Yazhid Blog

.

Senin, 16 Mei 2016

Laporan praktikum pemeriksaan HBsAg

I.                 Judul                      : Pemeriksaan HBsAg II.              Tujuan                   : untuk mengetahui adanya vir... thumbnail 1 summary
I.                Judul                      : Pemeriksaan HBsAg
II.             Tujuan                   : untuk mengetahui adanya virus hepatitis B dalam                                          serum penderita
III.           Prinsip            : HBsAg  dalam sampel akan berikatan dengan anti                                        HBs colloidal gold konjugat membentuk komplek yang akan bergerak melalui membran area tes yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi  membentuk garis berwarna merah muda keunguan  yang menunjukkan hasil positif.
IV.          Metode                   : Rapid Test / strip

V.             Dasar  Teori         


Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.

            HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun.

               Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.


VI.          Alat dan bahan
a.       Alat & Bahan         :
Alat
-       KIT AKON ® HBsAg                     - jarum spoid
-       Mikropipet 100 µL                            - Kapas alkohol
-       Pipet Tetes                                         - Tourniquet
-       Tabung Reaksi                                   - Sentrifuge
-    Tabung k3
 Bahan
       -    Sampel (Serum)

VII.          Prosedur kerja
a.       Pengambilan sampel
1). Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2). Dilakukan pengambilan sampel
3). Dimasukan darah kedalam tabung reaksi, diamkan beberapa saat kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
4). Serum/plasma yg tterpisah oleh endapan dipindahkan ke tabung kosong lainnya
5). Celupkan reagen strip kedalam tabung yg telah di isi sampel tadi sampai tanda batas pada strip,biarkan selama 15 menit.
6). Liat hasil nya, hasil tidak boleh dibaca lebih dari 20 menit
.
VIII.       Intrepretasi hasil
-          Positive (+)
Selain timbul garis merah pada daerah control (C), akan muncul 1 (1) garis merah yang nyata di daerah test (T), hasil positif menyatakan adanya HBsAg.
-          Negative (-)
Timbul 1 (1) garis merah pada bagisn control (C), dan tidak ada garis merah di daerah test (T).
-          Invalid
Sama sekali tidak muncul warna merah baik pada daerah test (T), maupun control (C), merupakan adanya indikasi adanya kesalahan proseduratau reagen test yang rusak.


  

IX.                    Pembahasan
           
      HBsAg (hepatitis B surface antigten) merupakan suatu tahap secara kualitatif yang menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses pemeriksaan, sampel serum atau plasma bereksi dengan partikel yang ditutupi dengan anti HBsAg antibodi, campuran tersebut akan meresap sepanjang membrane kromatografi dengan anti HBsAg, anti pada membrane dan menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan garis yang berwarna pada daerah test menunjukan hasil yang negatif Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.

Pada praktimum yang kami lakukan diperoleh hasil negatif dengan terbentuknya 1 garis control. HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.




MAAF DAFTAR PUSTAKA TIDAK TERCANTUMKAN.!
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts