Yazhid Blog

.

Senin, 07 November 2016

KONTROL ANALISA URINE

KONTROL             Penggunaan kontrol dalam laboratorium klinis telah dipraktekkan sejak lama. Kontrol menyediakan teknisi laborat... thumbnail 1 summary


            Penggunaan kontrol dalam laboratorium klinis telah dipraktekkan sejak lama. Kontrol menyediakan teknisi laboratorium kemampuan untuk mengevaluasi perubahan atau kesalahan yang biasanya berhubungan dengan rutinitas kimia klinis. Kontrol harus digunakan untuk menetapkan kepercayaan bahwa variabel yang menyebabkan kesalahan ada di bawah pengendalian atau masih dalam kisaran kemampuan seperti yang dibentuk oleh laboratorium. Panduan telah dibuat untuk membantu laboratorium untuk menginisiasi sebuah kulitas kendali menggunakan solusi nilai yang diketahui. Dengan mengerti trend yang dibentuk oleh interpretasi bertanggung jawab dari nilai kontrol, hasil terbaik akan didapatkan dengan prosedur klinis.
            Kontrol sering diuji, pada umumnya dalam rangkpa dua, dalam esai rutin serum kimia yang sederhananya untuk mengendalikan kesalahan laboratorium.
            Analisis urin tidak selamanya beruntung, walaupun ada beberapa kesalahan yang bisa menyebabkan ketidakreliabilitasan hasil. Secara relatif, sedikit laboratorium menggunakan kontrol dalam kimia urin karena kurangnya kebutuhan nyata. Beberapa alasan diberikan untuk tidak menggunakan kontrol adalah:
  1. Strip dapat dibaca secara visual
  2. Hasilnya subjektif
  3. Hasil analisis urin tidak penting
  4. Strip nya sederhana
  5. Tidak ada standar yang digunakan, jadi kendali tidak dibutuhkan
Tentu saja, semua pernyataan diatas menunjukan perlunya kontrol dalam analisis urin karena adanya variabel lebih banyak. Uji tiap parameter.
1.      Strip, tentu saja dibaca atau diterjemahkan secara visual dengan menilai perbedaan dalam perubahan warna ketika disesuaikan berlawanan dengan negatif warna blok. Penerjemahan warna dalam reagent strip kimia urin mungkin penentu paling subjektif dalam laboratorium klinik. Setiap orang membaca warna dengan berbeda. Ada pertimbangan variasi orang per orang dan dari laboratorium yang satu dengan lain. Ini adalah alasan sempurna, jika bukan hanya ada satu alasan, untuk memiliki dan menggunakan kontrol dalam analisis urin
2.      Warna yang dilihat oleh mata perlu dikontrol dan diseragamkan sehingga interpretasi dapat dibuat tanpa tambahan variabel dalam jumlah besar
3.      Hasil analisis urin tidak penting. Hal ini tidak benar, tentu saja, dan analisis urin rutin dilakukan hampir disetiap tempat. Lebih banyak data klinis didapatkan dengan urin daripada semua kombinasi cairan tubuh lainnya. Variabilitas dari hasil yang dilaporkan dapat dikontrol sehingga membuat hasil klinis lebih bermakna.
4.      Strip nya sederhana. Untuk digunakan, pakai strip-strip tersebut tapi dalam prinsip kimia strip-strip tersebut tidak dipakai. Interaksi kimia seperti diperumit juka tidak lebih, dibandingkan tes kimia basah dimana tes tersebut disesuaikan.
5.      Tidak ada standar yang digunakan, jadi kontrol tidak dibutuhkan. Standar dlam reagent strip analisis urin adalah bagan warna. Dengan membandingkan tingkat kepositifan dengan warna “standar”, interpretasi dapat dibuat. Warna tidak bisa dihafalkan , maka perbandingan dengan pemakaian waktu yang sesuai dan pencahayaan yang baik mesti dibuat. Banyak variabel dihilangkan sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Kualitas kontrol membawa kedalam variabel cek yang terjadi dalam beberapa prosedur. Tingkat kontrol biasanya dibentuk oleh laboratorium. Pihak luar seperti agensi dan organisasi profesional juga telah menyarankan kontrol mesti digunakan dalam analisis urin.
Kontrol mesti dites sekali sehari ketika reagent baru dipakai, atau ketika hasil klinis masih dipertanyakan. Dengan menggunakan yang negatif dan gabungan positif (CHEK-STIX) JRB seperti yang dikenal, kepercayaan bahwa tidak ada “kesalahan positif” yang didapatkan meningkat. Kendali positif memberikan kepercayaan bahwa reagent analisis urin Ames cukup bereaksi dengan spesimen positif. Kontrol yang tersembunyi pula memebrikan bukti bahwa penanganan dan prosedur tes yang tepat telah diikuti. Semua hasil harus direkam pada bagan kontrol yang berkualitas. Analisis urin akan keluar kontrol jika urin negatif disebut positif yang melebihi 5% dari waktu area reagent individual atau sebuah reaksi positif disebut negatif lebih dari 5% dari waktu pada area dari reagent strip Ames.
KESIMPULAN
            Pencapaian kontrol dalam analisis urin adalah bagian yang terpenting dari keseluruhan analisis urin dan gambar kimia klinis. Interpretasi dari hasil kontrol merupakan hal yang esensial walaupun sering dilakukan. Masalah tunggal yang paling sering dalam pengefektifan program adalah teknisi yang mulai mengabaikan bagan kontrol walaupun mereka biasanya terus memperbaharuinya. Ketika kulitas program kontrol telah dibangun, nilai nya akan benar –benar hilang jika kebutuhan akan tindakan yang ditandai oleh hasilnya diabaikan.
            Dengan menyadari bahwa kulitas kontrol menilai sumber variabel dari spesimen sampai ke perekaman hasil, nilai-nilai lebih baik diperoleh – tidak harus nilai yang sempurna, tetapi suatu hasil diperoleh dengan suatu tingkat kepercayaan dalam prosedur yang digunakan.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts