I.
Judul :
Pemeriksaan HBsAg
II.
Tujuan :
untuk mengetahui adanya virus
hepatitis B dalam serum penderita
III.
Prinsip :
HBsAg dalam sampel akan berikatan dengan anti HBs colloidal gold
konjugat membentuk komplek yang akan
bergerak melalui membran area tes yang telah dilapisi
oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk
garis berwarna merah muda keunguan yang menunjukkan hasil
positif.
IV.
Metode :
Rapid Test / strip
V.
Dasar
Teori
Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface
antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada
awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya
diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum
orang Australia.
HBsAg
merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di
dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi,
mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg
merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang
sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada
kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg
positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa
(carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier,
dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun.
Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah
untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui
transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun,
angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus
hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak
seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang
yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti
pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang
tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.
VI.
Alat
dan bahan
a. Alat
& Bahan :
Alat
-
KIT AKON ® HBsAg - jarum spoid
-
Mikropipet 100 µL - Kapas alkohol
-
Pipet Tetes -
Tourniquet
-
Tabung Reaksi - Sentrifuge
- Tabung k3
Bahan
- Sampel
(Serum)
VII.
Prosedur
kerja
a.
Pengambilan
sampel
1).
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2).
Dilakukan pengambilan sampel
3). Dimasukan darah kedalam tabung
reaksi, diamkan beberapa saat kemudian di sentrifus selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
4).
Serum/plasma yg tterpisah oleh endapan dipindahkan ke tabung kosong lainnya
5).
Celupkan reagen strip kedalam tabung yg telah di isi sampel tadi sampai tanda
batas pada strip,biarkan selama 15 menit.
6). Liat hasil nya, hasil tidak boleh
dibaca lebih dari 20 menit
.
VIII.
Intrepretasi
hasil
-
Positive
(+)
Selain
timbul garis merah pada daerah control (C), akan muncul 1 (1) garis merah yang
nyata di daerah test (T), hasil positif menyatakan adanya HBsAg.
-
Negative
(-)
Timbul
1 (1) garis merah pada bagisn control (C), dan tidak ada garis merah di daerah
test (T).
-
Invalid
Sama
sekali tidak muncul warna merah baik pada daerah test (T), maupun control (C),
merupakan adanya indikasi adanya kesalahan proseduratau reagen test yang rusak.
IX.
Pembahasan
HBsAg (hepatitis B surface antigten)
merupakan suatu tahap secara kualitatif yang menggunakan serum atau plasma
dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane
yang dilapisi dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses
pemeriksaan, sampel serum atau plasma bereksi dengan partikel yang ditutupi
dengan anti HBsAg antibodi, campuran tersebut akan meresap sepanjang membrane
kromatografi dengan anti HBsAg, anti pada membrane dan menghasilkan suatu hasil
posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan garis yang berwarna pada
daerah test menunjukan hasil yang negatif Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa
infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik,
skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi
terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan
bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi
dengan virus lain.
Pada praktimum
yang kami lakukan diperoleh hasil negatif dengan terbentuknya 1 garis control. HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif
menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc
dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi
aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan
infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.
MAAF DAFTAR PUSTAKA TIDAK TERCANTUMKAN.!