Yazhid Blog

.

Senin, 07 November 2016

MAKALAH KOLESTEROL

BAB I PENDAHULUAN 1.1          Latar Belakang Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat meleka... thumbnail 1 summary
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari

Umumnya makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang mengandung kolesterol. Kolesterol kini dapat menyerang berbagai usia, baik di usia paruh baya maupun usia remaja. Selain itu, kolesterol tidak hanya diderita oleh orang yang berbadan gemuk dan yang mempunyai pola makan besar. Orang yang kurus dan tidak terlalu banyak makan pun bisa mengidap penyakit kolesterol tinggi. Pola makan yang tidak baik dan lebih didominasi oleh makanan berlemak akan mendorong munculnya penyakit tersebut.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah
Kolesterol terbagi dua macam, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena dapat melekat di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak, sedangkan HDL disebut sebagai kolesterol baik karena mampu mengangkat kolesterol dan pembuluh darah yang kemudian dikeluarkan sebagai asam empedu.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
1.2      Tujuan
            Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang kolesterol dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
1.3      Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1.      Pengertian dan apakah kolosterol itu?
2.      Berapakah nilai normal kolesterol di dalam tubuh?
3.      Bagaiman cara pemeriksaan kolesterol dalam darah?
4.      Apa penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Kolesterol


Kolesterol ialah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah
 Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Kolesterol adalah semacam zat lemak yang sebenarnya juga dibuat oleh tubuh sendiri karena memang diperlukan untuk membentuk otak, membangun sel – sel, serta memproduksi empedu dan hormon – hormon. Artinya, tubuh sebenarnya memang memerlukan adanya kolesterol, tetapi dalam jumlah tertentu saja.
Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam tubuh manusia. Masyarakat biasanya memandang kolesterol dengan konotasi negatif. Padahal, sessungguhnya kolesterol tidak selalu buruk untuk kesehatan. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam- macam fungsi, antara lain membuat hormon seksual, adrenalin, dan membentuk dinding sel. Disebabkan pentingnya fungsi kolesterol, tubuh membuatnya sendiri di dalam hati atau lever. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Namun, sangat disayangkan kebanyakan dari kita memasukkan kolesterol lebih daripada yang diperlukan, yakni dengan makan makanan mengandung lemak yang kaya akan kolesterol. Hasilnya mudah diterka. Kadar kolesterol darah meningkat melebihi angka normal. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat- zat lain dan mengendap di dalam pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagai arterosklerosis.
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, timbul sakit atau nyeri di dada yang disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Disinilah kolesterol tersebut berperan negatif terhadap kesehatan. Melihat alasan tersebut, kadar kolesterol yang abnormal menjadi faktor resiko utama penyakit jantung koroner.


Diperkirakan dua pertiga dari seluruh kolesterol yang ada di dalam tubuh diproduksi oleh hati atau lever. Singkatnya, sepertiga dari seluruh kolesterol dalam tubuh diserap oleh sistim pencernaan dari makanan yang kita makan. Makanan yang mengandung kolesterol adalah makanan produk susu. Makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak seperti daging, margarin, mentega, keju,dan minyak kelapa dapat pula dibentuk dari hati atau lever. Begitu kolestrol dan trigliserida dicerna, keduanya terikat dalam suatu ikatan yang membawanya ke berbagai tempat yang berbeda di seluruh tubuh. Kolestrol digunakan untuk membangun dinding sel dan untuk memproduksi hormon.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat di dalam darah dan berbagai organ di dalam tubuh. Dari sudut ilmu kimia, trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat gugus asam lemak. Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida di dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolestrol. Baik kolestrol maupun trigliserida dibawa melalui darah oleh lipoprotein. Lemak yang berasal dari buah-buahan, seperti kelapa, durian, dan alpukat tidak mengandung kolestrol, tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida di dalam darah adalah kegemukan (obesitas), makanan berlemak,  gula biasa (glukosa), dan alkohol. Para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida di dalam darah merupakan salah satu risiko penyakit jantung koroner(PJK).



Lemak dan kolesterol tidak larut dalam cairan darah tetapi kedua zat ini harus larut agar dapat dikirim ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, lemak dan kolesterol “dikemas” bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Jadi, lipoprotein bisa dianggap pembawa lemak dan kolesterol di dalam darah. Ada 5 jenis lipoprotein utama:
  1. Kilomikron, tersusun dari trigliserida dan beberapa kolesterol.
  2. IDL-kolesterol (intermediate density lipoprotein), dibuat dari VLDL-kolesterol dan membawa kolesterol melalui darah.
  3. VLDL-kolesterol(very low density lipoprotein), membawa kolesterol dari hati dan membawa sebagian besar trigliseida dalam darah. Pada proses selanjutnya sebagian VLDL berubah menjadi LDL.
  4. LDL-kolesterol (low density lipoprotein), yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. Sering dinamakan kolesterol “buruk” atau “jahat”, karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan mengendapnya kolesterol didalam arteri sehingga sering menutupi bagian dalam dinding arteri.
  5. HDL-kolesterol (high density lipoprotein), mengangkut kolesterol lebih sedikit dibandingkan dengan jenis yang lainnya. HDL-kolesterol sering disebut kolesterol “baik” karena mengirim kelebihan kolesterol “jahat” di pembuluh arteri kembali ke lever untuk diproses dan dibuang.
Jadi, HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi atau memproteksi dari arterosklesoris dan penyakit jantung koroner. Kadar total kolesterol, HDL, dan trigliserida di dalam darah dapat diketahui dengan tes di laboratorium setelah melakukan puasa selama lebih kurang 10 jam. Kolesterol dihitung dalam jumlah total kolesterol yang ada di semua lipoprotein yang bersikulasi di dalam darah.
2.2         Nilai normal kolesterol di dalam tubuh
Pengaturan makan ini beperan dalam membatasi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh dapat menghasilkan kolesterol yang diperlukan di dalam tubuh yaitu oleh organ hati. Hindari makanan yang mengandung kolesterol yaitu minyak dan lemak hewan, antara lain daging sapi/kambing/babi, kulit ayam, jerohan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur. Kolesterol bebeda dengan TGA. Sumber TGA antara lain gorengan, santan, asam lemak trans, margarine, butter.
Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah.
Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Tapi, tidak hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata pembuluh darah yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi. Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.





Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan Trigliserida
LDL ("Kolesterol jahat”)

Kurang dari 100
Optimal
100-129
Mendekati optimal
130-159
Batas normal tertinggi
160-189
Tinggi
Lebih dari 190
Sangat tinggi
HDL ("Kolesterol Baik”)

Kurang dari 40
Rendah
Lebih dari 60
Tinggi
Total cholesterol (TC)

Kurang dari 200
Yang diperlukan
200-239
Batas normal tertinggi
Lebih dari 240
Tinggi
Trigliserida (TGA)

Kurang dari 150
Normal
150-199
Batas normal tertinggi
200-499
Tinggi
Sama atau lebih dari 500
Sangat tinggi









2.3         Pemeriksaan Kolesterol

·   Judul              : Pemeriksaan Kolesterol
·   Metode         : CHOD – PAP
·   Tujuan           : Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan             untuk menunjang diagnosa.
·   Prinsip            : Penentuan kadar kolesterol darah berdasarkan reaksi hidrolisis enzimatis dan oksidasi pembentukan kompleks berwaena merupakan indikator terbentuknya Quinonemin.
·   Reaksi            : kolesterol ester + H2CHE      kolesterol + Asam Lemak
Kolesterol + O2    CHD       kolesterol 3 – onc + H2O2
2H2O2 + 4 – amino antrpyrin + phenol    POD       Quinoneminin + 4 H2O
·   Alat                : Tabung reaksi
·   Bahan           : Serum
·   Reagensia    : Kolesterol
·   Cara Kerja    :
    1. Siapkan 3 tabung reaksi dan masukkan :
                                          Blanko           Standar         Sampel
                  Sampel               -                       -                    10                                          Standar              -                                  10                     -                 
                  Aquadest         10                     -                       -
                  Reagen           1.000              1.000              1.000
    1. Kocok sampai homogen
    2. Inkubasi 20 menit pada suhu kamar
    3. Inkubasi 10 menit pada 37°C
    4. Baca hasil pada panjang gelombang 546 mm


·   Hasil                :
        1. Blanko           : 0
        2. Standar         : 68,8
        3. Sampel          : 308,8 mg/dl
·   Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan didapatkan kadar kolesterol                                                                                                                                                                                                 adalah 308,8 mg/dl.
Nilai rujuk = normal ; ≤ 200 mg/dl
                      Resiko tinggi; > 240 mg/dl.





  • Judul              : Pemeriksaan HDL – Kolesterol
  • Metode         : Presipitasi
  • Prinsip                        : Chylomikron, VLDL dan LDL di endapkan dengan penambahan asam Phosphotungstat dan ion magnesium ke dalam sampel. Setelah disentrifuge, hanya HDL yang terdapat dalam supernatan HDL – C yang ditentukan dengan rx enzymatik reagen kolesterol.
  • Alat                :
o   Tabung reaksi
o   Clinipet
o   Sentrifuge
·         Bahan           :
        • Serum
        • Plasma
        • Heparin / EDTA
·         Cara kerja    :
    1. Reaksi Pengendapan.
Sampel                      Standar
                                    Sampel                      250                                  -
                                    Standar                         -                                 250
                                    Reagen HDL            500                               500
                                    Presipitat
Campur, diamkan 10’ kmol, dicentrifuge selama 10’ 4000 rpm.





    1. Penetapan Kadar Kolesterol
Blanko           standar         sampel
                        Aquadest                 100                       -                       -
                        Supernatan Spl          -                         -                  100
                        Supernatan Std          -                         -                       -
                        Reagen Kolesterol 1000              1000               1000
                        Campur, Inkubasi 10’ pada temperatur kamar
                                                            5’ pada  37°C
                        Baca pada        546 nm.
·         Rujukan         :  LDL               =  ≤ 130 mg/dl > 160 mg/dl   beresiko
   HDL – C      =  ≥ 35 mg/dl
·         Hasil                : jadi kadar HDL adalah 41,8 mg/dl.























·         Judul              : Triglyserida
·         Metode         : GPO < Gliserin – 3 phosphat Oxidase>
·         Tujuan           : untuk menentukan kadar triglyserida darah dan untuk menunjang diagnosa suatu penyakit.
·         Prinsip            : Penentuan kadar triglyserida ditentukan dengan reaksi enzymatik dengan enzim Lipoprotein Lipase sebagai katalisnya. Pembentukan kompleks berwarna < Quinoneimine > dari hidrogen peroksida, 4 amino antypirin dan chiorphenol dengan bantuan enzim peroksidase. Intensitas warna       kadar trigliserida.
·         Reaksi            :  Trigliserid        LPL           Glyserin + Asam Lemak
Gliserin + ATP      GK              Glyserin 3 Phosphat + ADP
Gliserin 3 Phosphat + O2   6 PO   Dhiyaroxyceton   Phosphat + H2O2
2 H2O + amino antypirin z + 4 Chiorophenol       POO      Quinoneimin + HCl + 4 H2O
  • Alat                :
o Sentrifuge
o Tabung reaksi
o Spektofotometer
o Clinipete
·         Bahan           :
o Serum
o Plasma
o Heparin / EDTA



·         Cara Kerja    :
               Blanko           Standar         Sampel
                        Aquadest                 100                      -                        -
                        Standar                      -                        10                        -
                        Sampel                       -                           -                      10
                        Reaksi trygliserida   1000               1000               1000

                        Kocok, inkubasi 20 menit pada temperatur kamar
                                       Inkubasi 10 menit pada suhu 37°C
                        Baca pada       546 nm
                        Rujukan  : N= < 200 mg/dl
  • Hasil                : 84,6 mg/dl
·         Kesimpulan : dari hasil tersebut, diperoleh kadar Trigliserida adalah 84,6 mg/dl
= kolesterol – Trig  - HDL
                             5
      = 308,8 – 84,6  - 41,8
                                 5
            = 308,8 – 16,92 – 41,8
            = 250,08 mg/dl







2.4         Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol
1. Penyakit Jantung Koroner
Penderita kadar kolesterol tinggi khususnya LDL adalah sasaran utama untuk menderita penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner. Fakta menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena penyakit jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan mengakibatkan otot jantung tidak menerima aliran darah.
Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:
  1. Merokok
  2. HDL rendah (< 40 mg/dl)
  3. Hipertensi (tekanan darah tinggi): 140/90 atau sedang dalam pengobatan antihipertensi
  4. Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun
  5. Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit jantung/stroke:
    • Jika Pria :             < 55 tahun
    • Jika Wanita :       < 65 tahun


Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:
·   Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di dada, dan dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
·   Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit
·   Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan
·   Semakin kurang istirahat, tetapi bertambah berat dengan
Cara mencegah LDL tinggi adalah dengan mengatur konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh, antara lain dengan:
  • Mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi dan kacang-kacangan seperti kedelai (tempe, tahu, susu kedelai).
  • Mengonsumsi vitamin C dan E. Vitamin C biasanya terdapat pada buah belimbing, mangga, aneka jenis jeruk, kedondong, pepaya,rambutan, stroberi, atau kiwi. Sedangkan vitamin E dapat kita temukan di almond, alpukat, atau biji bunga matahari.
  • Makanan yang mengandung beta glucan seperti apel, pepaya, pir, wortel, kapri, buncis, kecipir, kacang panjang, kacang hijau, kacang merah, dan beras merah. Beta glucan mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah dengan mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol.
  • Menjaga berat badan agar seimbang, karena orang yang memiliki berat lebih cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi yang disebabkan karena terjadinya penumpukan trigliserida di balik lipatan kulit.
  • Lakukan olah raga teratur agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik, sehingga tidak terjadi penimbunan lemak dan kolesterol.
2. Penyakit Stroke
Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke Jantung, plak aterosklerosis juga dapat  akan menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima aliran darah, atau yang sering disebut dengan stroke.
Waspadai gejala-gejala serangan stroke:
  • Gejala yang sifatnya ringan: Bicara tiba-tiba jadi pelo
  • Gejala yang sifatnya berat: Kelumpuhan anggota gerak tubuh, wajah menjadi tidak simetris atau bahkan jika  terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN.
3.  Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus atau Kencing Manis adalah keadaan dimana kadar gula darah melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.
Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya lebih padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat mudah masuk dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (Aterogenik).
Sehingga pada penderita Diabetes Melitus kematian utama disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pasien Diabetes Melitus sangat penting untuk menekan kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan karena Diabetes Melitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena penyakit jantung koroner.
Bahkan pada pasien Diabetes Melitus yang sudah terkena penyakit jantung koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni <70 mg/dL. Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Bahkan pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda.

4. Disfungsi Ereksi (Gangguan Ereksi)
Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi para lelaki dewasa adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan, atau yang disebut disfungsi ereksi.
Pembentukan plak aterosklerosis akibat kolesterol tinggi dapat terjadi pada pembuluh darah  penis (penyumbatan pada arteri dorsalis penis) sehingga menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk ereksi.




BAB III
PENUTUP

3.1      Kesimpulan
Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam tubuh manusia. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah.Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.
Pemeriksaan kolesterol Minimal dilakukan sekali tiap 5 tahun bagi yang berusia 20 tahun ke atas. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan lebih sering (6 bulan sekali atau atas petunjuk dokter) jika:
  • Total kolesterol 200 mg/dL atau lebih
  • Anda pria usia 45 tahun atau wanita usia di atas 50 tahun.
  • HDL kurang dari 40 mg/dL.
  • Memiliki faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit jantung & stroke.
Penyakit yang sebabkan oleh kolesterol adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), Stoke, Diabetes Melitus dan Disfungsi Ereksi.

3.2      Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya kita bisa menjaga kesehatan dengan baik serta menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, karena akan dapat menimbulkan kolesterol dalam tubuh kita,yang dimana kolesterol ini akan berakibat buruk pada kesehatan tubuh kita.








DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://www.pedulikolesterol.com/site/index.php
http://www.medicastore.com/kolesterol/
Suparto, H. Sehat Menjelang Usia Senja. 1997. PT Remaja rosdakarya.   Bandung


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts