Penggunaan
kontrol dalam laboratorium klinis telah dipraktekkan sejak lama. Kontrol
menyediakan teknisi laboratorium kemampuan untuk mengevaluasi perubahan atau
kesalahan yang biasanya berhubungan dengan rutinitas kimia klinis. Kontrol
harus digunakan untuk menetapkan kepercayaan bahwa variabel yang menyebabkan
kesalahan ada di bawah pengendalian atau masih dalam kisaran kemampuan seperti
yang dibentuk oleh laboratorium. Panduan telah dibuat untuk membantu
laboratorium untuk menginisiasi sebuah kulitas kendali menggunakan solusi nilai
yang diketahui. Dengan mengerti trend yang dibentuk oleh interpretasi
bertanggung jawab dari nilai kontrol, hasil terbaik akan didapatkan dengan
prosedur klinis.
Kontrol
sering diuji, pada umumnya dalam rangkpa dua, dalam esai rutin serum kimia yang
sederhananya untuk mengendalikan kesalahan laboratorium.
Analisis
urin tidak selamanya beruntung, walaupun ada beberapa kesalahan yang bisa
menyebabkan ketidakreliabilitasan hasil. Secara relatif, sedikit laboratorium
menggunakan kontrol dalam kimia urin karena kurangnya kebutuhan nyata. Beberapa
alasan diberikan untuk tidak menggunakan kontrol adalah:
- Strip
dapat dibaca secara visual
- Hasilnya
subjektif
- Hasil
analisis urin tidak penting
- Strip nya
sederhana
- Tidak ada
standar yang digunakan, jadi kendali tidak dibutuhkan
Tentu saja, semua pernyataan
diatas menunjukan perlunya kontrol dalam analisis urin karena adanya variabel
lebih banyak. Uji tiap parameter.
1. Strip, tentu saja dibaca atau
diterjemahkan secara visual dengan menilai perbedaan dalam perubahan warna
ketika disesuaikan berlawanan dengan negatif warna blok. Penerjemahan warna
dalam reagent strip kimia urin mungkin penentu paling subjektif dalam
laboratorium klinik. Setiap orang membaca warna dengan berbeda. Ada pertimbangan
variasi orang per orang dan dari laboratorium yang satu dengan lain. Ini adalah
alasan sempurna, jika bukan hanya ada satu alasan, untuk memiliki dan
menggunakan kontrol dalam analisis urin
2. Warna yang dilihat oleh mata perlu
dikontrol dan diseragamkan sehingga interpretasi dapat dibuat tanpa tambahan
variabel dalam jumlah besar
3. Hasil analisis urin tidak penting. Hal ini
tidak benar, tentu saja, dan analisis urin rutin dilakukan hampir disetiap
tempat. Lebih banyak data klinis didapatkan dengan urin daripada semua
kombinasi cairan tubuh lainnya. Variabilitas dari hasil yang dilaporkan dapat
dikontrol sehingga membuat hasil klinis lebih bermakna.
4. Strip nya sederhana. Untuk digunakan,
pakai strip-strip tersebut tapi dalam prinsip kimia strip-strip tersebut tidak
dipakai. Interaksi kimia seperti diperumit juka tidak lebih, dibandingkan tes
kimia basah dimana tes tersebut disesuaikan.
5. Tidak ada standar yang digunakan, jadi
kontrol tidak dibutuhkan. Standar dlam reagent strip analisis urin adalah bagan
warna. Dengan membandingkan tingkat kepositifan dengan warna “standar”,
interpretasi dapat dibuat. Warna tidak bisa dihafalkan , maka perbandingan
dengan pemakaian waktu yang sesuai dan pencahayaan yang baik mesti dibuat.
Banyak variabel dihilangkan sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Kualitas kontrol membawa kedalam variabel
cek yang terjadi dalam beberapa prosedur. Tingkat kontrol biasanya dibentuk
oleh laboratorium. Pihak luar seperti agensi dan organisasi profesional juga
telah menyarankan kontrol mesti digunakan dalam analisis urin.
Kontrol mesti dites sekali sehari ketika
reagent baru dipakai, atau ketika hasil klinis masih dipertanyakan. Dengan
menggunakan yang negatif dan gabungan positif (CHEK-STIX) JRB seperti yang
dikenal, kepercayaan bahwa tidak ada “kesalahan positif” yang didapatkan
meningkat. Kendali positif memberikan kepercayaan bahwa reagent analisis urin
Ames cukup bereaksi dengan spesimen positif. Kontrol yang tersembunyi pula
memebrikan bukti bahwa penanganan dan prosedur tes yang tepat telah diikuti.
Semua hasil harus direkam pada bagan kontrol yang berkualitas. Analisis urin
akan keluar kontrol jika urin negatif disebut positif yang melebihi 5% dari
waktu area reagent individual atau sebuah reaksi positif disebut negatif lebih
dari 5% dari waktu pada area dari reagent strip Ames.
KESIMPULAN
Pencapaian
kontrol dalam analisis urin adalah bagian yang terpenting dari keseluruhan
analisis urin dan gambar kimia klinis. Interpretasi dari hasil kontrol
merupakan hal yang esensial walaupun sering dilakukan. Masalah tunggal yang
paling sering dalam pengefektifan program adalah teknisi yang mulai mengabaikan
bagan kontrol walaupun mereka biasanya terus memperbaharuinya. Ketika kulitas
program kontrol telah dibangun, nilai nya akan benar –benar hilang jika
kebutuhan akan tindakan yang ditandai oleh hasilnya diabaikan.
Dengan
menyadari bahwa kulitas kontrol menilai sumber variabel dari spesimen sampai ke
perekaman hasil, nilai-nilai lebih baik diperoleh – tidak harus nilai yang
sempurna, tetapi suatu hasil diperoleh dengan suatu tingkat kepercayaan dalam
prosedur yang digunakan.