Yazhid Blog

.

Minggu, 14 April 2013

laporan praktikum permanganometri

I.                    Judul          :                  Permanganometri II.                 Tujuan        : 1.       Untuk mene... thumbnail 1 summary


I.                   Judul         :
                Permanganometri
II.                Tujuan       :
1.      Untuk menentukan konsentrasi larutan standar KMnO4 0,1 N
2.      Untuk mengetahui kadar ferrosi  sulfat secara permanganometri
III.             Landasan Teori
Permanganometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor dengan jalan dioksidasi dengan larutan baku Kalium Permanganat (KMnO4) dalam lingkungan asam sulfat encer. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam, netral, dan alkalis, dimana kalium permanganate merupakan oksidator yang kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permangant inilah yang telah digunakan meluas lebih dari 100 tahun. (Shevla, 1995).
Pada teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukkan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel. Kalium Permanganat merupakan peran oksidator yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asam dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Permanganometri juga bisa digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya.(Anonim, 2009).
Sedikit permanganat dapat terpakai dalam pembentukan kholor. Reaksi ini terutama kemungkinan akan terjadi dengan garam – garam besi, kecuali jika tindakan -  tindakan pencegahan yang khusus diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih, larutan yang sangat encer, temperature yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil terus menerus, bahaya dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium permanganate bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk membakukan kalium permanganate dapat digunakan  natrium oksalat yang merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. ( Basset, 1994 ).


IV.             Alat Dan Bahan
1.      Alat yang digunakan :
Ø  Batang pengaduk
Ø  Botol semprot
Ø  Buret
Ø  Erlenmeyer 250 ml
Ø  Gelas kimia 100 ml, 250 ml, 500 ml
Ø  Hot plate
Ø  Katret penghisap
Ø  Klem dan statif
Ø  Labu tentukur 250 ml, 1000 ml
Ø  Magnetic steaner
Ø  Pipet volume
Ø  Pipet ukur
Ø  Pipet tetes
Ø  Sendok tanduk
2.      Bahan yang digunakan :
Ø  Asam sulfat 2 N
Ø  Aquadest
Ø  Kalium permanganat 0,1 N
Ø  Natrium oksalat 0,1 N
Ø  Ferrosi sulfat









V.                Perhitungan

1.      Pembuatan larutan KMnO4 0,1 N dalam 1000 ml

N         =   × × n
0,1       = ×× 5
g        =
          =
          = 3,16 gram

*      Cara kerja :
1.      Ditimbang teliti 3, 16 gram KMnO4
2.      Dilarutkan dengan aquadest dalam gelas kimia
3.      Dimasukkan kedalam labu tentukur 250 ml menggunakan kertas saring
4.      Dicukupkan volumenya sampai tanda batas dengan menggunakan aquadest
5.      Dikocok hingga homogeny
6.      Dipindahkan kedalam botol reagen dan diberi etiket.










2.      Pembuatan larutan H2SO4 2 N, 250 ml

N =
    =
    =
    = 36,05 gram

Pengenceran :
N1.V1                         = N2.V2
36,05 . V1       = 2 . 250
            V1       =
            V1       = 13,87
                        = 13,9 ml
*      Cara kerja :
1.      Dipipet H2SO4 sebanyak 13,9 ml
2.      Dimasukkan kedalam labu tentukur 250 ml yang berisikan sedikit aquadest
3.      Dicukupkan volumenya dengan menggunakan aquadest sampai tanda batas
4.      Dikocok hingga homogeny
5.      Diberi etiket





VI.             Prosedur kerja
1.      Pembakuan larutan permanganometri 0,1 N :
Ø  Ditimbang seksama 0,09455 gram Na.oxalat dihidrat
Ø  Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml
Ø  Dilarutkan dalam 15 ml aquadest dan 2 ml asam sulfat 2 N
Ø  Dipanaskan sampai suhunya mencapai 60° c
Ø  Dititrasi dengan kalium permanganat secara perlahan – lahan melalui buret sampai pink yang tidak hilang selama 30 detik
Ø  Dilakukan sebanyak 3 kali
Ø  Dihitung normalitas KMnO4
2.      Penetapan kadar ferrosi sulfat :
Ø  Ditimbang seksama 0,4170 gram ferrosi sulfat
Ø  Dimasukkan kedalam Erlenmeyer kemudian dilarutkan dalam 25 ml aquadest dan 15 ml asam sulfat 2 N ( aquadest bebas CO2 )
Ø  Dititrasi dengan KMnO4 baku hingga warna pink dan tidak hilang selama 30 detik ( dilakukan 3 kali )
Ø  Dihitung kadar ferrosi sulfat.









VII.          Data Pengamatan
1.      Penimbangan Na2C2O4
I.                   Berat kertas + berat sampel     = 0,4763 gram
Berat kosong                           = 0,3855 gram
Berat sampel                           = 0,0908 gram
II.                Berat kertas + berat sampel     = 0,5154 gram
Berat kosong                           = 0,4152 gram
Berat sampel                           = 0,1002 gram
III.             Berat kertas + berat sampel     = 0,5013 gram
Berat kosong                           = 0,4128 gram
Berat sampel                           = 0,0885 gram

2.      Tabel standarisasi larutan KMnO4 dengan Na2C2O4
erlenmeyer
Berat Na2C2O4 ( g )
V. KMnO4 ( ml )
Perubahan warna
       I.             
0,0908 gram
14,5 ml
Bening         Pink
    II.             
0,1002 gram
16,2 ml
Bening         Pink
 III.             
0,0885 gram
14,2 ml
Bening         Pink

3.      Pada saat TAT = ek . KMnO4 ̴ ek . Na2C2O4
NKMnO4 . VKMnO4                        =
VKMnO4                =
I.                   NKMnO4                  =
=
=
= 0,0935
II.                NKMnO4                =
=
=
= 0,0923
III.             NKMnO4                  =
                             =
                             =
                             = 0,0930

Rata – rata                          =
                                      =
                                      =
                                      = 0,0929





4.      Tabel pembakuan FeSO4 . 7H2O
erlenmeyer
Berat FeSO4 (g)
Vol. KMnO4 (ml)
Perubahan warna
I.
0,4108 gram
16,00 ml
Bening                 Pink
II.
0,4162 gram
16,05 ml
Bening                 Pink
III.
0,4182 gram
16,20 ml
Bening                 Pink

5.      % kadar FeSO4           = 100%
I.    % kadar FeSO4   = 100%
                  =
                         = 100%
                         = 0,5029  100%
                         = 50,294 %

II.    % kadar FeSO4    =
=  
=   100%
= 0,49797  100%
= 49,797%

III. % kadar FeSO4     =   100%
                        =  100%
                        =  100%
                        = 0,50022
                        = 50,022%

IV. % kadar rata - rata FeSO4

=
=
=
= 50,038%

Jadi % rata – rata FeSO4 adalah 50,038%














VIII.       Pembahasan
Pada percobaan permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganate ( KMnO4 ). Kalium permanganate mudah diperoleh dan tidak memerlukan indicator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Kalium permanganate dapat bertindak sebagai indicator, dan titrasi ini dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya.
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi oksidasi dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi terhadap permanganate dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan menggunakan zat baku utama yaitu, asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, asam sulfat pekat yang kemudian didihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah rosa ( pink ). Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4.
Setelah melakukan percobaan permanganometri ini didapatkan nilai N ( normalitas ) dari larutan KMnO adalah 0,0929 ek/l serta pembakuan FeSo4 diperoleh hasil % kadar rata – rata dari FeSO4 yaitu 50,038%.










IX.             Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan telah diperoleh N rata – rata dari larutan KMnO4 yaitu 0,0929 ek/l dan % kadar rata – rata dari FeSO4 yaitu 50,038%.



























DAFTAR PUSTAKA
Sheva, G. 1995. Vogel Buku Teks Analis Anorganik Kuantitatif. Kalman Media Pustaka :            Jakarta
Day, RA. Dan A.L underwood. 1993. Analisis kimia kuantitatif edisi ke 4. Jakarta : Erlangga.
Chandra, 1.G.N. Putu. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Akfar Bina Husada : Kendari.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts