I.
Judul
:
Permanganometri
II.
Tujuan
:
1. Untuk
menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 0,1 N
2. Untuk
mengetahui kadar ferrosi sulfat secara
permanganometri
III.
Landasan Teori
Permanganometri
merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor dengan jalan dioksidasi dengan
larutan baku Kalium Permanganat (KMnO4) dalam lingkungan asam sulfat
encer. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat.
Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam, netral, dan alkalis, dimana kalium
permanganate merupakan oksidator yang kuat sebagai titran. Titrasi ini
didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permangant
inilah yang telah digunakan meluas lebih dari 100 tahun. (Shevla, 1995).
Pada teknik
titrasi ini biasa digunakan untuk menentukkan kadar oksalat atau besi dalam
suatu sampel. Kalium Permanganat merupakan peran oksidator yang paling baik
untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asam
dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Permanganometri juga bisa
digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya.(Anonim,
2009).
Sedikit
permanganat dapat terpakai dalam pembentukan kholor. Reaksi ini terutama
kemungkinan akan terjadi dengan garam – garam besi, kecuali jika tindakan
- tindakan pencegahan yang khusus
diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih, larutan yang sangat encer,
temperature yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil terus menerus, bahaya
dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium permanganate
bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih
dahulu. Pada percobaan ini untuk membakukan kalium permanganate dapat
digunakan natrium oksalat yang merupakan
standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. ( Basset, 1994
).
IV.
Alat Dan Bahan
1.
Alat yang digunakan :
Ø Batang
pengaduk
Ø Botol
semprot
Ø Buret
Ø Erlenmeyer
250 ml
Ø Gelas kimia
100 ml, 250 ml, 500 ml
Ø Hot plate
Ø Katret
penghisap
Ø Klem dan
statif
Ø Labu
tentukur 250 ml, 1000 ml
Ø Magnetic
steaner
Ø Pipet volume
Ø Pipet ukur
Ø Pipet tetes
Ø Sendok
tanduk
2.
Bahan yang digunakan :
Ø Asam sulfat
2 N
Ø Aquadest
Ø Kalium
permanganat 0,1 N
Ø Natrium
oksalat 0,1 N
Ø Ferrosi
sulfat
V.
Perhitungan
1.
Pembuatan larutan KMnO4 0,1 N dalam 1000 ml
N = × × n
0,1 = ×× 5
g =
=
= 3,16 gram
Cara kerja :
1.
Ditimbang teliti 3, 16 gram KMnO4
2.
Dilarutkan dengan aquadest dalam gelas kimia
3.
Dimasukkan kedalam labu tentukur 250 ml menggunakan
kertas saring
4.
Dicukupkan volumenya sampai tanda batas dengan
menggunakan aquadest
5.
Dikocok hingga homogeny
6.
Dipindahkan kedalam botol reagen dan diberi etiket.
2.
Pembuatan larutan H2SO4 2 N, 250 ml
N =
=
=
= 36,05 gram
Pengenceran :
N1.V1 = N2.V2
36,05 . V1 = 2 . 250
V1 =
V1 = 13,87
=
13,9 ml
Cara kerja :
1.
Dipipet H2SO4 sebanyak 13,9 ml
2.
Dimasukkan kedalam labu tentukur 250 ml yang berisikan
sedikit aquadest
3.
Dicukupkan volumenya dengan menggunakan aquadest
sampai tanda batas
4.
Dikocok hingga homogeny
5.
Diberi etiket
VI.
Prosedur kerja
1.
Pembakuan larutan permanganometri 0,1 N :
Ø Ditimbang
seksama 0,09455 gram Na.oxalat dihidrat
Ø Dimasukkan
kedalam Erlenmeyer 250 ml
Ø Dilarutkan
dalam 15 ml aquadest dan 2 ml asam sulfat 2 N
Ø Dipanaskan
sampai suhunya mencapai 60° c
Ø Dititrasi
dengan kalium permanganat secara perlahan – lahan melalui buret sampai pink
yang tidak hilang selama 30 detik
Ø Dilakukan sebanyak
3 kali
Ø Dihitung
normalitas KMnO4
2.
Penetapan kadar ferrosi sulfat :
Ø Ditimbang
seksama 0,4170 gram ferrosi sulfat
Ø Dimasukkan
kedalam Erlenmeyer kemudian dilarutkan dalam 25 ml aquadest dan 15 ml asam
sulfat 2 N ( aquadest bebas CO2 )
Ø Dititrasi
dengan KMnO4 baku hingga warna pink dan tidak hilang selama 30 detik (
dilakukan 3 kali )
Ø Dihitung
kadar ferrosi sulfat.
VII.
Data Pengamatan
1.
Penimbangan Na2C2O4
I.
Berat kertas + berat sampel = 0,4763 gram
Berat kosong = 0,3855 gram
Berat sampel = 0,0908 gram
II.
Berat kertas + berat sampel = 0,5154 gram
Berat kosong = 0,4152 gram
Berat sampel = 0,1002 gram
III.
Berat kertas + berat sampel = 0,5013 gram
Berat kosong = 0,4128 gram
Berat sampel = 0,0885 gram
2.
Tabel standarisasi larutan KMnO4 dengan Na2C2O4
erlenmeyer
|
Berat
Na2C2O4 ( g )
|
V. KMnO4 (
ml )
|
Perubahan
warna
|
I.
|
0,0908
gram
|
14,5 ml
|
Bening Pink
|
II.
|
0,1002
gram
|
16,2 ml
|
Bening Pink
|
III.
|
0,0885
gram
|
14,2 ml
|
Bening Pink
|
3.
Pada saat TAT = ek . KMnO4 ̴ ek . Na2C2O4
NKMnO4 . VKMnO4 =
VKMnO4 =
I.
NKMnO4 =
=
=
= 0,0935
II.
NKMnO4 =
=
=
= 0,0923
III.
NKMnO4 =
=
=
= 0,0930
Rata – rata =
=
=
= 0,0929
4.
Tabel pembakuan FeSO4 . 7H2O
erlenmeyer
|
Berat
FeSO4 (g)
|
Vol. KMnO4 (ml)
|
Perubahan warna
|
I.
|
0,4108
gram
|
16,00 ml
|
Bening Pink
|
II.
|
0,4162
gram
|
16,05 ml
|
Bening Pink
|
III.
|
0,4182
gram
|
16,20 ml
|
Bening Pink
|
5.
% kadar FeSO4 = 100%
I.
% kadar FeSO4 = 100%
=
= 100%
= 0,5029 100%
= 50,294 %
II.
% kadar FeSO4 =
=
= 100%
= 0,49797 100%
= 49,797%
III. % kadar
FeSO4 = 100%
= 100%
= 100%
= 0,50022
= 50,022%
IV. % kadar rata -
rata FeSO4
=
=
=
= 50,038%
Jadi % rata – rata FeSO4 adalah
50,038%
VIII.
Pembahasan
Pada percobaan permanganometri, titran yang digunakan
adalah kalium permanganate ( KMnO4 ). Kalium permanganate mudah diperoleh dan
tidak memerlukan indicator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta
telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun
lebih. Kalium permanganate dapat bertindak sebagai indicator, dan titrasi ini
dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik akhir
titrasinya.
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan
reaksi oksidasi dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini
dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan
asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganate
dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan mendidihkannya selama beberapa
jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan menggunakan zat baku utama
yaitu, asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, asam sulfat pekat yang
kemudian didihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai
larutan berwarna merah rosa ( pink ). Setelah didapat volume titrasi, maka
dapat dicari normalitas KMnO4.
Setelah melakukan percobaan permanganometri ini
didapatkan nilai N ( normalitas ) dari larutan KMnO adalah 0,0929 ek/l serta
pembakuan FeSo4 diperoleh hasil % kadar rata – rata dari FeSO4 yaitu 50,038%.
IX.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan telah diperoleh N
rata – rata dari larutan KMnO4 yaitu 0,0929 ek/l dan % kadar rata – rata dari
FeSO4 yaitu 50,038%.
DAFTAR
PUSTAKA
Sheva, G.
1995. Vogel Buku Teks Analis Anorganik Kuantitatif. Kalman Media Pustaka
: Jakarta
Day, RA. Dan
A.L underwood. 1993. Analisis kimia kuantitatif edisi ke 4. Jakarta :
Erlangga.
Chandra,
1.G.N. Putu. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Akfar Bina Husada :
Kendari.