TES AGREGASI TROMBOSIT
Tes agregasi trombosit
adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelainan fungsi trombosit.
Agregasi
trombosit dapat terjadi melalui perangsangan yang berasal dari dinding pembuluh
darah yang terluka (kollagen), sistem koagulasi (trombin), stimulasi trombosit
(bahan yang keluar dari reaksi pelepasan), hormon dalam plasma (adrenalin,
vasopresin).
Tujuan :
1. Membantu menegakkan diagnosis gangguan
hemostasis karena defek fungsi trombosit kongenital maupun aquisital.
- Memonitor
secara periodik terhadap penderita diabetes mellitus (DM).
- Membantu
pemberian obat anti trombosit.
METODE
:
3.1 PRA ANALITIK
–
Persiapan
Pasien
a. Jelaskan pada pasien bahwa tes ini digunakan
untuk melihat bekuan darah dengan menggunakan darah vena.
b. Jelaskan untuk tidak takut waktu diambil
darahnya, walaupun ada sedikit rasa sakit dan tidak enak.
c. Jelaskan bahwa pasien tidak boleh makan lemak
selama 8 jam sebelum tes, karena darah lipemik dapat mengganggu hasil tes.
d. Pasien tidak boleh mengkonsumsi aspirin selama
14 hari atau antiinflamasi lainnya serta
antidepresan selama 48 jam sebelum tes. Bila mengkonsumsi harus dilaporkan pada
hasil tes.
–
Alat:
Disposable 2 ml dan 20 ml; Pipet
pasteur; Tabung plastik; Sentrifus; Pipet Effendorf 0,05
ml; Magnet Stirrer; Stopwatch dan
Agregometer dengan perekam, kuvet silikon, eating block 37oC
–
Bahan:
a. Sampel: Platelet Rich Plasma (PRP) dan
Platelet Poor Plasma (PPP).
b. Reagen (Adenosin difosfat (ADP); Kolagen ;
Ristosetin sulfat; Adrenalin).
3.2 ANALITIK
–
Cara Kerja
:
a. Ambil ± 20 ml darah vena dan campur dengan
antikoagulan sitrat (9:1).
b. Sampel dijaga pada temperatur 220C
untuk menghindari agregasi.
c. Sentrifuse plasma 15 – 20 menit, 150 – 200 G,
temperatur (20 – 220C).
d. PRP dipisahkan dari eritrosit dan buffy coat,
dimasukkan dalam tabung plastik , stabil pada temperatur 20 – 220C
selama 3 jam.
e. Sisa darah disentrifuse 2000 G, selama 20 menit
untuk memperoleh PPP.
f. Nilai agregasi berpengaruh bila jumlah PRP di
luar 200.000 – 400.000/mm3. Bila perlu diencerkan hingga memenuhi
nilai tersebut.
g. Digunakan lima
reagen agregasi yang tersimpan dalam es.
h. Siapkan agregometer 30 menit sebelum tes dan
selanjutnya, lakukan sesuai petunjuk kit dan agregometer.
3.3 PASCA ANALITIK
a.
Nilai normal agregasi terjadi dalam 3 – 5 menit.
b.
Kelainan bawaan yang dapat menyebabkan agregasi trombosit menurun:
trombastenia Glanzmann; Bernard Soulier Syndrom dan Strage pool
Diseases.
c.
Kelainan didapat yang menyebabkan agregasi trombosit menurun:
uremia dan kelainan mieloproliferatif
Tabel 2. Diferensial diagnosis kelainan fungsi trombosit
Keadaan
|
Trombosit Agregasi
jumlah Ukuran ADP
Col Ri AA
FVIII
|
Trombastenia
Sindroma Bernard- Soulier
Cadangan kurang
Defisiensi siklo-oksigenase
Defisiensi sintetatik tromboksan
Terapi aspirin
Sindroma Ehler-Danlos
Penyakit von Willebrand
|
N
N 0 0
Ab 0 Ab
Besar
Besar N N
0 N 0
N
N 1 Ab
1/0 1/0 1/0
N N 1/N Ab
N Ab -
N N 1/N Ab
N Ab -
N N N Ab
N N -
N N N N
0 N N
|
N: normal;
0:absent; 1: hanya gelombang primer; Ab: abnormal; Col : Kolagen; Ri: ristcetin; AA: As. Arakidonat; FVIII: Faktor
VIII.