I.
Judul :
Pemeriksaan HIV
II. Tujuan : Untuk Mengetahui Adanya Human Imuno Defisiensi Virus pada Serum Pasien
III. Prinsip : mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole
blood yang berikatan pada antigen pada strip
IV. Metode : Immunokromatografi
/ rapid test
V.
Dasar teori
HIV adalah
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat penyebab AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih yang bersama sel CD4 sehingga dapat
nerusak system kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV
menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak virus HIV baru
kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk system kekebalan tubuh. Tampa kekebalan tunuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah
kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
Istilah
HIV telah digunakan sejak 1986 (coffin et al.,1986) sebagai nama untuk
retrovirus yan diususlkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montegnier
dari Prancis, yang awalnya menamakannya LAV (Lymphadenopathy Associated Virus)
adan oleh Robert Gallo dari AS, yang awalnya menamakannya HTLV-III ( Human T
Lymphotropic Virus Type III ).
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak
atau efek dari perkembangbiakan virus hiv dalam tubuh mahluk hidup. Virus HIV
membuuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya system kekebalan
tubuh yang tadinya dimiliki karena sel darah putih yang banyak dirusak oleh
Virus HIV.
(Hatta
M, Goris MG.2002)
HIV adalah
agen penyebab acquired immunedefisiency syndrome (AIDS) virus ini berkembang
lewat lapisan luar lipid yang dibawah dari membrane sel inang. Beberapa virus
gliko protein menepati lapisan luar tersebut, setiap virus memiliki 2 salinan
anti positif genomic RNA. HIV 1 terisolasi dari pasien denan AIDS dan AIDS
hubungan kompleks dan dari orang sehat potensi resiko yang tinggi untuk
mengembangkan AIDS. HIV 2 terisolasi dari pasien-pasien AIDS di afrika barat
dan dari individu-individu yang tidak memiliki gejala sero positif. Keduanya
HIV 1 dan HIV 2 mndatangkan suatu respon kekebalan. Pemeriksaan antibody HIV
dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk
menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV fan melindungi darah dan
elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat
biologis,aktifitas serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat
diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.
VI.
Alat dan
bahan
1.
Alat dan Bahan
·
Pipet tetes
·
Sentrifuse
·
Rak tabung
·
Tabung k3
·
Darah lengkap (serum/plasma,whole blood)
·
Reagen HIV/Buffer HIV
2. bahan
·
sampel
·
Strip HIV
VII.
Prosedur
kerja
1.
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Sampel yg berupa serum yang telah di sentrifuse,diletakan di
rak tabung dan disiapkan tabung dengan pipet tetesnya
3.
Diteteskan serum 50 ul kedalam lubang sampel kemudian
lanjutkan meneteskan 3 tetes buffer ± 90 ul
4.
Dibaca hasil antara 10-15 menit setelah meneteskan sampel
5.
Pembacaan dilakukan tidak boleh lebih dari 15 menit karena
dapat menimbulkan positive palsu
VIII.
Interpretasi hasil
Interpretasi Hasil
·
Positif
C T C
T
HIV 1
2 1 2
1
C T HIV 1 dan 2
HIV 2
2 1
·
Negatif
C
T C T
Invalid
2
1 2
1
IX.
Pembahasan
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan
melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran
darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Pada
praktikum kali yang kali lakukan yaitu mendeteksi adanya Adanya Human Imuno
Defisiensi Virus pada Serum Pasien. Pertama-tama yang kali lakukan yaitu
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ambil tempatkan tes device
pada permukaan yang bersih dan bermutu atau permukaan yang tinggi. Pegang
penetes secara partikel teteskan 25 µl serum/plasma ( 50 ul whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl
beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood). Baca hasil setelah
10 menit. Namun pada hasil praktikum kami peroleh hasil negatif. Pemeriksaan antibody HIV dalam serum
atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah
seseorang tak terlindungi dari HIV fan melindungi darah dan elemen-elemen yang
dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat biologis,aktifitas
serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi
dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.