Kita semua dapat memaklumi, andaikata
medium dan alat-alat yang kita pergunakan dalam inokulasi itu tidak steril,
niscayalah kita tidak akan mungkin memperoleh piaraan bakteri yang kita
inginkan. Maka langkah-langkah pertama yang harus kita ambil sebelum kita
mengadakan inokulasi ialah mengusahakan sterilnya medium serta alat-alat
perlengkapannya. Lagi pula, kita harus menguasai teknik inokulasi.
BEBERAPA CARA UNTUK
MENSTERILKAN MEDIUM
a.
Dalam aba 18 orang mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan medium tersebut
selama beberapa jam. Dengan jalan ini maka matilah semua benih kehidupan. Cara
yang demikian ini dilakukan oleh Spailanzani (1729 – 1799) untuk membuktikan
tidak mungkinnya abiogenesis.
b. Tyndallisasi. Metode ini
berupa mendidihkan medium dengan uap untuk beberapa menit saja. Sehabis
didiamkan satu hari – selama itu spora-spora sempat tumbuh menjadi bakteri
vegetatif – maka medium tersebut dididihkan lagi selama beberapa menit.
Akhirnya pada hari ketiga, medium tersebut dididihkan sekali lagi. Dengan jalan
demikian ini diperolehlah medium yang steril, dan lagi pula, zat-zat organik
yang terkandung di dalamnya tidak mengalami banyak perubahan seperti halnya
pada (a).
c.
Dengan autoklaf,
yaitu alat serupa tangki minyak yang dapat diisi dengan uap. Medium yang akan
disterilkan ditempatkan di dalam autoklaf ini selama 15 sampai 20 menit; hal
ini bergantung kepada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Medium
yang akan disterilkan itu lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol yang agak
kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang agak kecil daripada dikumpul
dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoklaf ditutup rapat, barulah kran
pada pipa uap dibuka, dan temperatur akan terus menerus naik sampai 121o
C. Biasanya autoklaf sudah diatur demikian rupa, sehingga pada suhu tersebut,
tekanan ada sebesar 15 lbs (pounds) per inch persegi yang berarti 1 atmosfer
per 1 cm2. Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu dimulai semenjak
termometer pada autoklaf menunjuk 121oC. Setelah cukup waktu, maka
kran uap ditutup, dan dengan demikian akan kita saksikan, bahwa suhu mulai
turun sedikit demi sedikit, demikian pula manometer. Autoklaf tidak boleh
dibuka sekonyong-konyong. Jika diperbuat demikian, maka isi botol yang ada di
dalam autoklaf akan meluap ke mana-mana. Baiklah kita menunggu sampai manometer
menunjukkan 0, barulah autoklaf kita buka. Pendinginan dilakukan sedikit demi
sedikit. Jika medium mengandung vitamin, gelatin atau bangsa gula, maka setelah
sterilisasi sependek-pendeknya dalam autoklaf, medium tersebut haruslah segera
didinginkan sesudahnya dikeluarkan dari autoklaf. Perbuatan ini perlu untuk
menghindarkan terurainya zat-zat tersebut. Medium yang sudah steril dapat
disimpan dalam almari es.
Gambar Prinsip
suatu autoklaf. Di sini uap air diperoleh langsung dari air yang
mendidih dalam periuk, tidak dari sumber lain lewat pipa yang ada krannya.
d. Dengan penyaringan (filtrasi).
Medium disaring dengan saringan porselin atau dengan tanah diatom. Dengan jalan
ini, maka zat-zat organik tidak akan mengalami penguraian sama sekali. Hanya
sayang, virus tak dapat terpisah dengan penyaringan, medium masih perlu
dipanasi dalam autoklaf, meskipun tidak selama 15 menit dengan temperatur 121o
C. Penyaringan dapat dilakukan juga dengan saringan yang dibuat dari asbes.
Saringan ini lebih murah dan lebih mudah penggunaannya daripada saringan
porselin. Saringan asbes dapat dibuang setelah dipakai, sedangkan saringan
porselin terlalu mahal untuk dibuang, dan terlalu sulit untuk dibersihkan.
PENSTERILAN
GELAS-GELAS
Gelas, botol, pipa, pipet yang sudah
bersih tidak disterilkan di dalam autoklaf, karena barang-barang tersebut akan
tetap basah sehabis sterilisasi. Alat-alat dari gelas dimasukkan di dalam oven
kering selama 2 – 3 jam pada temperatur 160o – 170o C;
hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan dalam oven.
Kapas masih dapat bertahan dalam oven kering selama waktu dan pada temperatur
seperti tersebut di atas. Alat-alat yang belum bersih dan belum kering tidak
boleh dimasukkan dalam oven kering.
Pensterilan alat-alat dapat pula
dilakukan dengan gas etilen oksida. Hal ini harus dikerjakan dengan hati-hati,
karena ada bahaya letusan.
Sterilisasi dengan autoclavepastinya akan lebih maksimal
BalasHapus