariasi dalam jenis, tapi tanpa memperhatikan wadahnya, wadah tersebut harus
dapat dibersihkan dan sepenuhnya kering sebelum spesimen dikumpulkan. Tanpa
usaha penjagaan awal ini, hasil tes akan tidak berarti.
Karena
persyaratan untuk kebersihan wadah urin melibatkan pengeluaran pada rumah sakit
dimana ratusan spesimen dikumpulkan setiap hari, wadah spesimen yang dapat
dibuang, secara berangsur-angsur menggantikan botol kaca tradisional. Wadah plastic
yang dapat dibuang atau kertas berlapis tersedia pada banyak ukuran dan
disediakan dengan penutup untuk menutupi spesimen untuk mengurangi kontaminasi
bakteri dari jenis kontaminasi lain. Tas polyethylene lunak tersedia untuk
pengumpulan urin dari bayi dan anak-anak.
URIN-TEK,
sistem pengumpulan yang dapat dibuang (gambar 3) tersedia untuk kegunaan dalam
pengumpulan, penyimpanan, pemindahan dan pengujian spesimen urin. System
tersebut terdiri dari flat-bottom paper
collection cup, sebuah pipa plastic 15 ml dengan a plastic snap-cap dan label identifikasi self adhesive. Tempat pipa yang dapat dibuang tersedia untuk
menangani 10 pipa sekali waktu. Kawat yang membawa rak untuk memindahkan 20
pipa juga tersedia. Pasien buang air kecil langsung kedalam paper cup, spesimen tersebut di transfer
ke pipa URIN-TEK dan plastic cup diterapkan
untuk mencegah kontaminasi pada spesimen tersebut. Setelah label diisi dan
dibubuhkan, spesimen tersebut siap untuk dipindahkan dan dianalisa. Specific
gravity dapat dilaksanakan secara langsung pada pipa URIN-TEk. Dengan
menggunakan reagent strip yang cocok, banyak tes-tes kimia juga dapat
dilaksanakan secara langsung pada pipa URIN-TEK, jadi meniadakan kebutuhan akan
tambahan gelas kaca laboratorium. URIN-TEK juga menghapus pentransferan dan
pelabelan ulang spesimen seiring dengan peningkatan resiko kesalahan dalam
identifikasi.
Wadah
kaca atau wadah plastik yang bemulut lebar dan besar dengan screw-cap tops digunakan untuk
pengumpulan urin kumulatif sepanjang periode waktu yang lama. Botol-botol ini
harus di dinginkan atau harus memuat bahan pengawet kimia yang tepat.
Ketika
urin d uji dan dipelihara untuk kandungan bakteri, spesimen tersebut harus
didapatkan dalam kondisi yang aseptic (dibahas kemudian dalam bab ini) dan
dikumpulkan dalam sebuah wadah steril. Pengumpulan mungkin mungkin di wadah
kaca steril atau wadah plastik steril yang dapat dibuang. Dalam kasus lain,
wadah tersebut harus dilengkapi dengan cup steril yang tepat tertutup rapat
dimana posisinya sebelah kiri sampai waktu yang sebenarnya dari pengumpulan
urin dan diganti dengan segera sesudah itu.
METODE MENDAPATKAN SAMPEL
Spesimen
urin yang baru saja dikeluarkan cukup untuk kebanyakan analisis urin kecuali
pengujian bakteri. Pasien harus diinstruksikan untuk buang urin secara langsung
kedalam wadah yang kering dan bersih atau kedalam bejana sorong yang kering dan
bersih dan kemudian memindahkan spesimen secara langsung kedalam sebuah wadah
yang tepat. Spesimen dari bayi dan anak-anak dapat dikumpulkan pada peralatan
pengumpulan yang dapat dibuang, yang terdiri dari tas plastik dengan bahan
perekat di sekitar lubang untuk mempercepat buang air pada anak sehingga bayi
atau anak dapat secara langsung buang air ke dalam tas tersebut. Semua spesimen
harus ditutup dengan segera dan dibawa tanpa ditunda ke tempat penyimpanan atau
laboratorium. Jika spesimen urin terkontaminasi dengan mengeluarkan cairan
vagina atau darah menstruasi, kemudian spesimen air kencing yang bersih harus
didapatkan dengan menggunakan prosedur yang sama yang digambarkan dibawah untuk
pengumpulan spesimen untuk pengujian bakteri.
METODE MENDAPATKAN SAMPEL YANG BERSIH
Prosedur yang paling umum digunakan untuk
mendapatkan urin yang sesuai untuk pengujian bakteri adalah untuk pengumpulan
contoh buang air yang bersih. Kateter kandung kemih dan aspirasi suprapubic kandung kemih mungkin digunakan, tetapi jarang
dan pada keadaan-keadaan yang tidak biasa. Pengumpulan spesimen buang air yang
bersih adalah metode pemilihan kecuali kalau ada kontraindikasi khusus ada.
Untuk menghindari kontaminasi dari spesimen dengan organisme-organisme pada
daerah-daerah yang berdekatan pada urethral
meatus, area ini harus dibersihkan sepenuhnya sebelum pasien buang air.
Untuk menghindari kontaminasi spesimen dengan organisme-organisme yang sering
dimiliki secara normal pada distal
urethra, aliran awal dari urin yang dikeluarkan yang membersihkan
organisme-organisme ini dari uretra di buang dan urin yang berikutnya
dikumpulkan.
Tehnik
yang memuaskan untuk wanita terdiri dari penyebaran labia dan pembersihan
bidang/area dengan tiga spon tipis yang dibasahkan dengan larutan sabun hijau.
Pembersihan tersebut dilakukan dengan membuat gerakan tunggal dari depan ke
belakang dengan setiap spon berurutan. Satu digunakan untuk membersihkan area
pada satu sisi meatus, yang kedua untuk sisi lain meatus, dan yang ketiga
secara langsung menyilang pada meatus. Satu spon kering kemudian digunakan
untuk gerakan tunggal dari depan ke belakang untuk menghilangkan sabun dan
mengeringkan daerah tersebut. Sementara labia masih tetap terpisah, sejumlah
kecil urin dibuang ko toilet atau bejana sorong untuk dibuang; kemudian aliran
spesimen dikumpulkan pada wadah steril yang dengan segera ditutup dengan
penutupnya yang steril.
Tehnik
yang sebanding yang digunakan untuk pria dengan menarik masuk kulup/kulin
khatan penis, membersihkan glans dan
secara khusus tempat disekitar meatus, dengan tiga spon yang dibasahkan dengan
larutan sabun hijau dan menyeka dengan sebuah spon kering. Dengan kulup yang
masih ditarik masuk, sejumlah kecil urin dibuang ke toilet atau bejana sorong
untuk dibuang dan spesimen urin yang berikutnya dikumpulkan pada wadah steril.
Untuk
bayi dan anak-anak yang belum terbiasa dengan toilet, peralatan pengumpulan
steril yang dapat dibuang dapat digunakan untuk mendapatkan spesimen setelah
daerah perineal telah dibersihkan.
JENIS SAMPEL
Konsentrasi urin bervariasi sepanjang periode 24
jam tergantung pada air yang pasien minum dan tergantung pada kegiatannya.
Berbagai solutes mungkin muncul
dengan jumlah yang lebih besar atau lebih sedikit pada berbagai waktu dalam
sehari – glukosaria timbul lebih banyak setelah makan, proteinuria mungkin
terjadi kegiatan atau penerimaan posisi orthostatic, dan hemoglobinuria mungkin
mengikuti pengerahan tenaga yang hebat. Jumlah bakteri pada urin seorang pasien
dengan infeksi saluran kemih bervariasi sepanjang hari. Umumnya, urin yang
lebih pekat lebih suka untuk pengetesan daripada spesimen yang tidak pekat.
Oleh karena itu, urin pagi yang dikeluarkan pertama, yang paling pekat, adalah
yang terbaik untuk analisis rutin. Sering tidak praktis untuk mendapatkan
spesimen pagi yang pertama, dan pada kasus seperti itu spesimen yang
dikeluarkan secara acak dengan konsentrasi yang kurang biasanya didapatkan.
Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi sebuah spesimen, seperti yang diukur
dengan specific gravity, harus dipertimbangkan dalam interpretasi hasil.
Tes
rutin dan beberapa tes lainnya yang dilakukan dengan sample acak adalah pada
dasarnya kualitatif. Yang terbaik, hanya konsentrasi zat pada spesimen yang
dites yang bisa diukur tetapi tidak pernah keseluruhan jumlah yang dikeluarkan
kecuali kalau urin tersebut dikumpulkan sepanjang periode waktu pengukuran yang
tepat. Misalnya, dua spesimen acak di uji untuk proteinuria. Salah satunya
mungkin menunjukkan konsentrasi protein yang padat dan yang lainnya hanya
sejumlah kecil. Jika spesimen pertama adalah sampel yang terkonsentrasi dan
yang kedua adalah sampel yang sangat tidak pekat, jumlah protein yang
sebenarnya mungkin lebih besar pada yang kedua. Spesimen 24 jam mungkin
menyediakan sample yang lebih representatif dalam kasus-kasus seperti ini.
TINDAKAN PENCEGAHAN JIKA URIN TIDAK DIUJI DALAM SATU JAM
Ketika urin disimpan lebih dari satu jam sebelum
analisis, tindakan pencegahan khusus harus dilakukan baik untuk menghindari
kemerosostan kimia dan elemen yang berkaitan dengan sel dan untuk mencegah
pertambahan bakteri yang mungkin ada pada urin yang dikumpulkan, dengan akibat
perubahan pada unsur pokok urin. Pertambahan bakteri secara regular terjadi
pada spesimen urin yang tinggal pada suhu ruangan untuk beberapa jam. Bakteri
mungkin menggunakan/memanfaatkan glukosa pada urin dan organisme pemisahan urea
mengubah urea ke ammonia, menghasilkan urin alkalin. Sebagai tambahan, cast
membusuk dalam urin setelah beberapa jam, dan sel darah marah dilarutkan oleh
urin hipotonik. Perubahan pada pH juga mungkin mempengaruhi komponen-konponen
yang berkaitan dengan sel.
Pendinginan
pada suhu 50 c adalah hanya tindakan pencegahan yang dibutuhkan
untuk menjaga urin untuk analisis urin. Meskipun demikian, tindakan
pemeliharaan kimia mungkin dibutuhkan ketika spesimen tidak bisa didinginkan,
seperti ketika pasien memindahkan spesimen dari rumah ke kantor atau ke
laboratorium, atau ketika spesimen tersebut dikirim dengan pos, atau ketika
spesimen dikirim ke rumah sakit atau laboratorium besar. Bahan pengawet harus
selalu digunakan, karena bahan pengawet cocok untuk beberapa prosedur tes yang
mungkin mencampuri lainnya.
Pemilihan
bahan pengawet khusus harus ditentukan dengan prosedur yang akan dilakukan.
Tablet bahan pengawet yang menghasilkan formaldehyde
seperti Urokeep, Cargille Preservative Tablets dan Kingsbury Clark Urine
Preservative Tablets, tersedia dan lebih cocok untuk digunakan daripada
formaldehyde cair. Tablet-tablet ini tidak bercampur dengan zat kimia biasa dan
pengujian mikroskopik. Formaldehyde memperlambat kemerosotan cast dan elemen
yang berkaitan dengan sel. Toluene adalah salah satu dari yang terbaik dan
paling sering digunakan sebagai bahan pengawet. Thymol, seperti kristal atau
pada larutan, dan larutan asam boric 0,8%, juga bahan pengawet yang berguna.
Terlalu
banyak bahan pengawet mungkin bercampur dengan analisis urin. Thymol dalam jumlah
0,1 gm/dl mungkin memberi reaksi positif yang salah untuk albumin pada beberapa
prosedur tes. Formalin mungkin memberikan reaksi positif yang salah untuk
glukosa dengan prosedur tes tertentu. Urin yang akan di analisa secara khusus
lebih baik diawetkan dengan sodium florida atau asam benzoic. Untuk penentuan
pH urin dan keasaman titratable, beberapa bahan pengawet yang akan mempengaruhi
pH atau keasaman harus di hindari.
Kenyataannya
tidak ada bahan pengawet kimia yang harus ditambahkan pada contoh urin yang
akan digunakan untuk pengujian bakteriologi karena bahan pengawet akan
menghancurkan kelangsungan hidup dari banyak bakteri yang mungkin ada. Itu
lebih baik untuk membuat tes dengan segera. Kalau tidak spesimen tersebut harus
di dinginkan pada suhu 50c, dan tes culture dilakukan dalam 8 jam.