BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dalam lingkup laboratorium mengharuskan setiap rumah sakit untuk meningkatkan mutu dalam pelayanannya. hal yang menjadi perhatian adalah alat - alat yang akan digunakan dalam semua parameter pemeriksaan dilaboratorium. salah satu bidang yang mengharuskan peningkatan mutu pemeriksaannya yaitu bidang hematologi. dari berbagi macam alat yang digunakan dilaboratorium untuk bidang hematologi salah satunya adalah Autoanalyzer. alat ini sudah digunakan diberbagai macam pelayanan laboratorium baik swasta maupun milik pemerintah. oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana efesiensi serta kemapuan alat menghasilkan hasil yang valid makan perlu dibahas lebih dalam lagi. oleh karena itu makalah ini ditujuakan untuk pembahasan mengenai alat autoanalyzer.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
autoanalizer
2.
Prinsip
autoanalizer
3.
Kelebihan dan
kekurangan autoanalizer
1.1 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dan cara kerja dari kromatografi.
2. Mengetahui prinsip KLT
3. Mengetahui cara kerja KLT
4. Mengetahui pengertian autoanalizer
5. Mengetahui prinsip autoanalizer
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan autoanalizer
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Autoanalizer
Autoanalyzer adalah analisa otomatis
menggunakan teknik aliran khusus bernama "analisis aliran kontinu (CFA)“
pertama kali dibuat oleh Corporation Technicon.
Instrumen ini diciptakan tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan
dikomersialisasikan oleh Perusahaan Jack Whitehead. AutoAnalyzers
digunakan terutama untuk analisis
laboratorium rutin dalam bidang medis, Instrumen ini biasanya menentukan
tingkat albumin,alkali fosfatase,aspartate transaminase (AST), nitrogen urea
darah, bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik,
protein, dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya.
Prinsip Kerja Autoanalizer
Menurut
cara kejanya, autoanalyzer dibagi menjadi 2:
Continous Flow Analyzer (CFA) :
Prinsipnya, gelembung udara membawa sampel ke tiap ruangan pemeriksaan dalam
mesin untuk kemudian dianalisa. Metode ini bisa ddipercaya untuk memeriksa 90
sampel per jam. Meskipun pada saat melewati batas kuota pemeriksaan per jam
dapat meningkatkan cross contamination.
Flow Injection Analyzer (FIA) : Prinsip
kerjanya, tiap sampel dilarutkan dalam pelarut masing masing untuk kemudian
dimasukkan kedalam mesin. Udara tidak mengambil peran dalam sistem ini. Bagian
dari sampel dimasukkan kedalam ruang pemeriksaan untuk kemudian diperiksa.
Meskipun sistem ini memiliki berbagai macam keterbatasan namun sistem ini
memberi jalan kepada produsen untuk memperkecil ukuran autoanalyzer
kelebihan dan kekurangan autoanalizer
Kelebihan
Autoanalyzer
a.
Efisiensi Waktu
Pemeriksaan dengan menggunakan alat autoanalyzer dapat dilakukan dengan
cepat. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan Hemoglobin,
hitung sel leukosit, Hematokrit, dan hitung jumlah sel Trombosit jika dilakukan
secara manual bisa memakan waktu 20 menit, bandingkan dengan alat hematologi
otomatis ini hanya memerlukan waktu sekitar 3 - 5 menit. Efektifitas dan
efisiensi waktu dalam mengerjakan sampel inilah yang diperlukan oleh tempat -
tempat pelayanan kesehatan dalam hal tanggap melayani pasien.
b.
Sampel
Pemeriksaan hematologi rutin secara
manual misalnya, sampel yang dibutuhkan lebih banyak membutuhkan sampel darah (Whoole Blood). Manual prosedur yang
dilakukan dalam pemeriksaan Lekosit membutuhkan sampel darah 10 mikron, juga
belum pemeriksaan lainnya. Namun, pemeriksaan hematologi otomaitis ini hanya menggunakan
sampel sedikit saja.
Dalam beberapa kasus pengambilan darah
terhadap pasien kadang sulit mendapatkan darah yang dibutuhkan, namun dengan
penggunaan alat hematologi otomatis ini sampel darah yang digunakan bisa
menggunakan darah perifer dengan jumlah darah yang lebih sedikit.
c.
Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat
hematologi analyzer ini biasanya sudah melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di institusi Rumah Sakit
ataupun Laboratorium Klinik Pratama.
Kekurangan Autoanalyzer
Dibalik kelebihan - kelebihannya
ternyata autoanalyzer juga memiliki beberapa kekurangan, seperti :
Tidak dapat menghitung sel abnormal
Pemeriksaan oleh autoanalyzer ini tidak
selamanya mulus, namun pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa
kekurangan seperti dalam hal menghitung sel - sel abnormal. Seperti dalam
pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa saja nilai dari hasil hitng leukosit atau
trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan
sel tersebut memiliki bentuk yang abnormal.
Cara Perawatan
Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh
konsumen karena ada beberapa alat - alat yang bisa dikatakan
"bandel". Namun sebandel - bandelnya alat tersebut, tetap saja harus
mendapatkan perhatian khusus seperti:
-
Suhu ruangan
-
Lakukan control secara berkala
-
Selalu cek reagen
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti :
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan
sampel darah yang sudah ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang
menggumpal karena akan merusak hasil jika terhisap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Autoanalyzer adalah analisa otomatis
menggunakan teknik aliran khusus bernama "analisis aliran kontinu (CFA)“
pertama kali dibuat oleh Corporation Technicon.
Instrumen ini diciptakan tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan
dikomersialisasikan oleh Perusahaan Jack Whitehead. AutoAnalyzers digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin
dalam bidang medis, Instrumen ini biasanya menentukan tingkat
albumin,alkali fosfatase,aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah,
bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein,
dan asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar,
S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
Saifuddin
Azis et all.,(2011), Standarisasi Bahan Obat Alam Edisi Pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Underwood.
1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.