SENYAWA NITROGEN NON PROTEIN
PADA URIN
Produk-produk
nitrogen non protein utama yang dikeluarkan pada urin adalah urea, ammonia,
asam uric, kreatin, dan asam amino. Substansi-substansi ini menunjukkan produk
akhir protein dan metabolisme purin dan kuantitas yang dikeluarkan pada urin
bervariasi baik jumlah protein yang berkaitan dengan makanan dan nucleoprotein
yang ingested dan dengan proses-proses metabolisme halus khusus. Jumlah abnormal
dari substansi-substansi ini mungkin terjadi dengan berbagai penyakit ginjal
dan penyakit metabolisme. Hubungan antara jumlah senyawa nitrogen non protein
yang diberikan,khususnya urea dan creatinine, dikeluarkan pada urin dan
konsentrasi dari substansi tersebut pada darah digunakan sebagai indikator dari
fungsi ginjal. Hubungan itu menunjukkan kemampuan ginjal untuk menjernihkan
(atau mengeluarkan) substansi khusus ini dari darah. Pengukuran kejernihan dari
urea atau creatinine adalah index yang paling akurat dari fungsi renal daripada
penentuan konsentrasi apakah itu pada darah atau jumlah yang dikeluarkan pada
urin. Kegunaan tes fungsi ginjal pada evaluasi aminociduria dipakai untuk
membedakan antara aminoacidurias terhadap penyakit metabolisme khusus dan
terhadap penyakit ginjal.
Penentuan
senyawa nitrogen non protein khusus adalah prosedur analitik yang relative
kompleks yang dilakukan baik laboratorium klinis maupun laboratorium
penelitian.
UREA
Urea
adalah produk akhir utama dari metabolisme protein. Urea dibentuk di hati
dengan enzymatic hydrolysis asam amino, arginine kedalam ornithine dan urea.
Urea tersebut dikeluarkan oleh ginjal dan ornithine pada hati bergabung dengan
ammonia, dibentuk oleh katabolisme asam amino, untuk menghasilkan kembali
arginine dan dengan demikian melanjutkan proses pembentukan urea.
Nilai Normal Rata-rata
Urea diukur baik dalam hal urea itu sendiri atau
dalam hal nitrogen pada molekul urea. Berat nitrogen pada urea adalah agak
sedikit kurang dari setengah urea itu sendiri.pengukuran urea pada darah hampir
selalu dicatat sebagai nitrogen urea darah – blood urea nitrogen (BUN).
Pengeluaran urea pada urin berkisar dari 12 sampai 16 gm sebagai nitrogen urea
atau 20 sampai 35 gm urea perhari. Kisaran yang luas pada pengeluaran utamanya
mencerminkan perbedaan pada protein makanan yang dimakan/masuk. Kecuali air, urea adalah komponen utama yang
dikeluarkan pada urin; urea terdapat sekitar setengah dari keseluruhan zat
padat yang dikeluarkan dan menunjukkan 80 – 90 % dari total kandungan nitrogen
dari urin.
Nilai-Nilai pada Keadaan Penyakit
Pengeluaran urea menurun pada glomerulonephtritis
akut dan kronis, pada penyakit ginjal hebat dengan ketidakcukupan ginjal, dan
pada beberapa penyakit yang menghasilkan kerusakan ginjal hebat (daerah
produksi urea) seperti cirrhosis keras atau carcinoma ginjal lanjutan. Pengeluara urea pada urin meningkat kapanpun
ada peningkatan katabolisme protein, seperti dengan demam, penyakit wasting dan
kondisi inflamnatory dengan gangguan protein.
Pemeriksaan urea dalam urine
Pengukuran urea tergantung pada berbagai
reaksi kimia khusus; urea dihidrolisis pada amonia dan CO2 dan dengan enzim
urease. Jumlah amonia kemudian dapat
ditentukan dengan titration atau dengan photometri. Urea juga bereaksi dengan berbagai bahan
kimia untuk menghasilkan senyawa berwarna yang dapat diukur secara
spectrophotometric. Baru-baru ini, prosedur
otomatis telah dikembangkan untuk beberapa metode zat kimia ini.
AMONIA
Jumlah amonia pada urin tergantung pada
keseimbangan asam dari tubuh pengeluaran amonia naik pada acidosis sistemic
dimana ion-ion sodium harus dihemat dan kelebihan ion-ion hidrogen harus
dikeluarkan. Pengeluaran amonia turun
pada alkalosis dimana ion-ion hidrogen harus disimpan.
Nilai Normal Rata-rata
Pengeluaran amonia pada urin normalnya berkisar
dari 0,5 – 1,0 gm/hari nitrogen amonia.
Ini setara dengan 20 – 70 mEq/hari amonia dan mewakili 2,5% - 4,5 % dari
keseluruhan kandungan nitrogen dari urin.
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Pengeluaran amonia naik pada metabolisme
dan respiratory acidosis, khususnya pada acidosis yang menyertai diabetes
melitus; juga naik pada potasium dan penipisan sodium, pada hiperaldosteronism
utama, pada penderita kelaparan dan pada individual-individual dengan makanan
berprotein tinggi.
Pengeluaran amonia turun pada alkalosis metabolik
dan respiratori, pada ketidakcukupan ginjal, pada banyak penyakit-penyakit
tubular ginjal dan ketika masukan alkali naik.
Pemeriksaan amonia pada urine
Perkiraan kandungan amonia pada urin adalah bukan
prosedur rutin pada analisis urin
ASAM URIK
Asam urik adalah produk akhir dari metabolisme
nukleoprotein. Jumlah asam urik yang
dikeluarkan pada urin tergantung pada jumlah purin endogen dan eksogen yang
dimetabolisme. Asam urik dikeluarkan
sebagai sodium, potasium dan garam amonium.
Asam urik pada saluran kemih mungkin dibentuk ketika konsentrasi asam
urik tinggi dibarengi dengan pH urin yang rendah.
Nilai Normal Rata-rata
Pengeluaran asam urik berkisar dari 0,5 –
1,0 gm/24 jam pada makanan normal.
Pengeluaran urin dapat menurun menjadi antara 0,2 – 0,5 gm pada makanan
bebas purin dan meningkat menjadi 2,0 gm pada makanan dengan purin tinggi.
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Pengeluaran pada asam urik naik pada
berbagai keadaan penyakit yang meningkatkan katabolisme nukleoprotein, seperti
polycythemia vera dan leukemia.
Penyembuhan lymphoma dan leukemia dengan obat-obat cytotoxic tertentu
sering menyebabkan uricosuria besar-besaran.
Pengeluaran asam urik pada penyakit hati dan penyakit febrille;
pengeluaran asam urik tidak bervariasi pada penyakit ginjal.
Pemeriksaan asam urik pada urine
Asam urik dapat ditentukan dengan sejumlah
metode colorimetric dimana asam urik bertindak sebagai agen pengurang untuk
mengurangi asam phosphotungistic untuk membentuk warna biru. Metode-metode lainnya melibatkan penggunaan
enzim, uricase untuk mengoksidasi asam urik menjadi allantoin dan peroxida,
peroxida yang sedang digunakan untuk menghasilkan sebuah warna yang dapat
dibaca pada sebuah spectrophotometer.
CREATININE DAN CREATINE
Creatinine adalah produk metabolisme
endogen otot. Jumlah creatinine pada
urin menunjukkan keseluruhan masa otot dan tingkat kegiatan otot. Creatinine tidak berkaitan pada ingesti
protein makanan. Creatinine timbul
utamanya dari creatine dan phosphocreatine selama proses pelepasan energi pada
berbagai jaringan tubuh, utamanya jaringan otot.
Nilai normal Rata-rata
Jumlah creatinine pada urin dari
masing-masing individual sungguh konstan dan bervariasi sedikit dari hari ke
hari. Pengukuran creatinine urin mungkin
digunakan untuk menentukan akurasi pengumpulan urin selama 24 jam. Pengeluaran creatinine normal berkisar dari
0,6 – 1,5 gm perhari pada wanita dan dari 1,0 – 2,- gm/hari untuk
laki-laki. Creatine hampir secara utuh
diserap kembali oleh tubuh ginjal sehingga hanya sejumlah kecil, sekitar kurang
dari 100 mg/24 jam yang ditemukan dalam urin.
Pengeluaran creatinine adalah lebih tinggi pada
anak-anak daripada orang dewasa meskipun pengeluaran creatine biasanya
meningkat selama kehamilan. Pada bayi
dibawah usia setahun, pengeluaran creatine mungkin sama dengan pengeluaran
creatinine, dan ketika anak tersebut dewasa, pengeluaran creatine menurun
dibandingkan dengan pengeluaran creatinine.
Nilai-nilai pada keadaan penyakit
Jumlah creatinine pada urin bervariasi
dengan massa dan kegiatan otot dan dengan kemampuan ginjal untuk
berfungsi. Creatinine urin naik pada
tahap awal penyakit otot (muscular dystrophy), ketika destruksi otot sedang
terjadi dengan cepat, dan pada beberapa penyakit wasting yang melibatkan
naiknya katabolisme jaringan. Creatinine
urin turun selama kegiatan otot yang hebat dan berat dan pada hyperhyroidism. Creatinine urin turun selama tahap akhir
penyakit otot (muscular dystrophy) dan kapanpun fungsi ginjal terganggu.
Creatinine urin meningkat pada keadaan penyakit yang sama yang menghasilkan
peningkatan pada creatinine urin.
Pemeriksaan creatinin pada urine
Metode yang paling populer untuk penentuan
creatinine adalah metode Jaffe yang melibatkan formasi warna orange-merah
dengan larutan alkaline picrate.
Intensitas warna secara langsung berkaitan dengan jumlah creatinine pada
larutan. Creatine ditentukan dengan
pertama mengubahnya menjadi creatinine.
Ini dilakukan dengan mengasamkan dan memanaskan urin. Pengukuran yang sebenarnya dibuat dengan
memperkirakan kandungan creatinine pada sebuah specimen urin; contoh kedua
diperlakukan dengan asam dan memanaskan dan sekali lagi kandungan creatinine
ditentukan. Kandungan creatine di dapatkan
dengan mengurangi nilai pertama dari yang kedua.
Nilai creatinine urin kadang-kadang digunakan
untuk menghitung kejernihan creatinine dalam kaitannya dengan penelitian fungsi
ginjal.