Yazhid Blog

.

Senin, 16 Mei 2016

Laporan praktikum pemeriksaan HIV

I.                    Judul             :   Pemeriksaan HIV II.                    Tujuan          : Untuk Mengetahui Adanya Human Imuno... thumbnail 1 summary
I.                   Judul            :  Pemeriksaan HIV
II.                  Tujuan         : Untuk Mengetahui Adanya Human Imuno Defisiensi                                                                      Virus pada Serum Pasien
III.                Prinsip        : mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole blood yang berikatan                                    pada antigen pada strip
IV.                  Metode         Immunokromatografi / rapid test
V.                   Dasar  teori

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat penyebab AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bersama sel CD4 sehingga dapat nerusak system kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk system kekebalan tubuh. Tampa kekebalan tunuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
                                                  
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (coffin et al.,1986) sebagai nama untuk retrovirus yan diususlkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montegnier dari Prancis, yang awalnya menamakannya LAV (Lymphadenopathy Associated Virus) adan oleh Robert Gallo dari AS, yang awalnya menamakannya HTLV-III ( Human T Lymphotropic Virus Type III ).
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus hiv dalam tubuh mahluk hidup. Virus HIV membuuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya system kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
                                                               (Hatta M, Goris MG.2002)        
HIV adalah agen penyebab acquired immunedefisiency syndrome (AIDS) virus ini berkembang lewat lapisan luar lipid yang dibawah dari membrane sel inang. Beberapa virus gliko protein menepati lapisan luar tersebut, setiap virus memiliki 2 salinan anti positif genomic RNA. HIV 1 terisolasi dari pasien denan AIDS dan AIDS hubungan kompleks dan dari orang sehat potensi resiko yang tinggi untuk mengembangkan AIDS. HIV 2 terisolasi dari pasien-pasien AIDS di afrika barat dan dari individu-individu yang tidak memiliki gejala sero positif. Keduanya HIV 1 dan HIV 2 mndatangkan suatu respon kekebalan. Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV fan melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat biologis,aktifitas serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.


VI.            Alat dan bahan
1.             Alat dan Bahan
·         Pipet tetes
·         Sentrifuse
·         Rak tabung
·         Tabung k3
·         Darah lengkap (serum/plasma,whole blood)
·         Reagen HIV/Buffer HIV
2. bahan
·         sampel
·         Strip HIV

VII.            Prosedur kerja
1.      Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Sampel yg berupa serum yang telah di sentrifuse,diletakan di rak tabung dan disiapkan tabung dengan pipet tetesnya
3.      Diteteskan serum 50 ul kedalam lubang sampel kemudian lanjutkan meneteskan 3 tetes buffer ± 90 ul
4.      Dibaca hasil antara 10-15 menit setelah meneteskan sampel
5.      Pembacaan dilakukan tidak boleh lebih dari 15 menit karena dapat menimbulkan positive palsu


  VIII.              Interpretasi hasil
Interpretasi Hasil
·         Positif
                    C    T                                           C        T
                                            HIV 1
                       2  1                                                  2    1
                    C    T                                         HIV 1 dan 2
                                            HIV 2
                         2  1
·         Negatif
        C     T                                         C      T
                                            Invalid
                   2   1                                              2    1

IX.             Pembahasan


HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
                 Pada praktikum kali yang kali lakukan yaitu mendeteksi adanya Adanya Human Imuno Defisiensi Virus pada Serum Pasien. Pertama-tama yang kali lakukan yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ambil tempatkan tes device pada permukaan yang bersih dan bermutu atau permukaan yang tinggi. Pegang penetes secara partikel teteskan 25 µl serum/plasma ( 50  ul whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole blood). Baca hasil setelah 10 menit. Namun pada hasil praktikum kami peroleh hasil negatif. Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV fan melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat biologis,aktifitas serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts