Yazhid Blog

.

Senin, 27 Maret 2017

PEMERIKSAAN MALARIA PADA APUSAN DARAH TEBAL


APUS DARAH TEBAL MALARIA DAN MEWARNAI SERTA MEMBEDAKAN SPESIES MALARIA

Tetes darah tebal merupakan suatu tetesan darah langsung (tanpa antikoagulan) yang diletakkan di atas objek dan dibiarkan mongering Memeriksa adanya parasit Malaria pada sediaan apus darah tebal

PROSEDUR KERJA PEMBUATAN APUS DARAH TEBAL MALARIA    

Alat
1.      Lanset
2.      Objek glass
3.      Lidi
4.      Mikroskop
5.      Gelas ukur
6.      Batang pengaduk
7.      Beker glass
8.      Oven

Bahan
1.    Darah kapiler/darah EDTA
2.    Kapas alcohol
3.    Giemsa
4.    Air buffer

Prosedur kerja
Cara membuat sediaan tetes darah tebal

  1. Pada orang dewasa dan anak, sample diambil dari jari ke-3 dan ke-4 tangan kiri. Pada bayi lebih dari 6 bulan diambil dari tumit sisi lateral atau medial
  2. Bagian yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alcohol, kemudian diusap dengan kapas kering untuk menghilangkan sisa alcohol
  3. Usap darah pertama keluar dengan kapas kering
  4. Darah yang keluar selanjutnya ditaruh pada objek glass
  5. Dibuat preparat tebal:
  6. Lebarkan tetesan darah tersebut dengan lidi, preparat yang baik adalah yang tidak terlalu tipis; dan jika sediaan dalam objek glass ditaruh di atas huruf cetak, huruf cetak tersebut masih bias dibaca
  7. Keringkan sediaan dalam oven
  8. Sediaan dialiri dengan air kran kecil dan berhati-hati
  9. Sediaan ditempatkan dalam rak dengan posisi miring supaya kering

Pengecetan

·         Dibuat pengenceran 1 : 10 dari larutan pewarna Giemsa
            Contoh : Disiapkan gelas ukur yang berisi 18 ml air buffer dan 2 ml larutan Giemsa (untuk 4 sediaan); diaduk dengan batang pengaduk supaya tercampur
·         Dicat selama 30 menit memakai pengenceran Giemsa 1 : 10
·         Dicuci dengan air kran
·         Air dibuang sampai habis, kemudian sediaan ditempatkan dengan posisi miring pada rak supaya kering
·         Pemeriksaan dengan mikroskop menggunakan pembesaran kuat (1000 X)

Pelaporan

·         Kepadatan tinggi : artinya ditemukan 20 atau lebih parasit per lapangan pandang

·         Kepadatan sedang : artinya ditemukan 2 – 19 parasit per lapangan

·         Kepadatan rendah : artinya ditemukan 1 atau kurang parasit per lapangan pandang


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Recent Posts