BAB I
PENDAHULUAN
L A T A R B E L A K A N G
Tugas yang paling penting dari ginjal adalah
mengeksresikan bahan-bahan yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh ke dalam ureum
(fungsi eksresi). Tugas lain dari ginjal adalah pencegahan pengeluaan cairan
yang berlebih-lebihan.
Kreatinin/insulin adalah suatu karbohidrat
asing yang berasal dari tanaman akan dieksresi seluruhnya oleh ultra filtrasi
di dalam glomerulus. Bahan lain seperti asam urat adalah antibiotik pensilin
pada dasarnya dieksresi secara aktif oleh sel tubulus ginjal atau tidak melalui
proses filtrasi di glomerulus.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kreatinin
Kreatinin merupakan produk sisa dari
perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot. Kreatinin adalah zat racun
dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi
dengan normal.
2.
Patologi Kreatinin
Kreatinin terbentuk akibat penguraian otot. Tingkat kreatinin dalam darah mengukur fungsi
ginjal. Tingkat yang tinggi biasanya karena masalah dalam ginjal. Tingkat
kreatinin biasa dipakai oleh dokter untuk mengetahui baik-buruknya fungsi
ginjal.
Kreatinin
merpakan produk akhir keratin yang tebentuk secara spontan dan sifatnya irreversible.
Produksi kreatinin setiap hari stabil kurang lebih 2% dari keratin dalam waktu
24 jam.
Kreatinin ataupun bentuk simpanan energinya,
yaitu fosfo keratin terdapat di dalam otot, otak dan darah. Kreatinin(keratin
anhidrida) terbentuk di dalam otot dari keratin fosfat melelui proses dehidrasi
non enzimatik yang irreversible dan hilangnya fosfat.
Ekskresi kreatinin di dalam urin 24 jam pada
diri seseorang akan tampak konstan tiap-tiap harinya dan sebanding dengan masa
ototnya. Kreatinin dalam jumlah renik juga terdapat secara normal di urine, ATP
yang diperlukan sebagai sumber energi konstan untuk siklus kontraksi-relaksi
otot yang dapat dihasilkan melalui :
Glikolisis dengan
menggunakan glukosa darah atau glukogen otot
Melalui
fosforilasi oksidatif
Keratin fosfat
Dari dua molekul
ADP
Kreatinin fosfat merupakan simpanan energi
yang utama di otot. Kreatinin fosfat mencegah deplesi ATP yang cepat dengan
menyediakan fosfat energi tinggi yang siap digunakan untuk menghasilkan ATP dan
ADP. Keratin fosfat terbentuk dari ATP dan keratin pada saat otot berdad dalam
keadaan relaksasi dan kebutuhan akan ATP yang tidak begitu besar. Kadar
kreatinin dapat meninggi pada penuunan fungsi ginjal.
Uji Faal yang paling tepat adalah mengukur
eksresi bahan-bahan di dalam urin yang hanya di filtrasi oleh glomerulus dan
sama sekali tidak direabsorbsi oleh tubulus.
Kreatinin suatu kabohidrat asing yang berasal dai
tanaman akan dieksresi seluruhnya oleh ultra filtrasi di dalam glomerulus. Bahan lain seperti asam urat
atau antibiotik penicilin pada dasarnya dieksresi secara aktif oleh saluran tubulus ginjal atau tidak melalui proses
filtrasi oleh glomerulus.
3.
Prinsip Pemeriksaan
Keatinin dalam suasana alkali akan membentuk
suasana kompleks warna merah jingga dengan asam pikrat. Absorbansi dari kompleks warna ini sebanding
dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.
4.
Metode Pemeriksaan
Adapun metode pemeriksaan yang dilakukan untuk
pemeriksaan kreatinin dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Pra Analitik
ü
Persiapan Pasien : Hindari pemakaian
obat atau zat yang dapat mempengaruhi faktor pemeriksaan kreatinin.
ü
Persiapan Sampel
: Hindari sampel yang hemolisis dan
lipemik.
2.
Analitik
ü Persiapan Alat dan Bahan
- Alat
Tabung
Reaksi
Alat Sentrifus
Pipet
Spektro
(photometer 4010)
- Bahan
Reagen
TCA
H2O
Asam Fic
NaOH
Filtrat
ü Cara Kerja
o
Masukkan sampel darah ke dalam tabung reaksi,
kemudian sentrifus selama ± 5 menit dengan menggunakan alat sentrifuse.
o
Setelah
disentrifus maka akan terpisah serum dan endapan.
o
Pipet serum
sebanyak 500 µl kemudian dimasukkan kedalam tabung yang berisi TCA sebanyak 500
µl.
o
Sentrifus dengan
menggunakan alat sentrifus selama 5 menit.
|
BLANKO
|
STANDAR
|
SAMPEL
|
Larutan 1 (As.Fic)
Larutan 2 (NaOH)
TCA
H2O
Standar
Filtrat
|
500
500
200
200
-
-
|
500
500
200
-
200
-
|
500
500
-
-
-
400
|
3.
Pasca Analitik
5.
Penyakit yang
ditimbulkan dari kreatinin
6.
Makanan Yang
Dapat Mempengaruhi Kadar Kreatinin Dalam Tubuh