PEMERIKSAAN
FISIKA DI LAPANGAN
WARNA
Warna dalam air dapat disebabkan
oleh adanya : ion metal alam (Fe, Mn), humus, planton, zat warna buangan
industri. Warna Nyata (True Colour)
adalah warna dari air yang kekeruhannya telah dihilangkan. Warna
Nampak (Apperent Colour) adalah
warna yang tidak saja disebabkan oleh zat yang terlarut dalam air tapi juga
oleh zat yang tersuspensi
Prinsip
Pemeriksaan :
Pemeriksaan warna yg ditentukan
dengan perbandingan visual dari contoh dg standar warna yg telah
diketahuikonsentrasinya. Dalam pemeriksaan ini standar warna yang dianjurkan
(digunakan) platina-cobalt
dengan satuan mg Pt-Co/L. Gangguan dan kekeruhan dan zat tersuspensi dapat
mengganggu pemeriksaan. Gangguan tsb dapat dihilangkan dengan
penyaringan/pemusingan.
Alat
: Satu seri tabung Nesler kapasitas 50 ml bentuk tinggi.
Pembuatan
Larutan Standar :
1.
a. Larutkan 1,246 gr kalium kloroplatina (K2PtCl6)↔500
mg logam platina dan 1,000 gr cobalt clorida (CoCl 6 H2O) ↔250 mg
b.1,000 gr CoCl 6 H2O ↔250
mg cobalt didalam air suling dengan 100 ml HCl p dan diencerkan ad 1000 ml.
c. Larutan tsb
mempunyai skala warna 500
2.Apabila tidak ada K2PtCl6
a.
Larutkan 500 mg logam platina murni didalam aquaregia dengan memanaskan
kemudian hilangkan HNO3 yg ada dg + HCl p beberapa kali.
b.
Larutkan residu yang dihasilkan bersama dg 1 gr CoCl seperti pada cara diatas.
Tehnik
:
1.
Siapkan satu seri
standar dengan warna 5, 10, 15, dst. Yang didapat dengan cara
mengencerkan lar. Standar menjadi 50 ml dengan tabung nesler
2.
Contoh yang akan diperiksa dimasukkan kedalam tabung
nesler 50 dan bandingkan dengan larutan standar. Dasar tabung terbuat dari
warna putih/ ditempatkan pada permukaan tertentu dengan sudut tertentu sehingga cahaya yang dipantulkan dapat
melalui medium
Perhitungan
:
Skala warna contoh dihitung sbb:
A X 50 / B = mg/L
dimana : A = Perkiraan skala warna dari contoh
yg diencerkan
B
= Volume (ml) contoh yg diencerkan
BAU
Bau yang mengganggu dapat disebabkan
oleh zat tertentu didalam air misalnya ; bau anyir oleh zat organic, bau busuk
oleh H2S dan menyengat oleh NH3
Caranya:
Contoh air dimasukkan kedalam tempat
yang bermulut kecil lalu dibau dengan tangan. Kalau kurang jelas dapat
dipanaskan pada suhu 40oC
RASA
KEKERUHAN
Kekeruhan disebabkan oleh adanya zat
tersuspensi misalnya : tanah liat, Lumpur, zat organic, planton dan zat halus
lainnya.
Kekeruhan merupakan sifat optis
suatu larutan yaitu absorbsi dan pantulan cahaya yang melaluinya dan tidak
dapat dihubungkan secara langsung antara kekeruhan dengan zat tersuspensi karena
tergantung pada ukuran dan bentuk butir zat tersuspensia 3 metode pengukuran
kekeruhan :
1.
Metode Nephelometri
(unit kekeruhan nephelometri)
2.
Metode Hellige
turbidimetric (unit kekeruhan Silica)
3.
Metode Visual
(unit kekeruhan Jackson )
Metode visual lebih sesuai untuk
nilai kekeruhan tertinggi = > 25 unit. Sedang metode Nephelometri lebih
sensitive dan dapat digunakan untuk segala tingkat kekeruhan.
Metode Kekeruhan Nephelometri
Prinsip
Pemeriksaan :
Perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipantulkan dari suatu contoh air dengan insentisas cahaya standar pada kondisi
yang sama , makin tinggi intensitas cahaya dipantulkan, makin tinggi pula
kekeruhannya.
Sebagai
standar kekeruhan digunakan suspensi polimer Formazaline yang dengan
kadar tertentu mempunyai kekeruhan 40 unit kekeruhan nephel.karena sebagai
standar formazaline maka satuannya sering disebut FTU (Formazaline Turbidity
Unit)
Kekeruhan dari suspensi standar tsb = skala kekeruhan 40 unit Jakson
yang diukur dengan Candle Turbidimeter karena itu dengan pengukuran
kekeruhan dengan skala nephelometric mempunyai kekeruhan yang hamper sama
dengan candle turbidimeter.
Gangguan
Warna nyata mengganggu pemeriksaan
kekeruhan sehingga mengakibatkan penurunan nilai kekeruhan yang disebabkan oleh
absorbsi cahaya tabung yang kurang bersih juga mengganggu kekeruhan.-